SEPULUH

407 51 23
                                    

Halo halo... I'm back~
Maap gaes lama banget ngilkangnya. Otakku butuh pencerahan sepertinya, ngeyel kali diajak kerjasama wkwkwk
Kalian boleh ngehujat aku setelah kalian baca part ini sampai selesai. Aku akan mengakhiri ke-salfok-kan yang kalian alami di part sebelumnya.

Oke aku nggak akan banyak ngomong lagi, langsung cus aja ke acara inti. Happy reading and sorry karena typo yang udah kek ranjau.

Kedatangan Plan ke Moonstone Pack membawa nuansa berbeda pada pack yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Pack yang tadinya suram dan seakan mati itu kini begitu hidup dan subur.

Belum genap satu hari Plan berada disana, ia sudah membawa banyak perubahan. Tiap langkahnya memberi kehidupan pada tanah tandus di halaman mansion suram milik sang alfa. Hempasan rambutnya membawa angin segar yang menyejukkan. Jejak kaki yang ia tinggalkan langsung ditumbuhi rerumputan. Sentuhan tangannya menyebabkan kuncup bunga berubah jadi buah yang masak.

Anggota kawanan Moonstone Pack tercengang tiap kali melihat keajaiban yang dilakukan luna, lebih tepatnya calon luna mereka. Tidak hanya cantik tapi luna mereka juga tangguh. Itulah yang dipikirkan anggota kawanan yang dipimpin Mean. Sepertinya Mean belum membeberkan jati diri Plan yang sesungguhnya.

Gun yang sedang melaksanakan perintah dari Mean untuk mengurus persiapan pernikahannya dengan Plan sempat curi-curi pandang, melihat gerak-gerik sang luna. Kabar gembira itu dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru pack, bahkan sampai ke luar wilayah kekuasaan Mean. Bagaimana tidak, pack yang berdiri kokoh sejak ribuan tahun lalu itu telah lama mencari keberadaan sang luna.

Gun masih melamun, menatap Plan yang sibuk menumbuhkan berbagai tanaman di halaman mansion. Beta itu belum menyadari kehadiran Mean di dekatnya. Gun merasakan hawa mencekam dari arah belakang, membuat bulu-bulu di tengkuknya berdiri. Ia mengumpulkan seluruh keberaniannya lalu perlahan berbalik ke arah belakang. Keringat dingin mengalir turun dari pelipisnya, bahkan Gun tak berani mengeluarkan suara sedikit pun. 'Semoga dewa mengampuniku kali ini,' batinnya karena diliputi ketakutan.

"Berani sekali kau menatap mate-ku dengan tatapan lapar seperti itu, Napat?!" kemurkaan tercetak jelas di wajah Mean. Ribuan tahun masa pencariannya memupuk rasa posesif dalam dirinya.

"A-ampun, Alpha ... saya tak bermaksud seperti itu. Saya ... saya hanya mengagumi segala perbuatan luna yang luar biasa." Dengan takut-takut Gun menunjuk pada luna-nya yang berada agak jauh dari posisi mereka saat ini. Mean mengikuti arah yang ditunjuk beta-nya itu. Ah benar, ini kali pertama Gun melihat keajaiban sentuhan Plan.

"Jangan terpesona dengan kemampuannya menumbuhkan tanaman. Kemampuan Plan tidak sesederhana itu ...," Mean melepas cengkeraman tangannya dari leher Gun yang hampir kehabisan napas, "kemampuan Plan adalah mengendalikan alam. Ia mampu membuat badai hanya dengan menjentikkan jarinya." Mean merapikan pakaiannya yang sempat kusut karena pergerakannya yang sangat cepat saat mencengkeram Gun. Mean menatap lekat keberadaan Plan yang masih disibukkan dengan tanaman anggurnya. "Bahkan aku hampir mati saat menghadapi amukannya." Mean terkekeh mengingat kejadian di masa lalu yang hampir merenggut nyawanya.

Gun terperangah melihat alfa-nya terkekeh. Pikirannya campur aduk, 'Alfa ... apa yang salah dengan pikiran Anda? Tak ada yang lucu dari cerita Anda, kenapa Anda malah tertawa? Terlebih itu mengenai hidup Anda yang berada di ujung tanduk ... bisa-bisanya Anda bersikap seolah itu pengalaman romantis." Gun tak tahu lagi harus menanggapinya seperti apa. Tentu saja ia hanya mampu membatin atau dia akan berakhir tanpa kepala di tangan alfa-nya.

Lupakan mengenai Gun yang semakin sibuk mempersiapkan segala sesuatu mengenai upacara pernikahan Mean dan Plan. Bahkan ia belum menyebarkan undangan pernikahan itu ke pack tetangga. Mean tak ingin ambil pusing dan menyerahkan urusan itu pada sang beta. Ia lebih memilih mendekati Plan yang sibuk mengurusi kebun dadakan yang ia buat tadi pagi.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang