"Enak aja, yang paling tua dulu" ucap suara berat itu.
Itu Raffa.
"Sesuai umur ya" final Raffa.
Mami dan Papi memberi ruang untuk anak lelaki mereka agar bisa memeluk dan melepas rindu pada Princess Aditama yang telah hilang selama 17 tahun karena kebodohan mereka.
Harusnya mereka mendengar ucapan mendiang Ibunda Key. Untuk mempunyai baby siter.
Penyesalan memang selalu datang terlambat bukan?
Dengan gerakan cepat, Raffa memeluk Aresha. Mendekap tubuh mungil Aresha. Bahunya bergetar.
"Maaf Baby Girl. Maaf, maaf, maaf" Raffa terus menggumamkan kata maaf.
Aresha mengelus punggung Raffa. "Iya. Jangan nangis, malu abang"
Raffa menatap lekat mata Aresha. Apa tadi Aresha memanggilnya abang?
"Bisa diulangi?" tanya Raffa.
"Abang" ucap Aresha dengan senyum.
Raffa kembali tersenyum. "Ya Tuhan, bahagia yang sesungguhnya!" batin Raffa berteriak senang.
"Bang udah kek gantian!" rajuk Arvi.
Kini Alka dan Arvi yang memeluk Princessnya. "Mau dong dipanggil Abang" ucap Alka manja.
"Bang Alka, Bang Arvi"
Mereka mendekap erat tubuh Aresha. "Udah, sesek nih" ucap Aresha.
Kini Farell yang memeluk Aresha. Tidak ada ucapan atau isakan dari Farell. 'Apa Bang Farell nggak seneng ketemu gue?' tanya Aresha pada dirinya.
"Bang udah dong! Gantian" ucap Gavin.
Farell menghiraukan ucapan Gavin. Ia menyenderkan dirinya pada sofa.
Tangannya masih melingkar diperut datar Aresha. "Dasar kulkas. Nggak ngomong nggak apa, masih terus meluk Eca!" gerutu Rian.
Sedangkan Mama Papa, dan Mami Papi terkekeh. Farell adalah anak yang susah ditebak.
"Disamping masih kosong. Lo bisa disitu!" ketus Farell.
Kini Gavin memeluk Aresha. "Maaf ya, gara-gara Abang kamu diculik"
"Iya Abang" ucap Aresha menepuk bahu Gavin.
"Ini Marvel dulu atau Rian?" tanya Marvel.
"Gue dulu Vel!"
"Gue!"
"Gue!"
"Mami, Marvel nggak mau ngalah!"
"Mama, masa Rian ngaduan!"
"Yaudah bareng-bareng aja" ucap Aresha enteng.
"Tapi ada si Farell!" rajuk Marvel dan Rian bersamaan.
"Abang! Gue itu Abang lo pada!" ketus Farell.
"Tuh dia itu ketus mulu Ca. Apa kamu sanggup jadi adek dia? Abang aja mau ngundurin diri" ucap Rian.
Sedangkan Farell, ia malah mengeratkan pelukannya. Aresha risih, tapi mungkin ia akan bertahan dulu untuk mengetahui sifat asli ke enam Abangnya.
"Rian" tegur Raffa.
"Iya Bang maaf"
"Kalo lo masih ngomong terus, gue bakal kurung Princess dan nggak akan gue biarin dia ketemu lo berdua!" geram Farell.
Dengan cepat, Marvel dan Rian memeluk Aresha. Marvel sengaja duduk diatas pangkuan Farell.
Tapi Farell tidak terganggu. "Ya Tuhan, terbuat apa manusia Farell ini!?" tanya Marvel dalam hati.
"Maaffin Abang ya. Gara-gara Abang kamu samp---" ucapan Marvel terpotong.
"Udah dimaaffin" jawab Farell enteng.
"Apaan si lo Rel, kok lo jadi cerewet gini" tanya Rian kesal.
Farell menepis tubuh Marvel sampai ia terjatuh. Ia menggendong Aresha ala bridal style.
"LO MAU BAWA KEMANA?" kompak Raffa, Alka, Arvi, Gavin, Marvel dan Rian.
"Tidur!"
Ya keluarga Aditama tau, Farell tidak bisa tertidur tanpa obat tidur. Semoga Princess bisa mengobati kebiasaan Farell.
"Kok tidur?" tanya Aresha saat Farell membaringkan tubuhnya dikasur empuk itu.
"Abang nggak bisa tidur semalam, Abang ngantuk. Kamu temani Abang ya?" pinta Farell.
Aresha melihat iba Farell. Ia mengangguk. Farell menyembunyikan wajahnya diceruk leher Aresha. Aresha memang belum terbiasa.
"Eca nyanyiin ya Bang?" tanya Aresha pelan.
Farell mengangguk. Aresha membelas rambut Farell. Ia menyanyikan lagu Hivi-Pelangi.
Tak lama Farell tertidur, terdengar suara dengkuran halus. Aresha tersenyum, ia mulai memejamkan matanya. Ikut tidur bersama sang Kakak yang sulit ditebak.
![](https://img.wattpad.com/cover/230098308-288-k485973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)
Novela JuvenilAresha, gadis penjual bunga yang suka membuat kue. Keramahan dan kesederhanaanya cukup dikenal banyak orang. Ia tak memiliki keluarga, saat Ibu angkatnya meninggal 10 tahun lalu karena sakit. Sampai suatu hari, seseorang menyuliknya dan membawa Ar...