@davianarrr mengikuti Anda.
Aresha melihat profil seseorang yang baru mengikutinya. Ia tersenyum, melihat unggahan pada instagram davianarrr.
"Oh jadi dokter itu namanya Davianar" ucap Aresha terkikik.
Aresha melihat unggahannya, hanya 10. Aresha menghela napas kecewa.
"Udah punya cewek" keluh Aresha.
Aresha membuka DM. Ia melotot kala dokter itu memgirim pesan.
@davianarrr : sudah kan?
@areshaflow : iya dok, terima kasih
@davianarrr : sama-sama, lekas sembuh ya adek
Aresha terkekeh, dokternya itu memanggil adek.
@davianarrr : nama saya davian
@areshaflow : oke. terima kasih dokter davi
Dokter Davian belum membalas pesan yang dikirim Aresha.
Marvel memasuki kamar adiknya. "Sibuk banget main hp nya, ngapain? pdkt sama dokter itu?"
Aresha menggeleng lemah, "Udah punya cewek"
Marvel tertawa terbahak-bahak, "Pupus harapan dede Eca"
Aresha mengerucutkan bibirnya.
"Lagian dokter itu cocoknya jadi kakak kamu Sha"
Aresha tidak menjawab ucapan Abangnya.
"Abang heran deh, dulu kan Abang dan lainnya cari kamu ya" ucap Marvel setengah.
"Iya, terus?"
"Abang nanya sama warga sekitar, kenal nggak sama Aresha anaknya Ibu Alea? gitu, terus banyak yang bilang, Neng Aresha yang jual bunga itu ya? Gadis yang sederhana, terus ramah, suka main sama anak jalanan gitu. Tapi kok sekarang kamu genit gitu sama dokter?" tanya Marvel kepo.
Aresha mendengus, mencubit pinggang Marvel. "Sakit Queen" ringis Marvel.
"Abis Abang ngatain aku genit, aku tersinggung lho"
"Ya maaf"
"Tapi ada syaratnya"
"Apa?"
"Bujuk sama Papa, aku mau jual bunga lagi!"
"Nggaakkkk!" tegas Marvel.
Aresha memutar bola matanya. "Abang, aku kan manusia normal. Punya sifat genit dan ketertarikan terhadap lawan jenis"
Marvel manggut-manggut saja. "Abang kira pemikiran kamu nggak sejauh itu"
"Bang, aku tinggal sendiri. Aku bebas ngapain aja waktu itu, dan aku nggak sepolos yang Abang pikir. Aku tau dunia malam, bahkan dulu nggak mau pulang karena kesepian, malah luntang-lantung dijalan. Aku anak nakal Bang, tapi aku nggak pernah jadi jalang di club. Bahkan dulu aku takut kalian nggak nerima aku. Aku takut dibuang sama kalian saat aku melihat kalian, karena aku nggak setingkat sama kalian" jelas Aresha pelan.
Marvel menarik Aresha dalam pelukannya. Ia ikut sakit mendengar ucapan Aresha.
"Aku itu dulunya pencuri, dan aku suka buat orang nangis karena aku nakalin mereka. Bahkan aku ngerasa, kalo aku nggak pantes buat hidup. Aku coba buat bunuh diri tapi gagal terus. Aku malu sama kalian yang sempurna. Aku malu" Aresha mulai terisak.
Marvel mendekap erat adiknya. "Nggak sayang nggak"
"AKU MALU, AKU MALU!! MAAFFIN AKU. AKU GAGAL JADI ANAK YANG BAIK" Aresha memukul Marvel, ia mencoba agar terlepas dari pelukan Abangnya.
Grandpa, Papa, Mama, Papi, Mami, dan Abang lainnya pergi ke kamar Aresha, saar mendengar suara teriakan Aresha.
Papa mendekat. "Kenapa Vel?"
"Aku malu Abang. Maaf" lirih Aresha.
Bara mengambil alih dekapan Aresha. "Kamu kenapa Princess?" tanya Bara.
Aresha terisak, "Maaffin aku, aku gagal jadi anak baik"
Bara menggeleng. "Nggak sayang nggak. Nggak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini, semua orang pasti pernah buat kesalahan, dan ada dari mereka yang mempunyai masa lalu kelam. Tugas kamu, memperbaiki diri untuk masa depan. Jangan stuck sama masa lalu kamu, bagi Papa kamu adalah anugrah terindah yang terlahir dari Mama"
Aresha mendongak, tatapannya beradu dengan Bara. Ia tersenyum. "Makasih udah mau nerima aku, aku minta maaf. Jangan buang aku" lirih Aresha.
"Papa nggak akan buang kamu. Dan Papa nggak akan biarin kamu pergi dari rumah ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)
Ficção AdolescenteAresha, gadis penjual bunga yang suka membuat kue. Keramahan dan kesederhanaanya cukup dikenal banyak orang. Ia tak memiliki keluarga, saat Ibu angkatnya meninggal 10 tahun lalu karena sakit. Sampai suatu hari, seseorang menyuliknya dan membawa Ar...