Yoon (Revisi)

227 23 0
                                    


Ini menimbulkan kebucinan melonjak :)

Jadi tinggalkan saja jika tidak kuat 😢

"Aku boleh tanya sesuatu?"

"Silahkan"

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"Apa yang akan kau tanyakan? Kenapa jadi diam?"

"Kau menyukaiku?"

Ji yeong menatap yoongi. Wajahnya yang semula tersenyum senang sekarang sedikit berubah lesu.

"Aku menunggu jawabanmu"

"Tentu saja sebagai fans" kata ji yeong kik kuk.

"Jinjja?"

"Iya"

"Jika aku mengajakmu berkencan apa kau mau?"

Ji yeong menatap mata yoongi. Setelah sepersekian detik kemudian tertawa.

"Neo Michoseo?" (Kau gila?)"

"Iya"

Ji yeong melanjutkan tawanya dengan berangsur menghilang karena yoongi hanya diam dan menyantap makanannya.

💜

"Aku pulang dulu"

Ji yeong menyaksikan jam di dindingnya yang menunjukkan pukul 11 malam.

Ji yeong menggangguk pelan.

Saat yoongi hampir melangkah keluar, ji yeong menghadang tangannya.

"Chamkaman"

"Ne?"

"Kau, yakin?"

"Yakin apa? Aku yakin jika sekarang aku akan pulang"

"Ani, hajiman, yang kau bertanya soal kencan" tanya ji yeong ragu sambil melepaskan tangannya dari tangan suga.

Yoongi sedikit tersenyum dan mendekat.

"Kau benar aku gila jika mengungkapkan ini pada army"

"Bukan, aku yang gila karena menganggap ini serius dari idol"

"..."

"..."

"Kau mau berkencan denganku?"

"Ne?" Ji yeong kembali menatap yoongi.

Air di matanya tidak sedang berbohong. Dia terlihat baik baik saja dan tidak mabuk.

"Tolong berhenti memberikan harapan itu"

"Aku serius"

"..."

"Kau membutuhkan buktinya?"

"..."

Yoongi mendekatkan wajahnya pada wajah ji yeong. Tubuhnya yang semula diam sekarang berjalan mundur sampai tembok.

10 cm

5 cm

2 cm

Bahkan jarak hidungnya seakan meminta untuk menyatukan.

"Yoon, apa yang kau lakukan?"

Yoongi tersenyum dan memundurkan wajahnya.

"Apa aku segila itu akan menciummu? Memang kau mesum ya? Benar kata jimin"

Realita - Yoongi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang