31.

40.9K 2.6K 93
                                    

Setelah 9 hari tertidur pulas, akhirnya Aresha membuka matanya. Menatap langit-langit kamar ruang inapnya.

"Ca?" ucap Marvel.

Aresha menoleh, "Hi, Kakak"

Marvel terkekeh, lalu memeluk tubuh adiknya. "Tidurnya nyenyak banget sampe 9 hari"

Aresha tersentak kaget. "Bener Bang?"

Marvel mengangguk.

"Kalo tidur siang aja malemnya aku suka nggak bisa tidur, apalagi ini tidur 9 hari. Insomnia 1 bulan bisa" gurau Aresha.

"Kamu ini, kenapa masih sempet-sempetnya becanda sih" Marvel mencubit hidung Aresha gemas.

"Yang lain kemana Bang?"

"Lagi makan siang dikantin rumah sakit"

"Abang nggak makan?"

"Paling duluan dong, urusan perut mah nomor satu" jawab Marvel membuat Aresha terkekeh.

"Oh iya, ini ada surat dari Kevin. 2 hari lalu dia dateng kesini, tapi gabisa lama-lama karena Omanya sakit lagi. Kevin sama Tara juga harus lanjut sekolahnya lagi" Marvel memberikan amplop berwarna coklat itu.

Hati Aresha seperti teriris mendengar nama Kevin dan Keluarganya. Ia kira Keluarga Kevin akan tidak peduli lagi terhadapnya, tapi ini? Bahkan mereka datang kesini.

Aresha membuka amplop itu, disana ada dua surat dan satu foto keluarga Kevin dan Aresha yang sedang piknik.

Aresha tersenyum getir melihat foto itu. Ia mulai membaca surat itu.

Dear Aresha, adikku.

Semoga cepet sadar, maaf baru tau keadaan kamu dan jenguk kamu. Abang sakit liat kamu yang terbaring lemah gitu. Biasanya kamu selalu aktif, suka ngajak Tara karate, bikin buket, goes sepeda dan lainnya.

Bahkan sekarang untuk sekedar ngomong pun kamu enggan ya Dek? Tara nangisin kamu terus. Dia bilang waktu Abang nulis surat ini, bilangin kak Eca Tara rindu sekali. Apalagi Mama, geng cabe kamu itu.

Dan soal Papa, dia diem-diem nangisin kamu. Nanti kalo kamu udah sadar dan kita bisa kayak dulu lagi, ayok ledekin Papa. "Bilangnya kuat, superhero tapi kok nangis" gitu ya! See u, jangan kayak gitu lagi. Abang nggak suka.

Untuk Kevin? Dia nulis surat sendiri buat kamu.

-Bang Arkan yang paling ganteng.

Aresha terkekeh membaca surat dari Arkan, walau air matanya terus menetes. Marvel yang melihat itu meringis.

Aresha kemudian membaca surat dari Kevin.

Hei orang jahat. Apa kabar lo? Gue harap lo baik-baik aja. Gue benci lo, semenjak lo pilih keluarga lo.

Liat kan? Mereka nggak bisa jaga lo sampe-sampe lo bisa sakit gitu. Gue males nyebut nama lo.

Jangan tanya sampe kapan, gue juga gatau. Tapi lo tenang aja, gue nggak selamanya gitu. Gue lagi obatin hati gue buat nerima lo sebagai orang baru.

Gue mau cerita, gue udah tunangan sama Karin.

-Kevin ganteng pake banget.

"Syukur lah" Aresha mengelus dadanya.

"Kenapa Ca?" tanya Marvel.

"Kevin udah tunangan sama Karin" jelas Aresha.

"Kamu emang gaada rasa lebih sama Kevin?"

Aresha menggeleng. "Dari awal aku udah anggap Kevin keluarga aku. Kalo aku pacaran sama Kevin nanti kalo putus aku kehilangan Kevin dan keluarganya juga"

Marvel mengelus rambut adiknya.

"Bang Alka mana ya? Aku mau minta maaf" ucap Aresha.

"Disini"

Marvel dan Aresha menoleh ke sumber suara, disana sudah ada keluarganya yang entah kapan datang.

Alka menghampiri Aresha, "Maaf ya"

"Aku yang harusnya minta maaf. Maaf ya, janji nggak ngomong gitu" Aresha mengacungkan kelingkingnya.

Alka mengacak rambut Aresha gemas. "Good girl. Masih sedih tentang Kevin?"

Aresha menggeleng, "Nggak dong"

Alka terkekeh.

"Mau makan nggak?"

"Mau strawberry" riang Aresha, yang mendapat pelototan tajam dari keluarganya.

Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang