#13. Penawar Hati

536 44 3
                                    

Suami macam apa aku ini, menerima penawaran hidup berumah tangga dalam waktu enam bulan saja_ Dimas Zidan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suami macam apa aku ini, menerima penawaran hidup berumah tangga dalam waktu enam bulan saja_ Dimas Zidan.

Dimas menatap nama Adelia Pertiwi, pesan pagi tadi yang dikirim tidak dibalas, biasa perempuan itu akan memberikan jawaban, walau singkat padat dan jelas.

Ia kembali menatap nama sang istri, nama yang membuat hidupnya harus jungkir - balik menafkahi.Pernikahan yang entah akan dibawa kemana, Barat ke Timur, atau Selatan ke Utara.

Ucapan Bu Yasmin kembali terekam jelas, mengharap satu hal yang sulit ia tunaikan.

" Dimas, jujurlah pada Ummi, apakah Adelia tidak menunaikan tugasnya sebagai seorang istri?"

" Maaf Ummi, apakah pertanyaan itu harus ditujukan kepada saya juga Adelia? Ini kan masalah pribadi, apalagi kami baru saja menikah."

" Oh, Dimas. Ummi sudah bisa menebak, Adelia menolakmu?"

Dimas menunduk." Maafkan saya Ummi, saya tidak bisa menjawabnya, Adelia istri saya dan saya tidak ingin mengumbar masalah ini pada siapa pun."

" Dimas, Ummi butuh penerus Perusahaan. Ummi butuh bantuanmu, jika Adelia yang menjadi ahli waris utama, Ummi yakin akan banyak pihak memanfaatkan anak itu. Adelia tidak pintar berbisnis, Perusahaan akan hancur jika dia yang memegang kendali. Berilah Ummi satu cucu, keturunan dari kalian. Itu akan menjadi pegangan Ummi untuk melangkah ke depannya."

" Saya benar - benar tidak bisa memaksa Adelia, saya tidak ingin melukai Adelia. Saya hanya menginginkan, Adelia yang menyerahkan dirinya sendiri, secara ikhlas untuk beribadah dengan saya. Maaf Ummi, jika saya tidak sopan."

" Baiklah Dimas, Ummi minta pun, kamu tetap usaha. Kalian halal, tidak berdosa jika saling menyentuh."

Dimas tengah berbaring di kasur, menatap langit - langit kamar kontrakan. Ia tampak kebingungan, sungguh sulit menjalani pernikahannya saat ini.

" Sejak menikah, kau terlalu banyak melamun, Mas." Aydan menepuk pundak Dimas." Ada masalah?"

" Tidak." Ia menggeleng.

" Kau bisa membohongi Bu Yasmin, mertuamu. Tapi aku dan Bang Faqih, berteman sudah lama, cerita saja Mas, jangan kau pendam sendirian."

" Aku takut mengumbar aib rumah tangga sendiri, Dan."

" Aku tidak menceritakan pada siapapun, kita cari jalan keluar masalahnya, yang sedang kau hadapi sekarang."

" Aku takut, aku tidak ingin melukai perasaan Adelia jika sampai masalah ini terdengar oleh orang lain. Tapi aku boleh minta pendapatmu?"

Aydan mengangguk.

" Bagaimana jika seorang perempuan, halal kita sentuh namun ia tidak ingin tersentuh, bahkan memberi batasan. Sedangkan ada pihak yang menginginkan aku memberi keturunan. Aku harus bagaimana? Aku tidak ingin menjadi pemaksa, aku memuliakannya dan aku ingin beribadah penuh keikhlasan."

IM SORRY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang