Aresha tersadar dari pingsannya. Ia melihat sekeliling.
'Wahh! Kamarnya kayak dongeng' batin Aresha.
Ia berjalan mencari kamar mandi didalam kamar, ia ingin buar air kecil.
Seorang laki-laki memakai pakaian santai memasuki kamar Aresha. Ia melihat tidak ada sang empunya.
Dengan panik laki-laki itu keluar. "MAMA PAPA MAMI PAPI ABANG PRINCESS NGGAK ADA DIKAMARNYA!!" teriak laki-laki itu.
Semua yang dipanggil itu langsung menghampirinya.
"Kamu yang bener Marvel! Masa Princess udah ilang lagi?" tanya wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.
"Bener Mama, aku nggak boong! Mama nggak liat ekspresi muka aku!?" laki-laki yang disebut Marvel itu menitikkan air matanya.
"Ayok kita cari ke kamarnya!"
Saat mereka sudah sampai dikamar, tiba-tiba Aresha keluar dari kamar mandi. Raut wajah bingung tercetak jelas pada Aresha.
"Princess!?" ujar mereka bersamaan.
Sedangkan Aresha, ia melirik kebelakang dan kesamping. Ia mencari princess yang mereka sebut.
Wanita paruh baya yang disebut Mama tadi mendekat dan mendekap Aresha. Suara isakan terdengar.
"Putri Mama, kamu sudah besar. Mama melewati pertumbuhan kamu. Maafkan Mama dan yang lainnya baru bisa mencari kamu Nak" ucap Mama tersedu-sedu.
Seketika otak Aresha tak bekerja. Ia bingung harus apa. Setelah beberapa detik, tangan Aresha mengusap punggung Mama.
"Ma ajak Princessnya duduk dulu" ucap Marvel.
"Ayok Putri Mama"
Aresha terdiam. "Kamu kenapa?" tanya Mama lembut.
"Aku mau mandi, tapi aku nggak bawa baju. Apa aku boleh pulang?" tanya Aresha pelan.
"NGGAK!" ucapan serempak mereka membuat Aresha tersentak. Ia menundukan kepalanya.
"Kamu mandi aja, didalam peralatan mandinya udah lengkap. Nanti Mama siapin bajunya ya sayang"
Ah, sepertinya Mama orang baik.
Aresha mengangguk. Dia harus menjernikah pikirannya.
Seteleh 15 menit selesai, Mama masih setia dikamae Aresha. Ia merias Aresha. Aresha terlihat seperti anak SMP, lihatlah. Memakai overall biru selutut dan blouse putih, dipadu dengan tataan rambut yang kepangan yang memutar dan diberi poni.
Mama dan Aresha turun kebawah. Mata mereka semua mamandang Aresha tanpa mengalihkannya.
"Baby Girl"
"Princess"
"Queen"
"Sweety"
"Cantiknya putri Mami"
Seulas senyum tercetak semua dibibir mereka. Aresha membalas senyum.
"Gue diabetes!" ucap Marvel.
"Sini sayang duduk disamping Papa" ajak lelaki paruh baya.
Aresha menatap Mama.
Mama mengangguk.
Aresha duduk disamping lelaki yang disebut Papa.
"Kamu bingung?" tanya Papa.
Aresha hanya mengangguk.
"Ini Papa Bara, dan ini Mama Key kami orang tua kandung kamu. Yang ini Mami Caca sama Papi Dito dia adik Papa. Sekarang kita kenalan sama abang-abang ya" ucap Papa lembut.
Aresha tersenyum dan menggangguk lagi.
Papa menunjuk empat orang. "Mereka anak Papa dan Mama, itu abang kamu yang pertama Alka dan Arvi mereka kembar usianya 23 tahun, nah kalo itu Farell abang kedua kamu usianya 20 tahun, nah kalo itu Marvel abang ketiga kamu usianya 18 tahun, dan kamu anak bungsu Papa dan Mama usianya 17 tahun"
"Nah kalo ini anak Papi dan Mami, itu ada Raffael anak pertama usianya 24 tahun, Gavin anak kedua usianya 19, dan Rian anak bungsu 18 tahun"
"Biar Dito aja kak yang ngejelasin" Papi mengambil alih.
"Kamu itu anak kandung Papa dan Mama, maaf dulu kami kecolongan saat kamu masih kecil. Kami terlalu sibuk mengurus Marvel, Gavin, dan Rian mereka sangat rewel. Dan kamu tenang terus, sampai kita bener-bener repot. Kami lupain kamu, dan kamu diculik oleh Alea, adik tiri Papa dan Papi. Kami berusaha mencari kamu tapi nihil. Maaffkan Papi Aresha"
"Alea Arana?" tanya Aresha pelan.
"Iya Sha" ucap Mami pelan.
Sedangkan Mama sudah menangis dipelukan Papa, begitu juga dengan Mami dan Papi. Sedangkan Abang-abangnya hanya diam, mereka merasa bersalah---
lanjut.
FYI, kenapa anak mereka banyak? Krn Mama dan Mami ngga KB.
Hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)
Novela JuvenilAresha, gadis penjual bunga yang suka membuat kue. Keramahan dan kesederhanaanya cukup dikenal banyak orang. Ia tak memiliki keluarga, saat Ibu angkatnya meninggal 10 tahun lalu karena sakit. Sampai suatu hari, seseorang menyuliknya dan membawa Ar...