Kita gak bisa terus berhalu ria.
Juga harus bisa melihat realita.
Tapi kalau realita sudah dipandang dan halu itu kenyataan?
Mungkin itu bonusnya
Mode : Revisi
Rate : 17+
jika hidup adalah tentang berharap, Min Yoongi akan tetap berharap pada tuhan...
"Tenanglah, mungkin ini waktu kalian untuk mengerti satu sama lain"
"Bukannya kalau mengerti satu sama lain itu harus bersama? Ada ada saja" ji yeong kembali melahap makannnya.
"Maksudku, kalian butuh space (jarak) untuk saling mengerti. Bahwa hidup dengan cinta itu tidak selamanya indah"
"Aku mengerti, kita juga selalu memberi jarak"
"Ini waktu yang tepat untuk saling merindukan"
"Sudah berulang kali kita saling merindukan, dia kan sibuk terus"
"Memang sudah hubungan kalian, tapi dengarkan aku, ini bukanlah tetang ringtangan kecil atau besar. Tapi ini adalah ringtangan yang harus kalian lewati"
"..."
"Bagaimana kalian bisa mengurusi itu, pasti kalian akan bersama"
"Mengurusi bundaku? Maksudmu?"
Yoora menggangguk.
"Karena sekarng musuh terbesar hubungan kalian bukanlah kau atau pacarmu itu,"
"Tapi bunda" katanya bersama.
"Maja" yoora menunjuk ji yeong lalu meneruskan makan.
Walau yang dia dengarkan sekarang adalah suara film itu. Namun matanya selalu memandangi ponselnya.
Yoongi oppa 💜 is calling...
"Permisi, silahkan matikan ponselnya"
Saat tangan itu akan mengangkat panggilan itu. Petugas pesawat telah memintanya menutup setiap ponsel yang menyala.
Ji yeong mematikan dan meletakkannya di tas.
Kembali fokus pada film didepan sambil menikmati perjalanan panjang ini.
Oh, iya.
Kenapa yoongi tiba tiba menelefonnya?
Itu yang ada di fikiran ji yeong, sampai akhirnya dia menghapus pikiran itu. Untuk melanjutkan menonton.
Matanya terpejam setelah 30 menit film itu menemaninya. Dia bosan dengan film yang dia tonton, apa lagi awan putih yang dilihat dari jendela.
💜
"Kita sambut bangtan sonyeondan"
Suara musik black swan telah memenuhi ruangan.
"Annyeonghaseyo"
"Iya, annyeonghaseyo" sapa nam joon di susul member yang lainnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
