14 | After Confession

82 26 1
                                    

14#

Then, should we dance under the rain? --Pangeran Kodok

______________________________

**

Kini Jeffrey menarik tangan Kugy, mendekatkan punggung tangan Kugy ke bibirnya, dan mengecupnya seperti malam dimana Kugy berulang tahun.

"And I love you.",

Adalah Kata yang Jeffrey ucap setelah 1 detik bibirnya lepas dari permukaan kulit tangan Kugy. Kugy membelalakkan matanya dan menatap Jeffrey. Jeffrey tersenyum hingga matanya menyabit.

"Jef?" Kugy masih menatap Jeffrey tidak percaya, memasang telinganya tajam-tajam kalau dia tadi tidak salah dengar.

"Hm..."

"So—sorry, bu-but what did you just said?" Kugy jadi gelagapan sendiri. sementara Jeffrey hanya teresenyum, senyum manis yang penuh arti.

"Di—did you just confess..."

"Em-hm, gue baru aja ngungkapin perasaan gue ke lo, gy. Yes I do, I do love you, more than friend. More than anything else..." Jeffrey menatap Kugy dengan dalamnya, meyakinkan perempuan di depannya ini bahwa Jeffrey serius dengan perkataannya.

Kugy.... speechless.

Kalimat Jeffrey yang semakin memperjelas maksud kata 'I love you', bahwa Jeffrey mencintai Kugy, lebih dari sekedar teman atau sahabat. He love her as a girl... not a friend.

"Ap-apa artinya lo ngajak gue pacaran?" Tanya Kugy dengan polosnya.

Oke, jujur saja. Jeffrey adalah cowok pertama di kehidupan Kugy, dia tidak pernah pacaran sebelumnya.

Jeffrey terkekeh ganteng sebentar, lalu kembali menatap Kugy dengan dalam. "Its up to you... gue memang menyatakan perasaan gue. Tapi lo mau memulai hubungan ini as pacaran, gue nggak masalah, tapi kalo lo tetep nyaman dengan hubungan kita yang kaya gini gue juga nggak masalah. Asal gue bisa di sisi lo, as long as I can, gue menerima apa keputusan lo, gy."

Jeffrey is indeed a man!!

He is so considered with Kugy.

Kugy menatap Jeffrey terpana. Entahlah, Kugy merasa dia sangat dihargai, Jeffrey benar-benar memperlakukan dan memuliakan perempuan dengan baik. Kugy tersenyum pada Jeffrey.

"Jef, lo mau gue jujur?" Tanya Kugy. Jeffrey masih setia dengan tatapannya pada Kugy, lalu mengangguk.

"Sebenernya gue ... sayang sama lo. I love you too. Jadi, kita ... pacaran ya?" Ucap Kugy dengan pelan namun masih jelas di telinga Jeffrey, sambil sesekali menatap bawah karna tak kuat menatap mata Jeffrey.

Tak lama kemudian telinga Jeffrey memerah, Jeffrey jadi salah tingkah dan mencoba menutupi telinganya. Hal itu membuat Kugy mengulum senyumnya dan ikut salting juga.

Udah kaya bocah SD aja,

Jeffrey kembali memegang tangan Kugy setelah memegangi telinga merahnya dan menepuk-nepuk dadanya untuk menenangkan detakan jantungnya,

Cielah

Cie Jepri,

Setelahnya Jeffrey membalas tatapan Kugy, lalu tersenyum dan mengangguk yang artinya, ya. Jeffrey setuju untuk memulai hubungan mereka dengan pacaran.

"Tapi, Jef. Gue belum pernah pacaran... gue nggak tau harus gimana? What people do after did  confession?" Lagi-lagi dengan polosnya Kugy bertanya seperti itu.

"Dunno, a ... hug, maybe?" Jeffrey yang masih salting juga bingung mau menjawab apa.

"Hm, tapi itu udah kita lakuin tadi..." Jawab Kugy sambil mengingat kejadian tadi.

Terdapat jeda sejenak, gerimis sepertinya masih betah untuk berjatuhan ke tanah. Bahkan kini sandal karet Kugy sudah terciprat tanah di sekitar rerumputan. Tiba-tiba Jeffrey berdiri, menurunkan kardigan burgundy Kugy dan juga vanilla latte, digantikan dengan sebelah tangan Jeffrey ia ulurkan ke depan Kugy.

"Then, should we dance under the rain, in here?" tawar Jeffrey, tiba-tiba meng-cosplay menjadi pangeran disney.

Kugy menatap uluran tangan Jeffrey sejenak, lalu beralih ke hujan gerimis, taman yang sepi, dan semilir angin yang mengalir dengan dinginnya.

"UDAH GILA YA? LO MAU HIDUNG GUE BELER BESOK?! " Gas Kugy langsung meledak, membuat Jeffrey tertawa lepas.

"Yaudah masuk yuk, udah malem. Udaranya udah nggak sehat." Jeffrey menyampirkan kardigan burgundy milik Kugy ke bahu Kugy dan membawa gelas kopi yang sudah kosong.

"okedeh." Kugy melangkah ke arah gedung kosannya, sementara Jeffrey mengikuti Kugy, mengantarnya sampai depan lobi. Mereka berhenti ketika sudah di depan lobi.

"Yaudah gue masuk dulu—" pamit Kugy, Jeffrey memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, matanya masih memandang Kugy dengan eye smilenya lalu tersenyum tipis dan mengangguk, pandangan yang sukses bikin hati Kugy makin dugun-dugun.

Namun rasanya ada yang kurang dari ucapan pamit Kugy, makanya ia menambahkan "—Good night.... Baby." Ucap Kugy cepat, yang sehabis itu Kugy langsung berlari masuk lobi kosan dengan malu dan tak mau melihat ke belakang aka Jeffrey yang tersenyum-senyum sambil memanggil-manggil nama Kugy.

"KUGYY!!"

"GOOD NIGHT TOO BABYY GIRLL!! SLEEP WELL!! DREAM OF ME TOO!!"

Teriak Jeffrey keras dengan tidak tahu malunya, Kugy masuk ke lobi kosan sambil menutupi telinga dan mukanya. Udah deh malu banget doi! Melihat Kugy yang sudah hilang di telan tembok, Jeffrey langsung membalikkan langkahnya ke gedung seberang, dengan senyuman bahagia yang menghiasi bibirnya.

Tak lama kemudian ponsel Jeffrey bergetar, terdapat pesan masuk dari Kugy.

Kugy

Stop it, Bae!

You such a dork

Pesan tersebut otomatis membuat bibir Jeffrey makin tersenyum lebar, ia memegangi dadanya sendiri sambil menggelengkan kepalanya. 'Tau gini kenapa nggak dari dulu aja sih gue nembaknya?' batin Jeffrey. Jemari Jeffrey mengetikkan pesan balasan.

Jeffrey

And this dork is really love you

P.s : Dont you dare to answer this massage cause maybe I cant lose sleep tonight

**

Chapter 14 cuma buat liat ke uwuan orang yang habis jadian 😭 mana kaya bocah lagi, tapi aku sayang Kugy Jejep ❣❣❣

RadiotopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang