11

39 4 18
                                    

"Heeehh?! Hari ini ada razia barang-barang bawaan?!" ucap Riyo, Daichi, dan Hayato secara bersamaan.

"Iya! Makanya, sebelum para anggota komite disiplin memeriksa barang kalian, seperti biasa aku akan memeriksanya lebih dulu dan menyembunyikan di tempat yang aman," jelas Harumi.

Gadis itu mulai memeriksa satu per satu barang bawaan yang ada di tas masing-masing temannya. Tidak terlalu banyak barang aneh yang ia temukan di tas beberapa temannya. Namun saat ia hendak memeriksa tas Hayato, pemuda itu terus mengatakan bahwa dirinya tidak membawa barang aneh. Ya, walaupun memang dikatakannya itu benar adanya,

Semua teman-temannya yang ada di sana sudah ia periksa tasnya. Ia hanya mendapatkan beberapa barang saja yang tidak sesuai peraturan. Sebenarnya itu bukan barang yang berbahaya atau semacamnya. Tetapi tetap saja Harumi menyimpannya sementara, hanya untuk berjaga-jaga. Karena ia ingat ada beberapa anggota komite disiplin sedikit kelewat berkuasa.

Berbicara tentang jadwal razia yang akan dilakukan hari ini, tentu saja Harumi sudah mengetahuinya sejak lama. Dan satu-satunya alasan dirinya mengetahui kegiatan rahasia satu itu ya karena dirinya juga merupakan salah satu dari anggota komite disiplin.

Sebenarnya ia tidak ingin menjadi seorang komite disiplin. Bisa dibilang itu adalah jabatan yang paling dibenci oleh semua siswa dari yang namanya OSIS. Sampai-sampai untuk membentuk komite disiplin setiap kelas mengirimkan perwakilannya dengan cara ditunjuk. Namun berbeda dengannya, ia melakukannya dengan sukarela. Walaupun ia juga terpaksa. Terpaksa karena memang sejak awal ia juga sudah dibenci oleh semua gadis di sekolah ini,

"Hei, Harumi! Kau juga akan memeriksa barang bawaan orang itu?" ucap Daichi seraya mengarahkan pandangannya ke arah belakang gadis itu.

Harumi mengikuti arah pandangan Daichi dan menangkap bayangan nyata seorang pemuda yang kini sedang berjalan dari arah pintu gerbang sekolah. Gadis itu pun tersenyum dengan lebar seraya berjalan menghampiri pemuda yang Daichi maksud dengan langkah yang ringan. Dan tentu saja, pemuda itu kini menghentikan langkahnya saat sang gadis menghalangi jalannya.

"Nani?" tanya pemuda itu dengan datar.

"Aku akan memeriksa barang bawaanmu!" ucap sang gadis.

"Heh?". Akira pun mengarahkan pandangannya pada teman-temannya yang berada beberapa meter di belakang gadis itu. Ia bisa melihat kini tiga diantaranya menaikan bahu mereka.

Tanpa bisa ia cegah, tas sekolahnya direbut dengan paksa oleh gadis itu. Setiap barang yang ada di tas itu diperiksa dengan baik seraya gadis itu bercerita bahwa akan ada razia barang saat jam pelajaran nanti. Namun, tidak lama kemudian gadis itu terdiam. Ah! Sepertinya ia menemukan benda 'terlarang' Akira.

"Kenapa kau masih membawa benda ini? Kelas kesenian itu 'kan kemarin. Kau bisa dirazia jika ketahuan –" ucap gadis itu dengan sangat santai. Ia pun mengambil benda itu dan menyatukannya dengan barang-barang lain. " – Aku akan menyimpannya di tempat yang aman sampai pulang sekolah nanti,"

Ucapan itu berakhir begitu saja. Gadis itu pergi meninggalkan Akira yang masih mematung di tempatnya. Tidak banyak yang bisa pemuda itu lakukan, ia hanya bisa melihat punggung gadis itu semakin menjauh. Teman-temannya yang lain pun menghampirinya. bahkan Daichi kini merangkul pundak pemuda itu.

"Sepertinya satu hal lagi yang harus kau biasakan dari kebiasaan Harumi," ucap Daichi.

************

Akira sedikit kesulitan menggerakkan tangan kirinya sedari tadi. Rasanya sangat perih saat tangannya tersentuh sesuatu. Bahkan terkena kain kemeja seragamnya saja sudah membuat kulitnya terasa sangat perih. Kepalanya pun terasa sangat pusing karena terus menahan rasa sakit itu. Namun tetap saja ia hanya diam tidak peduli.

A Kind of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang