Chapter 17.

996 47 3
                                    

Happy reading🌸

"Kamu tau tempat yang biasanya di datengin adekmu?"pertanyaan dari Ayahnya membuat Arga menolehkan kepalanya kepada sang Ayah.

"Ngga,Yah"Luckas menghela nafas,harus ia cari kemana putrinya itu,jakarta luas tidak akan mudah mencarinya.

"Kalo gitu,kamu tau dimana rumah temen-temen adekmu?"

"Ngga,tapi.."Arga melirik jam di pergelangan tangannya,pukul 08:30.

"Mereka pasti ada di sekolah"

Luckas mengemudi dengan kecepatan penuh menuju SMA MERAH PUTIH,harapan satu-satunya setelah ia tidak mendapat kabar apa-apa dari orang suruhannya yang ia kerahkan untuk mencari putrinya dari semalam.

•••

Kedatangan Arga yang tidak memakai seragam dan di temani sang Ayah ke sekolah,menarik perhatian siswa/i yang sedang melaksanakan kegiatan belajar-mengajar,mereka melongokan kepalanya dari jendela memperhatikan langkah Anak dan Ayah itu yang menuju ke lantai dua dimana kelas Adele berada.

Arga menoleh saat mendengar namanya di panggil.

Reno dan Beni berlari menghampiri Arga diikuti oleh Farrel di belakangnya.

"Gue denger Adele gak masuk sekolah,terus sekarang lo tiba-tiba dateng sama Om luckas,sebenarnya ada apa?"tanya Reno begitu ia sampai di hadapan Arga.

Arga melirik Farrel sekilas yang sedang memainkan kunci motor di jari telunjuknya.Sementara Farrel sendiri diam-diam menanti jawaban dari laki-laki jangkung di depannya.

"Adele ilang"

Farrel menoleh cepat ke arah Arga,matanya menatap Arga tajam,Arga bohong bukan?mungkin ini hanya rencana laki-laki itu untuk menjauhkan Adele dari Farrel.

Farrel terkekeh,"Lo pikir gue bakal percaya?ini cuma rencana lo buat jauhin Adele dari gue,iya kan?"

Tanpa menghiraukan ucapan Farrel,Arga kembali melanjutkan ucapannya,"Dan orang yang pertama gue curigain atas hilangnya Adele,Vita atau mungkin si brengsek ini"Arga menunjuk Farrel yang berdiri tak jauh di depannya.

Sebelum Farrel berhasil memukulnya,Luckas kembali dari kelas Adele dengan wajah muram.

"Gimana Yah?"tanya Arga,meski ia tahu dari raut wajah Ayahnya bahwa pria itu tak mendapatkan jawaban yang di harapkannya.

Luckas menghela nafas pelan,"Mereka gatau"

Luckas menatap teman-teman Arga sekilas,"Kalo gitu Ayah mau ketemu sama wali kelas kamu,biar Ayah kasih tau kamu hari ini gak bisa sekolah"

"Gak usah Yah,kita harus cepet-cepet cari Adele,lagian bukan sekali dua kali Arga bolos"

"Yaudah,kalo gitu"Luckas kembali menatap teman Arga,"Om pamit dulu,kalian masuk kelas jangan bolos terus"katanya sambil mengayunkan kakinya menjauhi keempat pemuda yang berdiri di tengah-tengah koridor.

"Ga,kita bantuin lo cari Adele aja gimana?"tanya Beni menawarkan bantuan,yang tentu saja tidak di setujui oleh Arga.

"Gausah,kalo gitu gue duluan ya!"katanya sambil berlari menyusul Ayahnya.

My Boyfriend Is a BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang