♡ OPTIONS ♡ [Suddenly, i become a princess]

~{Chapter 16}~

Baiklah, mengingatkan aja bahwa Jennette dan Athanasia udah berubah (kamar, posisi, dll). Jadi kalau misalnya dibilang kamar Jennette, itu adalah kamar Athanasia dulu.

     Author POV

Setelah selesai sarapan, Athanasia dan Jennette langsung pergi ke istana Emerald sedangkan Claude dan Felix pergi menuju istana Garnet.

Claude benar-benar bingung sekarang. Jennette yang dulunya selalu diam dan penakut menjadi sangat lantang saat sarapan tadi.

Dan putrinya, Athanasia malah menjadi pendiam dan selalu menundukkan kepala.

Sebenarnya apa yang telah terjadi?

Sarapan tadi pagi benar-benar membuatnya heran, dan yang lebih parah ia telah menampar Athanasia dengan tangannya sendiri.

Ia hanya berdecak kesal.

Sekarang ini, ia sedang berada diruang kerjanya sambil meyelesaikan dokumen-dokumen tidak penting.

"Felix."

Felix tersentak karena majikannya memanggilnya tiba-tiba.

"Ya Yang Mulia?"

"Kenapa kau tidak menghentikanku saat menampar Athanasia." Tanya Claude.

"T-tapi Yang Mulia! Saya tidak bisa menghentikan-"

Felix memotong kata-katanya sendiri setelah mengingat bahwa Claude menampar Jennette, bukan Athanasia.

"Y-Yang Mulia? Tadi Anda mengatakan nama Tuan Putri?" Tanya Felix memastikan.

"Aku tidak mau mengulang Felix." Ucap Claude yang membuat Felix makin bingung.

Kapan Claude menampar Athanasia? Jelas-jelas orang yang ditampari Claude adalah Jennette, bukan Athanasia!

Apa yang sebenarnya terjadi dengan majikannya yang satu ini?

"Maafkan saya Yang Mulia, tetapi sepertinya anda menampari Nona Jennette selain Tuan Putri!" Ucap Felix.

...

Claude tidak mengatakan apa pun lagi melainkan ia hanya memandang tangan kanannya tersebut dengan tatapan heran.

"Apa maksudmu Felix, jelas-jelas aku menampari Athanasia!" Ucap Claude dengan nada sedikit tinggi.

"Maaf jika saya lancang Yang Mulia! Tetapi saya melihat Anda menampar Nona Jennette dengan kedua mata saya sendiri!" Ucap Felix dengan tegas sambil berlutut.

...

Claude pun hanya diam dan kembali duduk.

"Keluar." Ucap Claude tanpa mengalihkan pandangannya.

Felix pun hanya hormat dan keluar sesuai perintah majikannya.

ღღღ

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Yang Mulia? Ini benar-benar aneh!"

Begitulah batin Felix sekarang ini.

Karena sibuk dalam pikirannya, ia tidak sadar bahwa Lily berjalan menujunya dan...

DUG

"Uwaa-!"

Sebelum Lily jatuh, Felix langsung memegang salah satu tangannya dan memegang pinggangnya agar tidak terjatuh.

"N-Nona Lilian! Apa anda tidak apa-apa?" Tanya Felix khawatir.

"Saya tidak apa-apa Tuan Robane! Anda bisa lepaskan-" Ucap Lily.