✃p̶a̶r̶t̶ ̶2̶2̶✃

12 7 0
                                    

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

Cerita ini dibuat oleh:

Kelompok 3 [Ineffable Lazuardi Yaf]

Dan
Diperuntukkan untuk:

author_project

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║


"Mungkin aku harus menyelidikinya sekarang. Bisakah kalian membantuku lagi?" tanya Claudia sambil memohon.

Kini mereka berada di kelas sastra dan sedang mengobrol di meja Kevin. Namun tampaknya Kevin sangat gemetaran dan tidak ingin berbicara pada siapapun.

"Ada apa Kevin? Kau seperti habis melihat pembunuhan saja," ujar Talia sambil bercanda namun tetap dihiraukan oleh Kevin.

Semuanya pun kebingungan dan Claudia pun memutuskan untuk bertanya pada Kevin.

"Kevin ... ada apa?" tanya Claudia lembut.

Namun sebelum Kevin menjawab Claudia, tiba-tiba dari kamar mandi seseorang berteriak dengan histeris.

"IBU!!! BAPAK!!! ADA PEMBUNUHAN DI KAMAR MANDI!!!!" teriak orang itu yang lantas membuat semua orang terkejut sekaligus panik.

ʕ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ

"Jadi korban bernama Kayla, usia 21 tahun?" tanya polisi dan guru sastra itu pun mengangguk. "Baiklah, siapa di sini yang menemukan mayat ini pertama kali?" tanya polisi itu lagi dan semua orang menunjuk ke arah Beny, pemuda yang tadi berteriak.

"T-tadi saat aku ingin buang air kecil tiba-tiba aku melihat bercak merah di dinding, a-awalnya aku tidak curiga. T-ta-tapi ... Aku melihat tubuh Kayla di kamar mandi pria!" teriak Beny yang kemudian ditenangkan oleh teman-temannya.

Beny memang terkenal takut pada hal-hal yang berbau pembunuhan, darah, mayat dan sebagainya. Maka dari itu dia pun langsung histeris karena melihat tubuh dari Kayla.

"Baiklah. Kami akan proses laporan kalian. Silahkan kalian semua bubar, biar kami yang menyelidikinya," ujar sang polisi lalu perlahan kerumunan yang tadi padat menjadi sepi.

ʕ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ

"Kenapa bisa ada pembunuhan di siang bolong seperti ini ya?" tanya Claudia sambil berjalan di lorong.

"Entahlah, tapi mungkin pembunuh itu tidak jauh, jadi kita harus waspada!" teriak Talia sambil menyemangati semuanya.

Kevin yang daritadi diam pun mengangkat suara. "Se-sebenarnya ..." Lalu semuanya pun melihat ke arah Kevin. "Se-sebenarnya ... aku ... sempat melihat darah, t-tapi ternyata itu hanya jus tapi aku masih ketakutan," ujar Kevin lalu Darrel pun mendekatinya.

"Sudahlah jangan dipikirkan, itu hanya jus," canda Darrel sambil menepuk pundak Kevin. Kevin pun mengangguk dan mereka pun berjalan ke kelas masing-masing.

ʕ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ

Malam ini, sesuai kesepakatan mereka selepas kuliah akan mendatangi kampus untuk menyelidiki lagi. Namun, Olivia tak dapat ikut serta dikarenakan ia sedang deadline mengerjakan tugasnya. Maka yang pergi hanya Claudia, Kevin dan Talia.

Hidden Subject [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang