8.

65.5K 4.3K 248
                                    

"Sha sekarang lo pilih lo mau tinggal disini sama mereka atau sama gue?" tanya Kevin menunjuk keluarga Aditana.

"Gue pilih tinggal disini, maaf Kev. Makasih atas semua yang kalian kasih ke Resha" jawab Resha tenang.

Tara memeluk Aresha. "Tapi Kakak nggak akan lupain aku kan?" tanya Tara.

"Nggak Tara"

"Tapi kenapa Sha? Kita yang ada disaat lo susah. Kenapa lo pilih mereka? tanya Kevin tak percaya.

"Kevin, ini pesan Ibu. Gue juga mau tinggal sama keluarga kandung, kayak lo tinggal sama Papa Mama" ucap Aresha sendu.

Key, memeluk tubuh Aresha. Walaupun masih sulit rasanya bilang Mama, tapi Aresha menyayangi Mamanya. Mama yang membuatnya bisa melihat dunia ini.

"Baiklah kalo itu permintaan Resha. Papa nggak bisa nolak, baik-baik ya. Jangan telat makan, jangan makan pedas, nanti maghnya sakit" pesan Papa.

Mona dan Tara memeluk Aresha. "Nggak ada Girls time cabe-cabean ini" Tara terkekeh.

Kini, keluarga Kevin sudah meninggalkan mansion Aditama.

Suasana sangat canggung, tidak ada yang membuka suara. Mama masih memeluk tubuh putrinya, dan Mami membelai rambut Aresha.

"Sudah lengkap!" teriak Rian.

"Nggak ada lagi yang ilang. Ayok kita liburan!!!" sambung Rian dengan semangat.

"AYOK" teriak Gavin dan Marvel.

"Kamu mau kemana Princess?" tanya Gavin.

"Terserah" jawab Aresha acuh.

"Terserah didaerah mana si?" tanya Marvel.

"NewYork sebelah kulon" jawab Rian.

"Receh!" ketus Alka.

Aresha sedih, apa seperti itu kehidupan keluarganya? Sering berkumpul seperti ini, tertawa, dan hangat?

Bahkan ia kedinginan diluar sana. Kenapa takdir jahat? Baru mempertemukan Aresha sekarang?

Air mata Aresha lolos begitu saja.

Caca yang melihatnya bertanya "Kenapa sayang? Ada yang sakit? Atau kamu mau apa?" tanya Caca sedikit khawatir.

Mereka memfokuskan pandangannya pada Aresha.

"Nggak"

"BOHONG!" ketus Farell.

"Ada apa dek? Bilang aja" tanya Alka lembut.

"Aku kangen bunga-bunga aku aja" Aresha terkekeh pada jawabannya.

"Nanti Abang bikin kebun bunga buat kamu" ucap Raffa.

Aresha tersenyum.

"Wah udah sore aja. Mandi yok Ca" ajak Marvel.

Mereka menatap Marvel dengan tatapan sulit diartikan.

"Kenapa?" tanya nya polos.

"Tukang tauran nggak usah sok polos deh ya. Enek gue" ucap Gavin.

"NGGAK YA! PRINCESS BAKAL MANDI SAMA GUE!" teriak Rian.

"KOK LO GITU YAN? ECA BAKAL MANDI SAMA GUE!" teriak Gavin.

"Gue Abangnya!" ucap Farell sinis.

"Lo udah tidur sama dia. Gantian!" ucap Alka.

"Al lo sama gue kembar, kita mandi bertiga aja" Arvi cengengesan.

"Abang yang paling tua disini" ucap Raffa.

Aresha memijit pelipisnya. "Kamu kenapa lagi sayang?" tanya Caca.

"Pusing"

"AYOK KERUMAH SAKIT!" panik Rian.

"Gara-gara kalian, bacot mulu" sambung Aresha.

Abang-abangnya terdiam. Kini Mama, Mami, Papi, dan Papa yang tertawa.

🌸

Makan malam dikeluarga Aditama sangat rusuh.

"Ini cuma mau makan, bukan perebut sembako" ucap Aresha menahan kesal.

"Tapi Abang pengen deket sama kamu" ucap Marvel.

"Bukan Marvel aja, kita juga kok" ucap Raffa.

Aresha mulai jengah akan sikap Abang-Abangnya.

"Mutilasi aja aku, biar kebagian semua. Adil" pasrah Aresha.

"NGGAK!" teriak mereka bersamaan.

"Diam atau aku nggak akan makan dan pulang kerumah Ibu!" ancam Aresha.

Mereka semua diam, dan duduk ditempat biasa. Aresha diapit oleh sikembar. Alka dan Arvi.

"Apa si lo Gav!" ucap Marvel.

"Lah apa?" tanya Gavin bingung.

"Lo pada bisa diem nggak si?" tanya Rian.

"Hei" tegur Papi.

Mereka semua terdiam, dan melanjutkan makan malam tanpa suara gurauan selain dentingan sendok.

Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang