21

35 4 8
                                    

Song :

Choutokkyuu (超特急) - Rin'u (霖雨)

******

Lagi-lagi Harumi berada di tempat ini. Entah sudah keberapa kalinya ini hingga membuat Harumi hapal bahwa ini adalah mimpinya. Ah! Kenapa rasanya mimpinya terus berulang? Meskipun begitu, ia merasa ada yang berbeda dengan mimpinya yang satu ini. Semuanya terasa lebih nyata jika dibandingkan mimpinya sebelumnya.

Bahkan kini ia tersadar bahwa pakaian yang ia pakai sekarang tidaklah sama dengan yang sebelumnya. Ia menggunakan seragam SMP-nya. Tapi, bagaimana bisa? Namun selain dari itu, semuanya sama. Hanya saja perasaannya yang berbeda.

Ia pun menghentikan perputaran roda sepeda yang sedari tadi ia tuntun. Dan tidak lama kemudian, gadis yang berada di hadapannya juga menghentikan langkahnya. Keduanya sama-sama terdiam untuk beberapa saat. Harumi masih sibuk dengan pikirannya yang tidak dapat mencerna semuanya dengan sangat cepat. Seperti ada potongan teka-teki yang tidak ia temukan sampai sekarang.

Ano… apa kita saling mengenal?” tanya Harumi pada akhirnya.

“Tentu! Bahkan kita mengenal dengan sangat baik,”

Tunggu sebentar! Sepertinya ini kali pertamanya gadis itu mengucapkan kalimat lain selain ucapan perpisahan. Gadis itu mengatakan bahwa mereka berdua saling mengenal. Namun entah mengapa rasanya Harumi tidak mengenalnya.

Gadis itu pun membalikkan tubuhnya menghadap Harumi. Cahaya itu! Harumi masih bisa melihatnya. Matanya kembali silau saat melihat cahaya itu. Namun entah mengapa, perlahan, cahaya itu meredup hingga ia bisa melihat mata sang gadis. Sekarang, ia bisa melihat wajah sang gadis dengan jelas. dan di saat itu pula ia mematung.

Sonna!” ucap Harumi tidak percaya.

“Sepertinya kau masih melupakanku ya, Harumi?”

Dadanya sangat sesak. Ia sangat terkejut dengan gadis di hadapannya. Belum berakhir masa terkejutnya karena itu, ia kembali mendapatkan sebuah kejutan. Seketika ia bisa mengingat dengan jelas semua masa lalunya, termasuk dengan identitas sebenarnya gadis itu. Air mata Harumi mengalir ke pipinya begitu saja tanpa bisa ia tahan.

“Sepertinya sekarang kau sudah mengingatku kembali. Kalau begitu, sepertinya sekarang waktunya untuk mengucapkan ‘selamat tinggal’ kembali,” ucap gadis itu.

Dame desu! Aku tidak mau kau pergi lagi,” cegah Harumi. Gadis itu tersenyum tipis.

“Kehidupan kita sudah berbeda, Harumi. Dan ini harus kita lakukan. Kita harus melewati ini –“

Gadis itu kembali menaiki pagar pembatas jembatan. Wajahnya tersenyum seakan perpisahan itu tidak berarti apa-apa untuknya. Padahal sekarang Harumi sudah menangis dengan terisak. Jahat memang! Tapi Harumi tidak bisa marah.

“ – Sayonara, Harumi!”

Gadis itu pun melakukan apa yang Harumi bayangkan. Namun dengan cepat Harumi meraih tangan gadis itu saat masih bisa raih. Dengan sekuat tenaga, Harumi mencoba menarik gadis itu. Namun seberapa besar ia mencoba, ia tetap gagal. Sontak saja Harumi ikut terjatuh ke dalam sungai itu.

*************

Mata Harumi terbuka begitu saja dengan tiba-tiba. Nafasnya kini kembali sesak. Susah payah dirinya mencoba mengatur nafasnya. Belum lagi, keringat dingin yang muncul di wajah dan lehernya. Namun yang paling aneh adalah air matanya yang tiba-tiba saja mengalir. Dan setelah dirasa cukup tenang, gadis itu pun mencoba untuk merubah posisinya menjadi duduk.

A Kind of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang