17

29 4 2
                                    

Ada pemandangan yang tidak menyenangkan di mata semua pemuda. Gadis yang duduk bersamanya terasa aneh sekali hari ini. Bukan seperti sebelum-sebelumnya. Gadis itu menopangkan wajah cemberutnya dengan kedua tangannya di meja sambil sesekali mendengus kesal. Tentu saja itu menarik perhatian beberapa pemuda yang duduk di sekitarnya.

“Ada masalah apa lagi putri kerajaan kita satu ini?” ledek Daichi.

Memang jika di perhatikan lebih baik, mereka memang mirip seperti dongeng ‘Putri Salju’ di buku anak-anak. Seorang putri dengan tujuh kurcaci sahabatnya? Harumi pun baru menyadari hal itu. Tapi, dibandingkan ketujuh pemuda itu, sepertinya dirinya lah yang lebih cocok dibilang kurcaci. Tingginya saja hanya sebatas sepundak Ginzo. Lebih sedikit mungkin.

“Dia bilang, dia malas dengan pengambilan nilai ujian olahraga nanti,” jawab Ren.

“Memangnya olahraga apa yang menjadi penilaian?”

“Renang,” kali ini Akira yang menjawab.

“Pantas saja!” ucap Kairi dan Hayato secara bersamaan.

Kedua pemuda itu lantas kembali menyuapkan makan siang mereka dengan sumpit yang sedari tadi mereka pegang. Sedangkan Ginzo hanya bisa tertawa kecil saat mengetahui kebenaran itu. Namun kini gantian Riyo yang menghentikan kegiatan makannya dan menatap aneh dua pemuda itu. Sepertinya ada yang tidak ia ketahui, mungkin juga Daichi dan Akira. Karena hanya mereka bertiga sajalah yang sedikit kebingungan.

“Memangnya ada apa dengan renang?” tanya Riyo.

“Kalian tidak tahu kalau Harumi tidak bisa berenang?” tanya balik Ginzo.

“Heh? Uso!” ucap Riyo dan Daichi bersamaan. Sedangkan Akira hanya terdiam meskipun ia juga sedikit terkejut.

“Dia itu memang payah dalam olahraga itu sejak masih SD,” jelas Kairi.

Kedua pemuda yang masih terkejut itu langsung mengarahkan pandangannya pada Harumi yang kini mulai mengganti posisinya. Gadis itu menyandarkan tubuhnya dengan tatapan yang sama. Bahkan wajah cemberutnya masih belum berubah sama sekali.

Diantara semua cabang olahraga yang ada di dunia ini, kenapa harus renang yang menjadi materi yang akan dijadikan ujian praktek? Harumi mengutuk dirinya sendiri. Kenapa ia tidak bisa berenang sejak ia masih kecil. Padahal ia selalu mecoba untuk melakukannya. Dan sekarang, ia benar-benar frustasi dengan masalah ini.

“Jangan salahkan aku! Aku juga sering belajar, tetapi tetap saja rasanya seperti mau tenggelam walau hanya melihat dari pinggir kolam dengan dekat,”

“Berarti kau tidak bisa karena ketakutanmu sendiri,” ucap Riyo.

Tentu saja Harumi tahu benar itu. Ia menyadarinya bahkan jauh sebelum Riyo mengatakannya. Namun tetap saja ia tidak bisa mengatasi masalahnya itu. Kepalanya pun ia tenggelamkan di atas meja dengan kedua tangannya. Ginzo yang duduk di sebelah Harumi pun menepuk pelan kepala gadis itu beberapa kali untuk menyemangati.

************

Suasana kolam renang sekolah sudah ramai di kunjungi oleh semua siswa kelas 2-C untuk melakukan pengambilan nilai ujian praktek. Guru olahraga mereka kini sedang menjelaskan secara detail semua peraturan yang berlaku. Baik dari segi peraturan di kolam renang maupun peraturan dalam pengerjaan ujian.

Setelahnya, seluruh murid diperintah untuk melakukan pemanasan di sisi kolam renang. Ketua kelas pun memimpin kegiatan itu dengan sangat baik. Semuanya pun mulai berpencar ke sekeliling kolam renang untuk berlatih. Sedangkan kolam renang utama di kosongkan terlebih dahulu sembari menunggu perintah selanjutnya dari sang guru olahraga.

A Kind of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang