4.

75.4K 4.9K 108
                                    

Jam 11 siang Aresha terbangun dari tidur karena perutnya yang keroncongan.

Farell masih setia memeluk tubuh mungil Aresha.

Aresha mengangkat lengan Farell, agar ia bisa lepas dari Abangnya.

"Baby kenapa?" tanya Farell dengan suara serak khas bangun tidur.

"Laper" cicit Aresha.

Sepertinya Farell tidak mendengar, ia malah mengeratkan pelukannya pada Aresha.

"Ya Tuhan, mana laper tapi magh Eca kayaknya kambuh lagi" batin Aresha berteriak.

"Manusia es lepas kek! Dasar lo baru ketemu gue selama bertahun-tahun udah nyiksa aje!!!" Aresha terua mengumpat dalam hati.

Aresha terus mencari cara agar bisa terlepas dari Farell.

Farell terbangun karena terusik Aresha.

"Diem!" bentaknya.

Sia-sia Aresha berjuang selama setengah jam.

Ibuuuu mereka jahat, kata Ibu mereka sayang Eca. Tapi ini malah bentak Eca Bu. Gini ya Bu rasanya dibentak keluarga sendir?

🔥

"Nggak biasanya toko tutup" ucap Kevin.

Kevin bergegas ke rumah Aresha.

"Shit. Gaada juga? Dimana lo Sha?"

Kevin sudah bertanya kepada tetangga Aresha, namun mereka tidak melihat Aresha sejak semalam.

Ia langsung pulang kerumahnya.

"PAPA MAMA" teriak Kevin saat sampai rumah.

"Apaan si Bang, berisik" ucap Tara.

"PAPA MAMA" Kevin menghiraukan ucapan adiknya.

"Kevin kamu kenapa?" tanya Mama Kevin menghampiri putranya diikuti Papa dan Arkan.

"Aresha"

"Kenapa?"

"Toko bunganya tutup, dirumahnya nggak ada, kata tetangganya dari semalem belum pulang" lirih Kevin.

"Paa" Mama Kevin lemas seketika, dengan sigap Arkan menopang tubuh Mamanya.

Papa Kevin merasa bersalah. Harusnya ia membiarkan Aresha pulang sendiri.

"Ini belum ada 24 jam. Nanti sore kita kerumahnya lagi. Dan Arkan, lacak nomor handphone Resha"

"Baik Pa" ucap Arkan.

🐤

Farell terbangun dari tidurnya, jam menunjukan pukul setengah 1 siang. Ia melirik kesamping, Aresha masih bersamanya dan memunggungi Farell.

"Baby?"

Farell melihat wajah Aresha. "Abis nangis?"

Farell tau, Aresha tidak tertidur, ia hanya pura-pura saja.

"Baby, Abang tau kamu nggak beneran tidur"

"Baby"

"Queena Aresha Aditama!" geram Farell.

Aresha kesal, ia bangkit lalu berlari ke arah luar kamar Farell.

"BABY" teriak Farell.

Aresha terus berlari mencari pintu keluar.

"Princess?" ucap Marvel mengejutkan.

Aresha menatap Marvel dengan tatapan sendu. "Tolong aku, aku mau keluar dari sini"

"BABY" teriak Farell.

"Tolong aku, sebelum dia datang" mohon Aresha.

"MARVEL TAHAN ARESHA!" teriak Farell.

Marvel bingung sendiri, ia harus memilih siapa. Papa Mama, Papi Mami, dan Abang yang lain pergi ke arah suara Farell yang sedang berteriak.

Mama menghampiri Aresha. "Kamu kenapa sayang?" tanya Mama lembut.

"Aku mau pulang, aku nggak suka disini" ucapnya lirih.

Mami ikut menghampiri Aresha. "Sini cerita sama Mama dan Mami"

Aresha menggeleng cepat. "Ada keluarga aku yang nunggu dirumah. Mereka pasti khawatir aku belum pulang dari kemarin"

"Ca, kita ini keluarga kamu" ucap Raffa.

"Rel!? Lo apaan Queen?" tanya Gavin.

"Gue cuma tidur Vin. Nggak ngapa-ngapain" Farell terlihat lemah.

"Aku mohon, mereka pasti khawatir sama aku" Tubuh Aresha menyeluruh ke lantai.

"Baik, tapi Papa dan Papi yang antar kamu" putus Papa.

Aresha mengangguk. "Terima kasih"

"Kamu siap-siap dulu yuk sayang, kamu nggak mungkin ketemu mereka dengan keadaan mereka seperti ini" ucap Mama.

Mama dan Mami membawa Aresha ke kamar.

Sedangkan yang lain duduk di ruang keluarga.

"Apa yang terjadi Farell?" tanya Papa tegas.

"Farell gak inget Pa. Waktu aku bangun aku liat Aresha yang pura-pura tidur, terus mukanya kayak abis nangis" ucap Farell lemah.

"Ah yang pasti Farell inget----"

Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang