💜
"Tak apa noona"
"Jangan jung, lepaskan saja, aku bisa" ji yeong menarik barang belanjaan yang ada ditangannya, dia merebut saat jungkook juga merebutnya.
"Tidak, tapi ini berat"
"Mentang mentang kau berotot ya!"
Jungkook tertawa.
Mereka berdua baru saja belanja di supermarket. Walau kenyataanya yang masuk cuman ji yeong karena dia parno ada paparazi.
Mereka berjalan masuk ke gedung dorm melewati parkiran karena diantar supir. Jungkook memutuskan untuk mengajak ji yeong berbelanja.
Juga untuk membuat suasana tidak akward. Karena yoongi juga tiba tiba pamit pergi. Member lain tidak enak hati melihat ji yeong keluar kamar dengan pandangan sayu karena habis menangis.
Matanya yang sembab sekarang sedikit berkurang. Dia di buat tertawa disepanjang perjalanan oleh jungkook. Padahal dia sedang tidak mood. Tapi baginya, maknae inilah yang terbaik untuk membuatnya tertawa.
"Pencetken belnya"
"Iya, iya" ji yeong segera membuka lift.
Lift terbuka. Senyuman yang semula mereka di pasang wajah mereka sekarang sirna. Melihat sepasang yeoja dan namja tengah didalam sana, hampir keluar.
"Hyung?"
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
"Yoon, ayo" kata yeoja itu menarik tangan yoongi.
Pandangan yoongi tertuju pada ji yeong. Namun yeoja yang tengah di tatap itu hanya diam melihat pantulan dirinya yang samar samar di lift.
"Gaja jungkook" lalu masuk.
Kedua manusia keluar dan dua manusia lainnya masuk.
Ting
Pandangannya pecah sekarang.
"Noona, apa kau kenal dia?"
"Ani"
"Makasudku, yang perempuan"
"Ani"
"Tidak apa apa?"
"Tidak jung"
"Selagi belum ada seseorang, kau bisa pinjam bahuku untuk bersandar"
Ji yeong menatap jungkook.
Pandangan mereka bertemu walau ji yeong harus mendongak.
Lalu tersenyum.
Kenapa dia manis sekali sih.
"Jangan menangis noona. Kau alasan dunia untuk bahagia"
"Terima kasih jung, kau membuatku terus terjaga"
"Ne"
💜
Plak
Yoongi membanting kertas yang dia genggam ke meja.
Yeoja yang tengah duduk di kursi itu hanya sesenggukan. Ini kedua kalinya dia meraskaan sakit yang sama. Sakit yang benar benar menampar benaknya.
"Kenapa kau berbohong?"
Hiks
"Jawab, ra"
"Maafkan aku" lirih soora sambil menunduk, sesekali mengusap air matanya dengan tangan.
"Kau bukan cinta pertamaku ternyata, sudah berapa kali kau melukaiku?" Kata yoongi dingin namun lantang.
"Maaf yoon, maafkan aku, tapi aku mencintaimu" lirihnya lagi.
"Kau berbohong kim soora"
Hiks
"Kau berbohong"
Hiks
"Kemana yeoja daegu yang aku kenal? Kemana kim soora yang menggemaskan? Kemana yeojaku yang tidak suka berbohong? Kenapa kau seperti ini?"
"KARENA AKU MENCINTAIMU MIN YOONGI!" bentaknya menatap yoongi dengan air mata tentu saja "yeoja itu telah merebutmu dariku" pekiknya berjalan menjauhi min yoongi, namun masih menatapnya pekat "dia telah merebut kebahagiaanku"
"..."
"Kenapa diam? Kau mencintaiku kan? Aku yeoja daegu yang sangat kau cintai"
"..."
"Kau berubah setelah bertemu dia, fansmu yang tidak berguna"
"..."
"Dia bukan apa apa min yoongi, kau hanya pantas hidup bersamaku"
"..."
"Katakan seperti saat kita pertama kali bertemu di seoul, setelah lama tidak bertemu karena kesibukanmu. Kau mencintaikukan?" Soora menelan ludahnya sendiri, melihat yoongi yang diam.
"..."
"Kau benar benar berubah!"
"Aku min yoongi yang sama, kemana saja kau?" Matanya sekarang berpusat pada soora.
"..."
"Aku tidak ingin mengungkit kejadian masa lalu, tapi kau selalu membuatku mengatakannya"
"Apa maksudmu?"
"Aku, setelah semua kebaikan yang aku berikan. Kenapa kau pergi dan meninggalkan luka?"
"Luka apa? Aku sudah bilang, aku melanjutkan pendi,"
"Bohong, kau berbohong lagi"
"..."
"Kau meninggalkanku saat kita akan mengatakan ke publik bahwa kita berkencan. Karena alasan sasaeng fans mencelakaimu. Namun nyatanya apa? Kau bahkan tidak pernah diganggu mereka"
"A,"
"Kau tidak memberikan kabar apapun setelah kau memutuskan kebelanda. Tapi nyatanya? Kau malah berkencan dengan namja lainkan?"
"Di,"
"Ada lagi kim soora, kau bahkan berbohong jika anak di kandunganmu itu anakku. Tapi kenyataannya apa?"
"..."
"Dia anak pacarmu!" Yoongi menitihkan air matanya. Bukan karena menerima kenyataan pahit ini. Tapi karena dia sudah lelah menghadapi yeoja yang selalu dia cari dan tunggu.
"..."
"Bagaimana bisa aku tidak mengungkit kebaikanku padamu? Biarkan saja tuhan menghapus amalku karena mengungkitnya. Agar aku tidak menambah dosa dengan mengata ngataimu di belakang" desis yoongi berjalan keluar kamar.
Hiks hiks
"Dan ingat ini, aku mencintainya, dia tidak serendah yang kau fikirkan" lalu melangkah lagi.
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Realita - Yoongi (END)
RomanceKita gak bisa terus berhalu ria. Juga harus bisa melihat realita. Tapi kalau realita sudah dipandang dan halu itu kenyataan? Mungkin itu bonusnya Mode : Revisi Rate : 17+ jika hidup adalah tentang berharap, Min Yoongi akan tetap berharap pada tuhan...