23 -- Kepala Keluarga Goldyn

148 24 0
                                    

Hai hai, The HunternMask sudah selesai. Mari lanjutkan Desiring Marygold.

Ah iya Keping Takdir juga sudah tamat lho di Storial. Buruan baca.

 Buruan baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-- 23 --

Kepala Keluarga Goldyn.

Kastil Goldyn benar-benar meriah sedari matahari masih mengintip dari ufuk timur. Denting sendok, garpu, cangkir dan piring tampak saling menyombongkan diri sebagai yang paling sibuk. Belum lagi kuali juga panci, mereka berebut mendesis di atas kompor panas. Koki-koki mengerahkan kemampuan, meski setengah hati. Para pelayan berwajah masam sambil menyelesaikan pekerjaan. Semua diam tak ingin membahas pesta yang tak sepatutnya dirayakan.

Tuan rumah, pemilik kastil meski kasar dan galak juga tegas, tapi memberikan mereka gaji yang sangat pantas. Si Tua Goldyn ini baru dikabarkan tenggelam di lautan lepas. Lenyap nyawanya tanpa raga. Jangankan melakukan upaya pencarian, sang menantu malah membagikan undangan, menyewa orkestra serta menuang puluhan bahkan ratusan botol anggur untuk merayakan sebagai calon kepala keluarga baru.

Jika diingat, dua hari yang lalu Sir Peter mengabarkan kematian Samuel Goldyn. Dalam dua hari pula dia langsung menyatakan dirinya sebagai pemilik kerajaan bisnis Goldyn. Dalam dua hari juga entah berapa keping emas telah terkuras.

"Kurasa tak lama lagi kita akan menganggur." Salah seorang pelayan menghempas kain lap di atas piring keramik terbaik.

"Kasihan Miss Maria, nasibnya benar-benar menyedihkan." Pelayan lain mendesah putus asa.

Sama nasibnya seperti para pelayan, Baronessa Gardening mondar-mandir di depan ruang utama dengan gelisah. Dia melihat gemerlap hiasan memeriahkan ruangan yang tak lama lagi akan terisi penuh oleh bangsawan-bangsawan kelas atas.

"Bagaimana ini? Bagaimana bisa terjadi!" Langkahnya penuh kecemasan. Uang, harta dan kekayaan akan lenyap begitu saja bila benar Samuel Goldyn mati.

Ketika wajah Sir Peter muncul dari balik pintu pembatas, seketika senyum Baronessa tersungging penuh arti. "Syukurlah Anda selamat dari ombak maut di tengah lautan itu, Sir Peter." Nada suaranya melengking, seakan mencari perhatian.

"Ah, lihatlah siapa yang datang." Sir Peter memberi tanda pada pelayan untuk menyiapkan tempat duduknya.

Baronessa tergopoh, mengikuti langkah penguasa baru Goldyn. Dia mengumpat, hanya di dalam hati. Namun memuja-muji, sebatas di mulut. "Apalah jadinya keluarga ini tanpa kehadiran Sir Peter yang maha hebat."

Menantu Samuel Goldyn benar-benar menikmati masa dipuja dan diagungkan semua orang. Lihatlah betapa banyak bangsawan yang berharap mendapatkan undangan acara. Berapa banyak pula yang mengaku-aku sebagai sahabat Sir Peter. Bahkan, berbagai club malam termewah termegah di London berlomba-lomba mendapatkannya sebagai anggota VIP. Yang dulunya, untuk menginjakkan kaki ke pintu depan club kelas atas tersebut saja sudah terlarang bagi Sir Peter. Dialah sang penguasa sekarang ini. Dialah yang akan mengatur dan membuat semua orang tunduk.

Desiring MarygoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang