DUA BELAS

367 42 19
                                    

Kali ini aku double update ya. Aku tau kalian nggak bakal sabar sama yang hot hot wkwkwk
Aku nggak tau part ini bakalan sesuai ekspektasi kalian atau kagak. Jujur yang bagian ini aku ngetiknya aja udah puyeng sambil bayangin gimana adegan mereka berdua. Aku lebih pinter baca daripada ngetik kalo yang bagian kek gini😅

So, kalian baca aja langsung. Jangan hiraukan typo yang udah menjamur and don't forget to vote and comments

Mean menyesap rasa manis dari ranum milik Plan. Melumat bibir sang mate yang tak pernah gagal menggodanya, menghancurkan pertahanan dirinya dengan mudah. Menggigit gemas bibir bawa Plan yang kewalahan mengatur napasnya. Mean melesakkan lidahnya begitu ada kesempatan. Membelit lidah dan menjelajahi rongga mulut Plan. Plan tak bisa mengimbangi Mean yang sudah dikuasai hasratnya. Kewarasan Plan melayang saat tangan Mean menggerayangi seluruh bagian tubuhnya. Hanya desahan karena rasa nikmat yang Plan keluarkan.

"P—Phi... beri aku waktu untuk bernapas—" napas Plan tersengal begitu Mean melepaskan bibirnya dari bibir Plan. Ah, Mean tak rela melepaskan tautannya. Ia menginginkan lebih dari apa yang ia rasakan ini.

"Plan... Plan, aku menginginkanmu... aku ingin menjadikanmu milikku seutuhnya—" suara Mean tetimpa suara Tin yang semakin mendominasi. Sengalan napasnya tak kalah dari Plan. Ia mencoba mempertahankan kesadarannya agar tak menyakiti Plan. Ia ingin Plan menikmati pengalaman pertamanya namun sepertinya Mean cukup sulit mengendalikan hasratnya untuk menyetubuhi istrinya hingga Tin ikut mendesaknya. "—aku... aku tak ingin memaksamu apalagi manyakitimu," pandangan Mean sudah mulai kabur. Ia dan Tin berebut kendali tubuh yang elok itu. Ia tak bisa lebih lama mempertahankan kesadaran dirinya dari dorongan nafsu. Tangannya meraba puting Plan yang mulai menegang. Mean mencubitnya, mengahasilkan desahan Plan yang membuat Mean semakin kalap.

"Ahh~ Phi... lakukan saja sesuai keinginan P'Mean. A—aku tak apa, nggh~" Plan menggeliat merasakan sentuhan-sentuhan Mean pada kulit halusnya. Ia pasrah menerima segala perlakuan Mean padanya. Plan juga menginginkannya.

"Plan... Plannie..." merasa mendapat persetujuan dari Plan, Mean mulai melucuti pakaian yang dikenakan istrinya satu per satu. Di atas tubuh polos Plan, Mean memandangi tubuh istrinya itu dengan takjub. Benarkah tubuh yang berada di bawah kungu-kungannya ini adalah tubuh laki-laki? Kulit putih bersih dan halus layaknya kulit perempuan. Menumbuhkan minat Mean untuk meletakkan tandanya disana sebanyak yang ia bisa. Dan jangan lupakan bentuk tubuh itu. Ah, melihatnya saja membuat Mean menegang. Ia ingin segera mengklaim Plan sebagai miliknya. Menanamkan benihnya pada Plan.

"Ahh~ Phi... Phi... tolong pelan-pelan—" suara Plan sedikit serak saat Mean menyentuh bagian bawahnya dengan tidak sabar. Ia bahkan mengerang hanya dengan sentuhan jari Mean dibagian privasinya. "Ngghh~ Phi... P'Mean ahh~" pandangan Plan mengabur, sentuhan Mean saat mempersiapkan tubuh Plan agar dapat menerimanya dengan mudah membuah erangan hebat yang lebih muda memenuhi ruangan.

"Pla—Plan... kamu milikkuhh ngghh ahh~" nikmat yang dirasakan membuat Tin berusaha merebut kendali tubuh Mean setelah ia berhasil menerobos milik Plan yang selama ini masih terjaga membuatnya puas karena menjadi yang pertama bagi Plan. Tin mendongakkan kepalanya merasakan remasan-remasan yang diberikan Plan membuatnya hilang akal. Ia terus menggerakkan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang lebih, lebih dan lebih lagi. Membiarkan suara decitan ranjang bersahutan dengan suara sedahan Plan. Ia menjadi serakah oleh rasa nikmat yang diberikan Plan padanya.

"Ti—Tin ngghh ngghh~ ini terlalu ahh~" Plan kacau karena perbuatan Tin yang sudah menguasai tubuh Mean dan menyentuhnya begitu dalam. Untuk pertama kalinya ia melakukan hal seperti ini. Plan tak mengerti perasaan seperti apa yang ia rasakan saat ini. Ia hanya menerima dan merasakan bagaimana suaminya memperlakukannya. Mengikuti arus dan bimbingan sang mate padanya.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang