" Virra." Panggil Dimas, masih kebingungan mencari jawaban yang pas." Kamu tidak salah orang?"
" Tidak Dim, Maafkan lah atas kelancanganku, atas ucapan yang terlepas dari hubungan kita sebagai seorang Kakak – Adik. Itu yang aku rasakan dan kamu tidak akan mengerti bagaimana rasanya mencintai orang yang hatinya tidak disatukan.” Ia tertawa pilu, memberanikan matanya menatap Dimas.
" Rasa cinta ataupun suka itu suatu Fitrah Vir, tidak ada yang salah dengan perasaan kamu. Tidak ada juga yang perlu dibebani, aku menerima semua luahan hati kamu dengan tulus, tapi hingga saat ini belum ada yang merubah pandangan dari aku sebagai seorang Adik perempuan, tetap sebuah rasa itu akan selalu tersimpan rapi di hati.Terima kasih ya, sudah berani menyampaikan dan mencintai lelaki seperti aku yang penuh kekurangan."
Virra menghapus air mata." Semoga Sakinah - mawaddah – warahmah pula untuk pernikahan kamu nantinya, diberkahi Allah subhanahuwataala. Aku berusaha untuk bersikap sebagai seorang Adik, seperti biasanya hingga rasa ini perlahan – lahan menghilang."
" Aku minta maaf sudah mengecewakan perasaan kamu Vir, pasti akan ada sosok lelaki yang bisa dipercaya untuk menjadi pendamping hidup, jauh lebih baik dari aku." Dimas menatap mata indah milik Virra namun malam ini terlihat begitu sendu.
" Tetap Dim, melupakan cinta pertama itu sangat sulit. Aku mengerti, aku pamit untuk istirahat, selamat malam." Ucap Virra buru -buru.
Ia segera masuk ke kamar, dadanya kembang kempis untuk segera melepaskan tangis. Walau sudah berusaha menerima sebuah takdir yang berlaku, Dimas masih sebagai lelaki yang paling dicintai. Memang ia salah, mencintai makhluk Allah secara berlebihan, sampai akhirnya hanya kecewa saja yang diraup.
Dimas mendudukkan diri ke kursi, menstabilkan perasaannya yang semakin kacau.Kenyataan yang tidak pernah terlintas, bahwa sosok Virra ternyata begitu mencintainya. Bahkan ia tidak terpikir, jika perempuan itu diam - diam menaruh rasa.
Setiap orang ditakdirkan hidup dengan cara yang berbeda, salahsatunya jodoh.
Dia, seorang lelaki yang benar-benar jauh dari impian masa kecil, hanya lelaki biasa tanpa kelebihan apapun. Baru saja mengabari tentang persetujuan untuk menikah, sebentar lagi dunia indahnya akan berubah menyeramkan sepanjang masa. Pernikahan, suami dan juga istri, hak dan kewajiban. Semua akan menyulitkan hidupnya.Wait that, you can see!
" Adelia," suara lembut Yasmin mengisi gendang telinga. Lamunannya terlalu dalam, enggan kembali pada dunia nyata yang isinya akan kacau." Adelia, Ummi.sedang berbicara padamu."
" E, iya Mi, maaf, aku tidak dengar." Ia tergagap mendapati Yasmin sudah duduk bersamanya.
" Bagaimana jika Akad nikah kamu, dikediaman orang tua Dimas saja?"
" Di kampung?"
“ Apa salahnya menikah di sana, nanti resepsi baru di Kota. Kamu bisa undang teman Kuliah, teman SMA atau bahkan teman - teman kamu dulu ditempat kerja." Yasmin menyarankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM SORRY HUSBAND
عاطفية4 in Romance Adelia Pertiwi, usia 21 tahunnya sudah menjadi lembaran baru. Menjadi istri untuk lelaki yang bernama Dimas Zidan. Tenaga pengajar di yayasan milik Umminya, perjodohan tanpa persetujuan. Bagi Adelia hanya menguntungkan sebelah pihak, d...