Malam ini Alka, Arvi, dan Raffa yang menemani Aresha.
Mereka tetap fokus pada laptopnya. Aresha kesal sendiri.
"Abang" ucap Aresha.
"Hm" mereka hanya menggumam sebagai jawaban.
"Ini udah malem, kerja nya besok aja bisa nggak?"
"Nggak" jawab mereka kompak.
"Kamu harusnya tidur. Ini udah malem, istirahat" ucap Alka.
"Bang Al bawa hp nggak?"
"Bawa"
"Ada kuota nggak?"
"Ada"
"Minjem boleh nggak?"
Alka langsung memberikan ponselnya pada Aresha. "Sini, aku mau tidur sama Abang"
Alka tersenyum, membaringkan tubuhnya dibrankar itu. Ia menyandarkan kepalanya ditembok, dan Aresha tidur di dada Alka.
"Kalo pegel atau sakit bilang ya" ucap Aresha.
"Iya"
"Buka youtobe boleh?" tanya Aresha.
"Boleh, buka baju juga boleh" goda Alka.
"ALKA" ucap Raffa dan Arvi bersamaan.
"Becanda"
Aresha langsung membuka youtobe diponsel Alka. Ia mengetik asmr pedas pada kolom pencarian.
"Kamu nonton apa sih?" tanya Alka kepo.
"Orang makan" jawab Aresha acuh.
"Itu cabenya banyak amat Sha" ucap Alka.
"Iya, kayaknya enak ya" Aresha membayangkan kalo dirinya yang memakan sambal pedas dalam video itu.
Alka menyentil dahi Aresha. "Awas aja kalo berani"
"Berani"
"Nggak mau berakhir dirumah sakit kan?" Alka menaik turunkan alisnya.
"Kalo nggak suka dikurung dikamar tiba-tiba mah gabakal"
Alka terkekeh. "Jawab aja kamu ini"
Aresha membalikan ucapan Alka. "Ngomong aja abang ini"
Alka mendengus. "Arvi adek lo ni"
"Hm?" Arvi menggumam saja.
Aresha menaruh telunjuk mungilnya dibibir tipis Alka. "Syutttt"
30 menit Aresha menonton, matanya sudah mengantuk. Tak lama ia tertidur depan youtobe yang masih menampilkan video asmr itu.
Alka membenarkan posisi adiknya. "Yang punya youtobe siapa si?" tanya Alka kesal.
"Emang kenapa?" tanya Arvi.
"Mau gue suruh hapus, enak aja pada bikin video makan-makan pedes gitu. Kan adek gue jadi ngiler, terus nanti kalo udah sembuh dia ikut-ikut lagi makan cabe banyak gitu" gerutu Alka.
"Lo kan punya anak buah. Cari tau aja, demi keselamatan Aresha" usul Raffa.
🌸
3 hari sudah Aresha dirawat dirumah sakit. Hari ini ia sedang bersiap untuk pulang.
"Ingat ya, jangan makan pedas, kopi, teh, makannya harus teratur" pesan dokter muda yang memiliki wajah tampan.
Aresha manusia biasa, bahkan jiwa cabenya pun berkoar-koar kala mendengar perhatian dari sang dokter.
Aresha tersenyum "Iya dok"
Dokter itu mengacak asal rambut Aresha.
"Ah dokter ada kertas dan pulpen?" tanya Aresha.
"Tidak ada, tapi saya akan mengambilnya diruangan saya. Sebentar ya"
Aresha mengangguk malu.
Gebetan gue mantep batin Aresha senang.
"Mau ngapain minta kertas sama pulpen segala?" tanya Raffa datar.
"Diacak-acak rambutnya diem aja. Seneng?" Farell menatapnya dengan sinis.
Ah, bahkan Aresha melupakan keluarganya disini. Aresha hanya terkikik geli.
Dokter muda itu kembali keruang Aresha, memberikan kertas dan pulpen permintaannya itu.
Aresha menulis.
@areshaflow. follow me di ig!
Yes. No.
Aresha memberikan kertas kepada dokter muda itu.
Dokter itu seketika tersenyum, lalu membulatkan kata Yes.
"Saya pamit dulu, permisi" pamit dokter muda itu.
Aresha dibuat melayang akan tingkah dokternya.
"Iya pergi aja lo yang jauh" ketus Gavin.
"Apa sih isinya dek?" tanya Marvel gemas.
"Doain aja biar lancar sampe hari H" jawab Aresha yang mengundang tatapan tajam dari sang kakak-kakaknya.
"Waduh, mau punya calon mantu aja ni Kak Bara dan Kak Key" ledek Mami Caca.
Dito, Bara dan Key hanya terkikik geli. "Cepet banget. Nggak kerasa ya Ca? Nanti bakal nimang cucu aja" Key terkekeh.
"Masih kecil. Apaan si!" ketus Raffa.
"Udah ayok pulang" ajak Arvi.
.
.
.
.
.
numpang promosi ya... hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)
Novela JuvenilAresha, gadis penjual bunga yang suka membuat kue. Keramahan dan kesederhanaanya cukup dikenal banyak orang. Ia tak memiliki keluarga, saat Ibu angkatnya meninggal 10 tahun lalu karena sakit. Sampai suatu hari, seseorang menyuliknya dan membawa Ar...