15 | First Day

100 25 2
                                    

#15

Maybe Jeffrey can depend on her... later, when that time is come.

______________________________________

Hari ini GOR sangat ramai, tentu saja, karena hari ini adalah pertandingan basket terakhir atau pertandingan final. Kali ini, Kugy ikut menonton, ia mengajak sahabat hebringnya aka Illa. Udah cocok banget Illa kalau suruh suporteran, teriakannya ngalahin setengah populasi orang di GOR. Belum mulai aja Illa sudah nyanyi,

"OLEEE OLE OLE OLEEE, OLEEEEE, OLEEEE!!!!" Teriak Illa sambil menepukkan dua botol yang tadi ia temukan di dekat pintu masuk.

Kugy menutupi sebelah wajahnya, malu sumpah! Yang lain masih anteng-anteng aja tapi orang disampingnya ini sudah menggila sendiri padahal acara belum mulai. Oh ya, FYI ini adalah pertandingan yang diadakan oleh fakultas Jeffrey, and of course, Kugy disini untuk Jeffrey,

Aka pacar barunya. Heheh. [ selametin dong ]

"Laaa, gilanya jangan mulai dulu lah! Emang lo tau lo mau support siapa disini?" Tanya Kugy disampingnya, kini Illa sudah dijadikan pusat perhatian oleh beberapa orang.

"Heheee, emang hari ini yang main siapa lawan siapa, gy? Gue jago yang menang ajalah, pokoknya siapapun yang masukin bola ke ring, bakal gue teriakin. Hehee"

Kugy langsung tepok jidat.

GOR sudah mulai ramai, dibawah sana banyak orang berbaju polo abu-abu berseliweran yang Kugy yakini sebagai panitia. Sedari tadi ia belum melihat Jeffrey, tapi ia sudah mengabari kalau ia sudah sampai di GOR. Tak lama kemudian acara di buka, di tengah lapangan ada seseorang yang Kugy kenal,

Naura,

Dia terlihat sangat cantik dengan balutan kemeja dan rok formal. Dia ternyata menjadi pembawa acara untuk pertandingan ini.

Tak lama setelah itu Kugy kembali menangkap seseorang yang ia kenal,

Ia keluar dari pintu kecil, lengkap dengan baju polo abu-abu, celana hitam kain, sneakers, dan alat HT di sebelah telinganya. Jeffrey berbicara sendiri, sepertinya ia berbicara dengan HT nya untuk mengabari kondisi disekitarnya. Setelahnya Jeffrey mengedarkan matanya ke arah area tribun. Matanya terus mencari hingga berhenti di satu titik, yaitu Kugy. Jeffrey tersenyum tipis, membuat Kugy langsung tersadar dan sedikit melambaikan tangannya, Jeffrey mengangguk kecil setelahnya pergi ke pintu kecil tadi dan menghilang.

"CIEEE YANG HABIS DISAPA PACAR BARUUUU!!!! CIAAA CIAAAA!!!"

Heboh Illa, membuat orang-orang disekitar menoleh ke mereka. Kugy menepuk lengan Illa dan sedikit mencubitnya. Sumpah, orang di dekatnya ini tidak bisa di ajak kompromi. Kini terdengar sambutan dari orang-orang penting di acara ini, seperti ketua BEM, ketua panitia, perwakilan dosen, dan lainnya yang tentunya membuat Illa sangat bosan. Illa menyenderkan kepalanya ke Kugy,

"Gy, gue mau curhat nih..."

"Hah? Disini?"

Illa mengangguk, ia mengangkat kepalanya dan menatap Kugy dengan wajah :(

"Gy, gue galauuuu huhuuu. Lo nggak nyadar apa gue sekarang jadi pendiem?"

WHAT THE HECK, PENDIEM DARI MANANYA?—BATIN KUGY YANG NGE GAS.

"Nggak, lo masih gila kayak biasanya. Makin random malaah!" Jujur Kugy.

"Huhuuuu ah lo mah, tapi beneran gue mau curhat. Gini deh gy, kalo ada orang yang deketin lo, terus sweet dan perhatian banget ke elo, rajin banget nge-chat sampe ngalahin notifikasi LINE today sama kapanlagi.com, tapi nggak lama kemudian tiba-tiba dia hilang. Itu artinya apa Gy? Huhuuu :(" Jelas Illa panjang lebar.

RadiotopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang