Jennette POV
"Jadi... Saya harus menunggu sampai ulang tahun Pa- Maksud saya Yang Mulia!" Ucapku langsung memperbaiki ucapanku yang hampir mengeluarkan kata "Papa."
"Menurut saya begitu Lady, begini..."
Ucap Anastacius yang menggantungkan ucapannya. Aku pun langsung mendengar penjelasan Tuan tersebut dengan tajam.
"Lady... Menurut saya anda memang harus menunggu sampai ulang tahun Yang Mulia. Kenapa? Karena jika anda diperkenalkan dengannya secara resmi, pasti ia akan melihat mata kristal anda yang hanya dimiliki oleh keturunan kerajaan Obelia. Jika anda takut ditolak, anda tidak akan ditolak, karena banyak bangsawan yang akan datang dan jika Yang mulia tidak menganggap anda sebagai keluarga kerajaan, pasti rumor-rumor tentang Obelia akan tersebar dengan cepat. Reputasinya bisa hancur karena itu."
Penjelasan Anastacius pun terdengar jelas di pendengaran Jennette. Penjelasan yang sangat panjang namun dapat cepat dimengerti!
"W-wah!! Tuan Petterson sangat pandai menjelaskan!" Ucapku sambil memandangnya dengan senyuman hangatku.
"Terimakasih Lady, saya sangat terhormat mendapat pujian dari anda."
"Tetapi senyum hangat itu tidak bertahan lama dan mulai memudar.
"T-tetapi Tuan... Bagaimana Yang Mulia bisa menerima saya, ia sudah mengusir saya dari istana karena membuatnya hilang ingatan. Dan juga saya merasakan reputasi Obelia tidak akan hancur bila Yang Mulia menolak kehadiran saya di istana, sudah bayak bangsawan yang tidak menyukai saya. Saya juga sudah banyak mendengar bisikan-bisikan mereka tentang saya..."
Ucapku sambil menunduk kebawah memandang gaunku yang kuremas dengan tanganku.
"Mereka akan berhenti melakukan itu setelah melihat mata kristal anda Lady, mereka tidak akan menggosipkan orang yang selama ini memiliki darah kerajaan bukan?"
Wajahku pun setelah mendengar kembali tersenyum. "B-benarkah Tuan?! Oh, terimakasih karena telah berada disamping saya sampai saat ini! Saya sungguh berterimakasih!"
Ucapku sambil memeluk Tuan tersebut dengan memejamkan mata.
"A-ah Lady! Tidak usah berterimakasih kepada saya dan memeluk-"
"Jika Tuan tidak keberatan... Apa boleh saya memeluk anda untuk beberapa saat?"
"...Baik Lady..."
.
.
.
Athanasia POV
Keesokan harinya...
...
Ahaha, ini benar-benar canggung.
"Hah... Aku sepertinya tidak usah mengajak Jennette kesini, kan jadi canggung kitanya.. Ah sudahlah! Biar aku saja yang memulai!"
"A-ah.. Jadi tentang yang kemarin-? Apa kita masih membicarakan hal tersebut?"
Dan tidak lebih dari sedetik, semua pandangan dari gadis tersebut yang daritadi memandang Jennette langsung beralih kepadaku.
"Baiklah, aku keintinya saja. Aku dan Lucas bukanlah tunangan-"
"Yahh, padahal kalian serasi banget!"
"Benar, benar! Seperti pasangan di cerita dongeng! Benar-benar serasi!"
"Kalian berdua saat menari sudah seperti jodoh yang ditakdirkan lho Tuan Putri!"
"Ekhem."
Ucapan-ucapan dari gadis-gadis remaja terebut akhirnya berhenti setelah mendengar Athanasia berdehem yang artinya ia menginginkan semuanya untuk tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ OPTIONS ♡ [Suddenly, i become a princess]
Fiksi PenggemarSetelah dua tahun lamanya, Claude masih melupakan Athanasia dan Jennette mengambil kesempatan tersebut untuk mengambil perhatian Claude dan ia berhasil. Claude yang melupakan ingatannya, Jennette yang berhasil mengambil perhatian Claude, Athanasia y...