~{Chapter 17}~

347 43 5
                                    

     Athanasia POV

Sebelum aku sempat berjalan kembali ke 'kamar baru'ku, seorang lelaki dengan surai hitam dan mata ruby darah langsung berada didepanku.

Karena tidak sempat melihat kedepan, aku langsung menabraknya dan jatuh.

"Offth! A-aduh! Siapa yang-"

Mulutku langsung terbungkam saat melihat pria yang sangat kukenal.

Lucas!

Oh yaampun! Akhirnya aku melihatmu!

Tanpa menunggu waktu lagi, aku langsung berdiri dan menatapnya dengan tatapan berharap.

Oh Tuhan, kuharap dia bisa mengenaliku.

"Lucas? Kau mengenaliku kan?! Kau tahu aku siapa kan?!" Ucapku sambil memandangnya dengan lekat.

Dia sedikit tersentak saat melihat sikapku, ah! Memalukan sekali kau Athanasia!

"Maksudmu apa? Tentu saja aku mengenalimu!"

Aku pun langsung tersenyum manis.

Benar! Dia ini penyihir menara hitam! Dia tidak akan kena sihir hitam begitu mudahnya-

Dia pun mendorongku hingga aku jatuh kembali. H-hah? Sedang apa dia-

"Kau adalah seorang chimera brengsek yang selalu bergeluyutan dengan Athanasia. Kuperingati sekali lagi, jangan kau coba-coba mengusik kehidupannya atau pun orang terdekatnya atau.."

Ia meletakkan salah satu tangannya dilehernya yang menandakan ia akan memenggal kepalaku jika aku melakukan kesalahan.

"Jangan kau tunjukkan wajah bodoh dihadapanku dan jangan jadi sok kenal dengan ku."

.

Hatiku seakan tertusuk belati yang sangat tajam.

Bahkan Lucas pun termakan oleh sihir hitam?

Ini benar-benar aneh!

Dia selalu bilang bahwa ia adalah penyihir menara hitam tersakti di seluruh alam semesta!

Tetapi sekarang?!

Lihatlah!

Dia bahkan sudah dipengaruhi oleh sihir hitam sialan itu!

Sialan! Sialan! Sialan!!

Aku pun langsung meremaskan rambutku kesal. Aku benar-benar terlihat seperti orang gila sekarang.

Aku pun langsung berlari kedalam kamar Jennette dan melihat pelayan pribadinya sudah menyiapkan air mandiku.

"Tuan Putri? Apa anda tidak apa-apa?" Tanya Evelyn kepadaku.

Ahh, ternyata dia pelayan pribadi Jennette.

Di sangat baik, bahkan memanggil Jennette dengan panggilan Tuan Putri.

"Ada apa Tuan Putri? Apakah ada yang membuatmu sedih hari ini?" Ucapnya dengan nada keibuan.

Aku tidak menjawab tetapi malah menganggukkan kepalaku.

Sebelum hendak pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri, ia sudah lebih dulu memelukku.

"Keluarkan saja Tuan Putri. Jika anda menahannya terus, anda akan terus terluka. Keluarkan sampai habis." Ucapnya sambil mengelus kepalaku.

Dia benar-benar mirip seperti Lily.

Aku pun membalas pelukannya dan mulai mengeluarkan semua bebanku.

Dia, benar-benar memiliki jiwa keibuan.

Pelayan pribadinya memiliki warna rambut hijau muda dengan warna mata merah muda.

♡ OPTIONS ♡ [Suddenly, i become a princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang