"Sehancur hancurnya batin Lo, Lo gaboleh ngehancurin hidup Lo sendiri!"
"Sesuatu akan terasa berarti jika dia sudah tidak ada lagi Bri. Jangan sia siakan orang yang saat ini masih bersamamu."
'Duh, ketaun lagi' batin Vera. Vera pun segera berlari keluar cafe
"Vera Ver, tungguin gue" Brian hendak menyusul Vera, namun tangannya dicekal oleh papa nya.
"Lepas" Brian menepis kasar tangan Alfin
Brian berlari mengejar Vera, namun saat dia keluar dari cafe, dia tidak menemukan kekasihnya yang baru saja kepergok menguping pembicaraan Brian.
"Gue ngumpet disini gak ketauan kayaknya, duh malu banget gue. Udah 2x gue menguping pembicaraan Brian, pasti Brian mikir yang aneh aneh ke gue" Vera mengusap gusar wajahnya
Sudah sekitar 15 menit, Vera ngumpet di sebuah mushola dekat cafe
Setelah memastikan keadaan sekitar aman, dia segera keluar dari mushola.
***
"Pak, service hp kemaren udah bisa apa belom?" Tanya Vera pada tukang service elektronik
"Oh iya mbak, ini hp nya" Bapak tadi mengambilkan sebuah kotak berisi hp Vera yang beberapa hari lalu rusak gara-gara terjatuh dan terlempar jauh
"Hp nya udah bisa hidup lagi mbak, tapi nomor hp yang masih bisa ke simpan cuma nomor yang baru-baru ini. Nomor lama hilang semua" Kata pria tadi
"Yaudah gapapa pak, nih uang nya" Vera memberikan selembar uang berwarna merah. Bapak tadi menerima uangnya dan memperhatikan penampilan Vera dari atas ke bawah
"Mbak, ini kurang mbak"
"Loh? Kok kurang pak, emangnya berapa?" Tanya Vera heran
"Seharusnya 500 ribu mbak" Ujar tukang service tadi
"Gilak ya pak, mazak cuma benerin baterai doang 500 ribu. Uang saya udah nipis pak. Lagian, ini udah sore pak, keburu malem" Jawab Vera nyolot
"Yaudah buruan pulang sana, keburu malem. Kasian cantik cantik pulang kemaleman"
Vera pun meninggalkan toko service hp tadi.
***
Vera merebahkan tubuhnya di kasur, sambil memikirkan hari-hari yang telah dia lalui sampai saat ini.
"Kok bisa ya? Gue nerima Brian jadi pacar gue? Ya kalik nembaknya aja gak ada romantis-romantis nya" Vera bermonolog, lalu menatap atap rumah nya
"Gue suka Justin, tapi... Gue juga suka Brian.. ahh gue pusing mikirin mereka berdua" Vera bangun dari rebahannya dan memegang kepal nya
'drrt drrt' ponsel Vera berdering
Hallo
Hallo, siapa?
Ver, hiks hiks gue Cintiya
Eh Cin, ngapain Lo nangis?
Ver... Mama nya Brian meninggal karena kecelakaan barusan Ver hiks hiks
A-apa? Sekarang Brian dimana?
Dia sekarang ada di rumahnya, gue kasih alamatnya sekarang ke Lo lewat WhatsApp
Jantung Vera berdetak lebih cepat dari biasanya, dia memikirkan bagaimana nasib Brian selanjutnya yang hidup tanpa kasih sayang seorang ibu. Apalagi dia baru saja terlibat masalah dengan Brian. Tanpa basa-basi dia segera bangkit dari duduknya.
Setelah menerima alamat yang dikirimkan Cintiya, Vera segera bersiap-siap dan menuju ke rumah Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck Love At School (ON GOING)
Fiksi Remaja"Lo suka sama gue?" Tanya Vera sambil menunjuk Justin "Lo masih tanya?" Justin memandang Vera dengan tatapan memohon "Lo juga suka sama gue?" Kini Vera berganti menunjuk Brian "Bukan hanya suka Ver, gue udah cinta mati sama Lo" Ujar Brian bersungguh...