Dan satu lagi, marygold akan selesai.
-- 27 --
Musuh Lama.
"Aku adalah pria paling brengsek di dunia, Marry."
Rosemarry mengerti ke mana arah pembicaraan ini akan berlabuh. Hubungan rumit antaranya, Alden dan Maria. Dari kemarin Alden menghilang, Rosemarry begitu cemas. Ketika pergi dari kediaman Goldyn, Alden memacu kudanya dengan begitu cepat. Ada masalah apa yang menghampiri Alden?
"Aku berpikir seharian." Alden hendak berdiri dan duduk di samping Rosemarry, namun gadis itu menggeleng. "Dia akan menjadi ibu dari anakku."
Rosemarry mengangguk.
"Aku telah memperlakukannya begitu salah sejak pertama."
Rosemarry menunduk.
"Sudah seharusnya aku bertanggung jawab atas semua kekacauan yang kulakukan dalam hidupnya."
Gadis ini seakan ingin berteriak, 'lalu bagaimana dengan kekacauan dalam hidupku?' Tapi diurungkan niat tersebut. Karena sesungguhnya, kehadiran Alden tidak mengacaukan apapun. Alden malah membantunya lepas dari hutang besar pula bahaya mangsa-mangsa yang mengincar tubuhnya. Hanya saja, pria itu juga membuat luka di dalam jiwanya.
"Aku juga telah mengacaukan hidupmu."
Memilih bukanlah hal mudah. Alden tak ingin menyakiti keduanya. Dia dan janjinya pada kekasihnya. Pula dirinya dengan tanggung jawab serta kasih sayang pada istrinya. "Tapi keputusan tetap harus diambil, Rosemarry." Alden mengetukkan jemari pada meja.
Gadis itu berdiri dari kursinya. Dia menghampiri Alden. "Kamu masih mencintaiku?"
Alden membisu. Cinta? Di awal mungkin perasaan itu pernah hadir.
"Apa kamu mencintainya?"
Alden terkejut akan pertanyaan kedua yang keluar dari bibir Rosemarry. Dia tak tahu apa jawaban yang sebenarnya ada di dalam otaknya. "Entah."
"Jika aku dan dia sama-sama tenggelam di sungai,"
Maria! Otak Alden merespon dengan cepat.
"Siapa yang akan kamu selamatkan terlebih dahulu?"
Alden membuka mulut, satu nama telah di ujung lidah namun dia kembali membisu. Dirinya mencoba berpikir lagi. Rosemarry dan Maria. Atau lebih baik dirinya ikut tenggelam bersama mereka.
"Kamu merasa begitu takut kehilangannya? Juga merasakan kesakitan yang dia rasakan?"
Alden diam tak bersuara.
"Mencemaskan setiap luka yang ada di dalam tubuhnya."
Meski tak menjawab, namun otak dan hati Alden merespon.
"Serta ingin menghapus tiap airmata yang mengalir dari matanya?"
Alden tak banyak bersuara, hanya mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiring Marygold
Historical FictionBagaimana bila ada sekotak harta karun yang dapat kamu peroleh hanya dengan menukarkan kebebasanmu? Menikahi gadis gila dan liar adalah jalan keluar untuk membebaskan kekasihnya dari lilitan hutang. -- Alden. Jika bidadarimu telah menjadi debu dan...