✃p̶a̶r̶t̶ ̶2̶0̶✃

15 4 0
                                    

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

Cerita ini dibuat oleh:

Kelompok 3

Dan
Diperuntukkan untuk:

author_project

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

Mereka semua memesan minuman untuk diri mereka masing-masing. Tak ada yang saling bicara selama hampir 10 menit.

Claudia menundukkan kepalanya sambil sesekali meminum minumannya. Terlihat dari ekspresinya bahwa dia sedang berpikir keras bagaikan seorang detektif yang mendapatkan kasus yang terlalu rumit.

"Aku jadi bingung," ucap Claudia mulai berbicara.

"Tidakkah itu akan jadi kasus bunuh diri kalau dia minum cairan asam?" tanya Claudia.

"Ya, menurutku juga begitu," jawab Olivia.

"Bisa saja dia terlalu haus dan tak fokus pada cairan berbahaya itu," ucap Kevin dengan nada meledek.

"Atau mungkin sebenarnya itu bukan cairan asam kan? Bagaimana kalau itu memang air biasa?" tanya Talia.
"Ya, ini semua masih sangat rumit seperti benang kusut," ujar Claudia.

"Mana mati lampu lagi, huft," keluh Olivia.

"Yang masuk lab tadi ... laki-laki atau perempuan?" tanya Kevin.

"Entahlah, dia memakai hoodie hitam dan wajahnya tertutup, postur tubuhnya juga nggak kelihatan." jawab Talia.

"Bagaimana menurutmu Darrel?" tanya Claudia melihat Darrel yang terdiam tak berpendapat.

"Hm? Maaf aku masih berpikir ... apa menurut kalian pelakunya salah satu dari siswa kampus ini?" tanya Darrel balik.

"Hmm ... mungkin saja, tapi motifnya apa?" balas Olivia.

"Gangguan jiwa?" Seru Kevin.

"Balas dendam?" Tanya Talia.

"Pembunuh bayaran?" Ujar Olivia.

"Cukup!" Seru Claudia.

"Yang jelas kasus ini masih sangat rumit seperti benang kusut kalau kita belum melihat rekaman itu," ujar Claudia.

Pulang dari Kampus

Claudia memasuki kamar apartemennya dengan malas. Ia langsung meletakkan tasnya di lantai dan menghempaskan dirinya ke kasur.

"Kalau memang pelakunya adalah salah satu siswa atau siswi di kampus ... siapa dan apa motifnya?" batin Claudia

Claudia bangkit dari posisinya dan menyalakan handphone-nya, lalu iapun membaca kembali berita tentang kasus pembunuhan itu. Claudia membaca semuanya dengan cermat sampai detail-detail terkecil pada berita itu, tapi sia-sia.

Claudia menghela nafas, dan mematikan hp-nya karena tak mendapat petunjuk apa-apa. Claudia merasa lelah dengan semua pikirannya yang tak menyelesaikan masalah sama sekali.

"Kenapa kau mengajakku kesini?"

"Sudahlah ikut saja!"

Claudia mendengar samar-samar suara dua orang yang sedang mengobrol.

"Pasti tetangga sebelah," batin Claudia.

"Apa?! Bukan ini perjanjian kita!"

"Kamu pelupa banget sih! Udah diem aja!"

Hidden Subject [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang