Terima kasih telah menjadi galaxi

156 16 0
                                    

💜

Suara getaran ponsel membuat yoongi terbangun. Banyak pesan yang dia dapatkan walau ini masih jam 9 malam. Dia bangkit berusaha untuk tidak membuat ji yeong bangun.

Jungkookie

Hyung, yg lain menunggumu
Cepat datang

Aku tidak bisa

Ya! Kita akan mengadakan live di ulang tahunmu

Ya
Baiklah
✔✔

Yoongi mendegus, dia punya waktu 1 jam lagi untuk sampai ke dorm. Juga mengadakan live untuk army.

Matanya memandang ji yeong yang dengan lelapnya disana. Lalu meninggalkan sebuah surat dan segera menyeret jaketnya untuk keluar.

Namun sebelum itu dia megecup sejenak bibir ji yeong lalu tersenyum.

Sangat menggemaskan.

💜

"Annyeong army" ucap yoongi setelah menunggu lebih dari 10 menit didepan kamera. Tentunya untuk mengumpulkan army dulu, supaya tidak ada yang tertinggal jika dia bicara.

"Waahh, aku sangat merindukan kalian"

Yoongi membaca setiap komen dari berbagai bahasa. Mulai bahasa korea, inggris, dan bahasa aneh lainnya menurut yoongi.

"Aku? Aku baru saja membeli makanan" yoongi menunjukkan sekotak makanan di tangannya. Dia sempat mampir untuk membeli di jalan tadi.

"Mari kita makan sama sama, aish, aku sedang tidak ingin diet hari ini" yoongi terkekeh lalu membuka makanannya dan mulai makan. Walau dia cukup kenyang dengan makanan di rumah ji yeong. Namun dia tetap makan untuk mengisi live kali ini.

"Ne, terima kasih atas ucapan ulang tahunnya dan maaf jika aku baru mengadakan live"

"..."

"Jangan lupa jaga kesehatan juga, ini musim yang cukup membuat imun naik turun"

"Saengchukahamnida"

"Saengchukahamnida"

"Sarang ha neun min syugaaaa, saengchukahamnidaaaaa"

Suara semua member kecuali suara yoongi memenuhi ruangan. Yoongi hanya tersenyum di sepanjang mereka menyanyikan dengan jimin yang membawa roti ditangannya.

"Make a wish" suara nam joon membuat semua diam. Sementara yoongi mejamkan mata untuk meminta harapannya.

"Lama sekali" desis taehyung.

Yoongi langsung meniup lilin itu sambil mengingip dicela dia membuka mata sipit. Bangtan bertepuk tangan ria.

"Kau mengadakan live??" Jimin mendekat dan menyapa para army.

Tentu saja, mereka merayakan ulang tahun yoongi kecil kecilan bersama army di live. Mungkin besok atau seterusnya masih berjumpa. Namun tentu tidak semuanya.

Yoongi sangat senang tentu saja. Dia masih bisa di beri umur untuk menikmati kebahagiaan. Menurutnya, BTS adalah nafasnya, detak jantungnya, dan dirinya. Sementara Army, dia, bukan, tapi mereka. Mereka adalah separuh jiwa, mereka adalah hidup sekaligus mati.

Mungkin, tanpa mereka. BTS tidak akan setinggi ini. Saat, BTS minta para army untuk menjadi bintangnya. Tapi mereka justru menjadi galaxi bagi BTS.

Yoongi bahagia. Sampai sejauh ini, di titik ini, ditempat setinggi ini. Dia selalu ingin agar tidak lari terlalu jauh, karena tentu dia takut jika tiba tiba. Keadaan membuatnua berhenti dan terjatuh.

Realita - Yoongi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang