Sudah 3 hari Aresha berada dikediaman Aditama. Selama itu juga Abang-Abangnya tidak kemana-mana selain mengikuti Aresha.
"ABANG! ECA CUMA MAU PIPIS!" teriak Aresha kesal.
"Baby nggak gitu, kita takut kamu kenapa-napa" ucap Farell.
"Aku cuma pipis Abang, bukan lomba anggar" Aresha menahan kesal.
"Siapa tau didalem keramiknya nakal, buat kamu kepeleset" ucap Rian.
"Iya, lagian nanti kamu diapa-apain sama toiletnya" ucap Marvel.
Aresha menggeram kesal. Menghentakan kakinya masuk kedalam kamar mandi. Tak lupa membanting pintunya.
Brak.
"Kita salah?" tanya Raffa polos.
"Gatau" ucap serempak.
Sudah 15 menit Aresha tidak keluar. Para Abangnya dibuat kalang kabut.
"Baby buka dong" Farell terus mengetuk pintu kamar mandi.
"Ca, kita udah nunggu. Apa mau didobrak?" geram Raffa.
Mereka terus mengetuk pintu kamar mandi.
"YA MAKANYA JANGAN NGIKUTIN TERUS" teriak Aresha dari dalam.
Ya Tuhan, kenapa baru ketemu aja gini? Ada rasa nyesel ketemu mereka. Batin Aresha.
Mama dan Mami datang kekamar Aresha.
"Mi tu Eca nya nggak mau keluar" adu Rian.
Mami mengetuk pintu, "Aresha, ini Mami. Keluar yuk"
Aresha keluar dari kamar mandi dengan raut kesal.
"Kamu kenapa?" tanya Mama.
"Aku mau ke toko bunga aja" jawab Aresha.
"NGGAK!" yap, Abangnya ini pada kompak sekali.
"Princess, bahkan abang bisa bikin kebun bunga buat kamu. Nggak usah ke toko bunga, nanti kamu kecapean" ucap Raffa tegas.
Aresha menghela napas. "Oke"
Ia merebahkan diri pada kasur king size itu. Mulai memejamkan matanya, menahan pusing akibat Abangnya yang super posesif.
Arvi ikut tiduran disamping Aresha. Membelai rambut hitam Aresha. "Kita cuma nggak mau kamu kenapa-napa, karena kita sayang kamu. Kamu harus paham itu Sha" Arvi memeluk Aresha. Menaruh tangan kekar itu pada perut rata Aresha.
Dan Abang yang lain ikut menyari posisi untuk tidur.
🐤
Sepi.
Itulah yang dirasakan Keluarga Kevin.
"Nggak nyangka gue Sha, kenapa takdir gini? Berat buat gue ngelepas lo" lirih Kevin.
Arkan yang melihat adiknya yang beberapa hari menjadi pendiam ikut prihatin.
"Jangan egois Vin"
"Gue egois gimana Bang? Kita biasa ada dia, dan sekarang dia pergi"
"Dia ada, tapi cuma nggak sama kita aja. Resha bakal marah Vin, kalo lo gini terus. Lagian lo masih bisa kan ketemu Resha?" tanya Arkan.
"Biarin. Gue benci dia" parau Kevin.
Arkan menepuk bahu Kevin. "Impian Aresha, bisa ketemu keluarga kandungnya. Jangan egois Vin"
Arkan meninggalkan adiknya, bukannya tidak memperdulikannya. Ia pun merasa kehilangan Aresha. Apalagi perdebatan Arvi dan Kevin kemarin, sudah dipastikan jika ia akan bertemu Aresha akan dilarang keras.
🐤
Aresha terbangun dari tidurnya. Ia melihat Abang-Abangnya yang tergeletak layaknya ikan asin.
Ia tersenyum, lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi.
20 menit sudah Aresha siap. Abangnya belum ada yang bangun.
Aresha keluar kamar, dan menghampiri Mamanya yang sedang menonton TV.
Key tersenyum melihat putrinya.
"Mami mana Ma?" tanya Aresha pelan.
"Tidur"
Aresha mengangguk. "Kalo kita belum ketemu, kegiatan Mama kalo sendiri ngapain?"
"Mengingat kamu, dan bengong" disertai kekehan kecil.
Aresha tersenyum. "Bete Ma" rengeknya.
"Mau ke Mall?"
Aresha menggeleng tidak setuju. "Bikin kue yuk" ajaknya.
"Mama nggak terlalu bisa bikin kue, Nak" ucap Key.
"Gapapa, kita bikin sama-sama. Dulu aku sama Ibu suka bikin gorengan bareng, sekarang sama Mama kita bikin kue bareng"
Key tersenyum hangat melihat Aresha, walau perasaanya tergores kala mendengar kata Ibu. Ia sangat berterima kasih pada Alea, telah mendidik Aresha dengan baik.
"Ayok" antusias Key.
"Tapi sini dulu" ucap Aresha.
Key mendekatkan wajahnya pada wajah Aresha. Ia fikir Aresha akan membisikan sesuatu, tapi itu salah.
Aresha mencium pipi Key. "Aku sayang Mama"
Aresha berlari kedapur, sedangkan Key tertawa melihat tingkah putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)
Teen FictionAresha, gadis penjual bunga yang suka membuat kue. Keramahan dan kesederhanaanya cukup dikenal banyak orang. Ia tak memiliki keluarga, saat Ibu angkatnya meninggal 10 tahun lalu karena sakit. Sampai suatu hari, seseorang menyuliknya dan membawa Ar...