"Bang Raffa?" lirih Aresha.
"Kenapa Ca?" tanya Raffa.
"Itu gapapa? Belanjaan abis 10 juta?" cicit Aresha.
Raffa menaikan alisnya bingung. "Ya emang kenapa?"
"Mahal"
Raffa terkekeh. "Ya emang kenapa kalo mahal? Itu nggak seberapa. Kalo kamu mau borong setoko juga gapapa"
Aresha merasa memeras Abangnya. Membeli buku dan mainan anak, ia sangat merasa tidak enak.
"Tapi Bang, aku nggak enak"
"Eca lupa? Kan kita orang kaya" kekeh Raffa.
Ah iya, hampir lupa.
"Tapi ikhlas kan?"
"Iya lah. Nah itu Mama sama Mami. Ayok makan"
🔰
Mereka sedang menuju jalan yang dituju Aresha.
"Ca kita mau kemana sih?" tanya Mama gemas.
"Nanti aja Ma. Abang belok kiri terus lurus"
Raffa menuruti perintah adiknya. Sampai mereka berhenti disebuah perkarangan rumah yang bertuliskan 'Panti Asuhan Bahagia'
"Ayok turun" ajak Aresha dengan semangat.
"Ohiya, Abang aku minta tolong ya. Ambilin buku sama mainan tadi" titah Aresha.
Aresha menggandeng tangan Key dan Caca. "Assalamualaikum"
Anak-anak itu segera menghampiri Aresha, lalu memeluk kaki Aresha.
Aresha terkekeh. "Sayang-sayangnya Kakak"
"Kakak ini siapa?" tanya salah satu anak dari mereka.
"Ini Mama, dan Mami Kakak" Aresha memperkenalkan Key dan Caca.
"Ca ini" ucap Raffa dari belakang.
"Oke, makasih ya Bang"
"Ayok masuk. Ibu dimana?" tanya Aresha.
"Ibu didalam"
Aresha masuk ke dalam panti, diikuti Raffa, Key, dan Caca. "Duduk Bang, Ma, Mi" Aresha mempersilahkan duduk dilantai yang beralas karpet.
"Gapapa duduk dibawah?" tanya Aresha tidak enak.
"Gapapa"
"Eh Eca, ini siapa ndu?" tanya Ibu yang baru datang.
"Ini keluarga kandung aku Bu"
Ibu itu tercengang. "Yaallah ndu, akhirnya ya"
Aresha mengangguk dan tersenyum. "Ma, Mi, Bu aku mau ke rumah baca dulu ya. Ayok Bang"
Aresha dan Raffa berjalan ke bangunan sebelah yang banyak mempunyai rak buku. "Guys" teriak Aresha.
Anak-anak itu menghampiri Aresha. "Kenapa Kak?"
"Kakak ada hadiah nih"
Mata anak-anak itu berbinar. Aresha membuka kardus buku dan mainan.
"Ini dari Kak Raffa. Bilang apa sama Kak Raffa?"
"Makasih Kak Raffa" sebagian anak-anak itu memeluk Raffa.
Aresha menata buku, sedangkan Raffa menata mainan di rak yang sudah disediakan.
"Ndu, makan dulu yuk" teriak Ibu Panti.
"Iya Bu"
"Adek-adek, Kakak mau makan dulu. Kalian main ya, jangan berantem. Udah pada makan?" tanya Aresha.
"Udah Kak" jawab mereka serempak.
"Kakak makasih ya" Aresha dan Raffa mendapat kecupan dari anak yang berusia sekitar 8 tahun.
🐝
Raffa, Aresha, Mama, dan Mami sampai ke rumah pada pukul 7 malam. Mereka tadi menemani anak-anak di Panti terlebih dahulu.
Raffa menggendong adiknya yang tertidur pulas.
"Aresha kenapa Key?" tanya Bara panik.
"Tidur aja"
Raffa membawa Aresha ke kamar.
"Ayok makan" ajak Marvel.
Mereka makan malam tanpa Aresha, bukan sebab apa, mereka kasihan jika harus membangunkan Aresha.
Key ke kamar terlebih dahulu. Setelah mandi, ia melamun dibalkon.
"Kenapa sayang?" tanya Bara tiba-tiba.
Key menggeleng lemah.
"Cerita" paksa Bara.
Bara mendekap sang istri. Isakan kecil lolos dibibir Key. "Kenapa hmm?" tanya Bara lembut.
"Tadi aku ke Panti" ucap Key.
"Kalo kamu belum siap cerita, gapapa Key"
"Aku mau nangis dulu bentar" ucapan Key yang membuat bara terkekeh.
"Ini nih, pantes Marvel suka rusak suana. Nurun dari kamu sih"
Key memukul bahu Bara. "Enak aja kamu"
Mereka tertawa bersama, melupakan kesedihan Key.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)
Teen FictionAresha, gadis penjual bunga yang suka membuat kue. Keramahan dan kesederhanaanya cukup dikenal banyak orang. Ia tak memiliki keluarga, saat Ibu angkatnya meninggal 10 tahun lalu karena sakit. Sampai suatu hari, seseorang menyuliknya dan membawa Ar...