💜
Jendela kayu itu menyangga kedua tangan dan dagu ji yeong. Tidak ada air mata yang mengalir, tidak ada sedih yang berkepanjangan, tidak ada rasa sakit yang menjadi jadi. Setiap malam, yeoja itu hanya diam dengan lamunan. Menatap bintang bintang di langit, juga bulan yang sekilas menyapanya.
Sepulang bekerja dia hanya menikmati coklat panas di sana. Atau sesekali duduk jendela kayu itu. Merenungi setiap hal yang dia lakukan dimasa lalu. Mencoba mencari titik terang untuk tidak mengulanginya lagi.
💜
Deru nafas pelan memenuhi ruangan kedap suara ini. Dia terus berkutik dengan komputer, keyboard, mouse, earphone, dan not not musik. Sesekali melirik juga menulis lirik di note nya.
Bukan musik atau lantunan lagi yang dia fikirkan. Namun yeoja yang terus mengisi otaknya.
Tangan yoongi sedikit kasar menarik earphone di telinganya. Mengusap wajahnya pelan.
💜
"Aku sangat merindukan kebahagiaan" desisnya.
Sekarang dia memikirkan barang yang selalu dia simpan. Ponselnya, tangannya mengusap ponsel berwarna gold dengan case merah. Lalu menyalakannya.
Tatapannya kaku.
Tapi dia harus menyimpan ponsel pemberian yoongi itu. Ponsel berwarna ungu yang kala itu di berikan untuk melindunginya dari sasaeng.
Melepas semua card, memformat, dan kembali menata di box ponsel. Dia bahkan tidak mengenakan earphone beserta chargernya.
Ji yeong menghela nafas berat.
"Gomawo"
💜
Yoongi berdiri dan meraih ponselnya, yang dia geletakkan di sofa.
Mengarahkan jarinya pada kontak ponsel. Sudah berapa hari dia tidak menghubungi yeoja yang katanya 'dia cintai'?
My lee 💜
Tanpa dia sadari, dia tersenyum. Menyaksikan yeoja dengan rambut pendek tengah tersenyum di gambar profil.
"Bogo shipeoyo" lirihnya.
💜
"Hyuuuuuuunnnnngggg" suara jimin memenuhi dorm.
Membuat para member kecuali jungkook terbangun.
"Ini jam berapa!!" Seru jin sambil membawa RJ di tangannya keluar kamar.
"Chamkaman" jimin meneliti setiap member yang belum keluar kamar "Ini sudah jam 7 pagi" timpal jimin datar.
"NE?????" Jin membelalakkan matanya. Dia tidak biasa bangun sesiang ini? "Kenapa kau tidak membangunkanku?"
"Aku saja baru bangun" desis jimin.
"Kenapa berisik sih?" Nam joon mendekat.
Jin segera menuju dapur untuk memasak.
"Wae wae?" Hoseok datang dengan matanya yang sipit.
"Seharusnya yoongi hyung ada di sampingku saat tidur, tapi dia menghilang"
"Paling juga di kamar jungkook" taehyung berjalan memejamkan matanya dan duduk di sofa.
"Benar juga" jimin berjalan mendekati kamar jungkook "tapi, bukankah kamar jungkook hanyak alat dan tempat tidurnya sempit?" Namun jimin masih berjalan mendekatinya.
"Ya! Jungkook a, irreona" (bangun) jimin memukul pantat jungkook.
"Hmmm"
"Kau tidak melihat yoongi hyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Realita - Yoongi (END)
Storie d'amoreKita gak bisa terus berhalu ria. Juga harus bisa melihat realita. Tapi kalau realita sudah dipandang dan halu itu kenyataan? Mungkin itu bonusnya Mode : Revisi Rate : 17+ jika hidup adalah tentang berharap, Min Yoongi akan tetap berharap pada tuhan...