4 | Senja dan Basket

169 45 39
                                    

#4

Kalau ada bau vanilla campur minyak telon, itu gue --K

Udah tau. --J

________________________

Jeffrey dan Kugy kalau di kosan gimana?

Atas petuah orang tua mereka, gedung kos mereka berdekatan bahkan berhadapan. Sebenarnya masih satu area karena pemiliknya sama, hanya saja beda gedung. Antar gedung mereka diberi jarak dengan sebuah taman yang lumayan luas dimana terdapat gazeboo di berbagai sudutnya. Mereka tetap pisah gedung, kalau Jeffrey khusus kos cowok begitupun Kugy khusus kosan cewek. Entah kebetulan atau emang udah takdir, Kugy dan Jeffrey mendapat kamar yang saling berhadapan antara jendela dan balkonnya. Selain itu, jarak diantara gedung mereka juga tidak terlalu jauh, Kugy masih bisa melihat Jeffrey dengan jelas dibalik jendelanya. Agak tidak aman sih, makanya sebagian besar memilih menutup gordennya atau membuka jendela disisi lainnya, kecuali Kugy dan Jeffrey mungkin.

Sore ini, Kugy dan Jeffrey sama-sama tidak ada jadwal kuliah. Seperti biasa, Kugy membuka jendelanya dan menyaksikan golden hour dimana matahari mulai terbenam dan menyisakan warna jingga. Tepat di depannya gorden tersingkap memperlihatkan muka Jeffrey yang sepertinya habis tidur siang. Kugy melambai-lambai malas ke arah Jeffrey, yang dibalas Jeffrey dengan senyuman miringnya dan jangan lupakan muka bantalnya yang masih menempel membuat Kugy ingin mengguyurkan air comberan ke mukanya. Eh sayang sama muka gantengnya dong? yaudah air kembang 17 rupa boleh juga.

Jeffrey menilik ke belakang lalu mengambil sesuatu, ia mengambil kertas hvs dan papan dada. Sesaat kemudian Jeffrey tampak sibuk mencoret-coret kertas tersebut dengan spidol, kemudian ia angkat papan dengan kertas hvs tersebut ke arah Kugy. Lagaknya Jeffrey ingin menirukan salah satu scene di Music Video Taylor Swift yang berjudul You Belong With Me, dimana disana Mbak Taylor dengan Mas Sexy bertukar pesan lewat tulisan kertas dari kamarnya masing-masing.

Tapi karena ini Kugy dan Jeffrey maka jangan berekspektasi bakal semanis di MV tersebut, karena jatuhnya pasti zonk. Ketika Jeffrey mendekatkan kertas bertuliskan

Sibuk nggak lo?

bahkan sampai ia membuka jendela agar Kugy dapat melihat dengan jelas, namun Kugy dari balkonnya menatap kertas tersebut nanar sambil menyipitkan mata. Kugy berteriak kecil (iyalah kalo keras-keras takut digrebek tetangga)

'Apaan?'

'Bacaa'

Jeffrey membalas tanpa suara sambil menunjukan tulisan di kertas yang ia angkat. Kugy kembali menyipitkan mata dan fokus,

"KAGAK KELIATAN! MATA GUE KAN MINUS OGEB!"

Akhirnya Kugy berteriak, ya bodo amatlah dengan kamar-kamar tetangganya. Jeffrey langsung memutarkan bola matanya dan menurunkan papan kertasnya. Ia beralih mengambil ponselnya dan memencet nomor telfon Kugy.

Begitu Kugy angkat, kalimat pertama yang Kugy lontarkan adalah,

"Ahelah napa nggak nelpon aja dari tadi sih?! Norak amat pake nulis-nulis di kertas segala."

"Bodo, lo mah nggak bisa di ajak manis-manisan" Dari sebrang sana nada suara Jeffrey tampak kesal, namun jatuhnya malah membuat Kugy tertawa.

"Lagian aneh-aneh aja lo! ada apa?"

"Lagi sibuk nggak?"

"Engga sih, gue lagi mode mager. Palingan Cuma mau nonton film. Kenapa? Mau ngajak jalan lo? Sori dompet gue lagi ngambek ma gue nggak bisa diajak keluar."

"Udah tau ini kan akhir bulan, udah lo turun ke bawah aja. Di lapangan basket depan. Gue tunggu setengah jam lagi sampe sana, key?"

"Et et tunggu! Main nyelonong aja lo, kan gue udah bilang lagi mode mager."

RadiotopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang