02. Sat Night (18+)

26.3K 944 211
                                    

Pemberitahuan :

Chapter ini terdapat adegan yang mengandung unsur sensual. Bagi pembaca yang belum cukup umur mohon untuk di skip! Hanya untuk 18 tahun ke atas.

¤ ¤ ¤

"Ahhh.."

Aku tak dapat menahan desahanku tatkala lidah panasnya menari indah pada putingku yang sudah sangat mengeras.

Aku menekan kepalanya agar lebih memperdalam permainannya, dia benar-benar membuatku gila dengan sentuhannya pada tubuhku.

"Ahh aku suka ukuranmu" ujarnya disela-sela hisapannya. Aku sedikit tersenyum, mengusap dan meremas rambutnya secara sensual.

Tuanku Vante, melahap putingku secara bergantian, membuatku menengadahkan wajahku. Dapat aku rasakan ia menyesap dan mengigit kecil putingku.

"Shhh ahhh.." Aku mengeluh nikmat dan semakin menekan kepalanya agar lebih keras lagi dengan hisapannya. Gila, aku benar-benar gila. Aku gila dengan permainannya.

"Nghhh Tu-annn.." Aku tak dapat menahan desahaku lagi saat ia mengangkat kakiku hingga bertumpu dipinggir bathub. Jari-jari nakalnya menggoda klitorisku, memilin dan menggosoknya pelan. Lidah panasnya masih setia menyusu pada gundukan payudaraku.

"Tuan ahhh.. nghhh" Aku semakin mengangkat kepalaku menengadah. Merasakan nikmatanya sentuhannya dikedua titik sensitifku. Aku terus meremas rambutnya, menyalurkan rasa geli bercampur nikmat yang menjalar di seluruh tubuhku akibat permainannya.

"Tu-Tuan.. itu ahh, gelii.."

"Mphhh ahhh.. Tuan" Dua jarinya masuk dan mengocok kewanitaanku, membuatku menggelinjang tak tahan.

"Emphhh ahhhhhh.."

Aku mendapatkan pelepasan pertama ku hanya karena permainan jarinya. Ia langsung mencabut jarinya dan berjongkok kemudian melumat habis kewanitaanku.

"Tu-Tuan.. ja-jangan ahhh, disana" Aku berusaha menjauhkan kepalanya dari kewanitaanku, tapi tangannya langsung mengunci kedua tanganku.

"Nghhhh ahhh Tuan.. ahh aku mohonn.. shh"

Aku hampir menangis karena rasa geli dan nikmat dibawah sana. Lidah panasnya menyapu klitorisku, menyesapnya dan menggigitnya kecil hingga tubuhku menggelinjang tak karuan.

Sungguh ini sangat nikmat tapi kenapa rasanya sangat geli dan memabukkan.

"Ahhh.. mphhhh Tuan.."

"Tuan ahh.. stop! Aku, ahhh aku mohon hentikannn ahh"

Aku merasakan lidahnya masuk kedalam liang kewanitaanku. Rasanya sangat geli dan aku merasa jutaan kupu-kupu terbang di perutku.

"Shit! Kau benar-benar nikmat!" ujarnya lagi disela-sela permainannya.

Aku hanya bisa memejamkan mataku, masih dengan posisi yang sama aku sedikit mengigit bibir bawahku. Aku tak tahan, aku merasakan kakiku mulai lemas. Lidah panasnya masih menari-nari dibawah sana. Sungguh aku tak tahan.

"Tuan henti ahh.. hentikannn.."

"Huhhhhh" Aku menghembuskan nafas lega karena dia menyudahi aktifitasnya dan menatapku yang masih terenggah.

(NC) Marry LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang