Part 4🌼

33 7 0
                                    

"Ndre, gue butuh bantuan lu buat pecahin kasus ini"
" Oke, kasus Bu Ratna kan? " Tanya Andre
" Iya, terlapor kasus ini adik ipar Bu Ratna. Dia pengusaha kaya raya di Jakarta, gue denger-denger dia juga pernah kasus penggelapan dana. "
" Serius lu? " Tanya Andre
" Iya, parahnya dia selalu lolos dari pemeriksaan kepolisian." jawab gue
" Gila tuh orang, kriminal kelas atas "
" Makanya kita perlu banyak bukti yang bisa menjatuhkan dia " pungkas gue
" Visum korban udah? " Tanya Andre
" kata Bu Ratna lagi nunggu hasil dari kepolisian " jawab gue
" Oh iya gue lupa, sebentar gue mau telpon Bu Ratna dulu "

Gue mencatat nomor telepon Bu Ratna yang ada di file ke HP gue lalu menelponnya

" Sore, ini benar Bu Ratna?" tanya gue
" Iya, ini pengacara Audy kan? "
" Iya Bu, saya mau nanya adik ipar Ibu udah tahu belom kalo Ibu laporin kasus ini ke polisi? ".Tanya gue serius
" Belom "
" Bagus, usahakan jangan ada yang tahu dulu ya Bu. Kita mau perbanyak bukti dulu, supaya dia ga nyiapin perlawanan "
" Baik, terima kasih ya Audy "
" Sama-sama. Istirahat yang cukup ya Bu, saya akan lakuin yang terbaik buat kalian "
" Iya Audy, terima kasih sekali lagi "
" Iya "

gue memutuskan telpon

" Ndre,tadi kata Bu Ratna adik iparnya sering ke Club Five Jakarta. Kita malam ini kita kesana". Kata gue ke Andre yang duduk di sofa
" Lu yakin mau kesana? " Tanya Andre
" Iya, kita harus bisa ngejebak dia "
" Cara nya? ( Andre menjadi lebih serius) "
" Nanti gue bakal duduk disamping dia dan tugas lo rekam gue sama dia "
" Dy, Lo gila ya!? "
" Ndre, gue sendiri yang udah putusin buat jadi pengacara dan gue akan lakuin hal yang berbahaya sekalipun sebagai dedikasi gue "
".... ( Andre terdiam sesaat sembari menatap gue dalam ) Oke, tapi lo harus jaga diri ya " pungkas Andre nampak cemas
" Pasti, tenang aja " gue tersenyum

Tiba-tiba Andre menanyakan kejadian di ruang rapat tadi siang.

" Oh iya, tadi gue ngeliat lu di ruangan rapat. Lo masih nggak bisa ngelupain kenangan buruk itu? " Tanya Andre mendadak
" Entahlah ( sembari mengambil gelas di meja untuk minum )"
" Kasus ini hampir sama dengan kasus masa lalu Dy, lo yakin bisa? ( Andre nampak cemas ) "
" Ndre, lo tahu gue kan? Gue ga akan mundur dari keputusan gue "
" Dy... ( Andre beranjak dari sofa lalu memeluk gue ) Maafin gue ya "
" Maaf buat apa? " Tanya gue heran dengan perubahan sikap Andre
" Karena gue pergi disaat lo lagi terpuruk, gue bukan teman yang baik buat lo ". Ungkap Andre nampak menyesal
" Ndre ( melepaskan pelukan) gapapa, lo kan ke Korea karena harus ikut bokap lo "
" Tetap aja gue ngerasa bersalah "
" Lo teman terbaik yang gue punya, jadi jangan pernah bilang kalo lo yang terburuk "
" Audy......(Andre nampak terharu) "
" Udah... Udah.... Mending lo siap-siap, abis magrib kita berangkat "
" Emang ada orang ke club abis magrib? " Tanya Andre
" Eh sih bego! Kita perlu persiapan kali, lagian emang lu tahu dia ke clubnya jam berapa? Kan enggak! "
" Santai mbaknya "
" Lagian bikin emosi aja lu "
" Kan gue nanya doang " kata Andre pelan
" Udah sana (mendorong badan Andre keluar pintu) ".

Andre pun meninggalkan ruangan gue

" Gue harus bisa menangin kasus ini, biar manusia kaya gitu kapok " bisik gue dalam hati.

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, gue bergegas untuk sholat Maghrib dikantor sebelum berangkat. Saat gue di mushola kantor ternyata di sana ada Andre.

" Lama nggak ketemu Alhamdulillah preman insaf ya ". Ledek gue ke Andre yang lagi antri mau wudhu
" (Melirik gue tajam) Diem lu " Andre kesal
" Hahahaha " gue tertawa puas

Gue selesai Wudhu dan gue takjub banget waktu melihat imam sholat ternyata Andre.

" Dia benar-benar udah berubah ya, gue seneng liat Andre yang sekarang" gumam gue dalam hati.

Setelah selesai sholat, gue langsung kembali ke kantor untuk bersiap-siap menemui Dimas

" Masa ke club pake baju kantor sih? " Tanya gue ke diri sendiri sambil ngaca di cermin ruangan gue.

Saat gue lagi siap-siap Andre tiba-tiba saja masuk ke ruangan Gue.

" Dy... Udah siap? " Tanya Andre tiba-tiba masuk ruangan Gue
" Udah yuk ( mengambil tas di meja ) "

Kami berpamitan dengan Katya yang masih sibuk di meja kerjanya.

"Kat, gue duluan ya " pamit gue ke Katya yang mengetik di meja kerjanya
" Iya mbak, hati-hati "

Gue dan Andre sampai di tempat parkir kantor.

" Naik mobil gue aja ya " Anjak gue
" Terserah, mobil gue nginep di kantor aman kan ya? " Tanya Andre
" Aman kok, pak satpam nya siaga "
" Oke kalo gitu ".

Andre melihat pintu mobilnya

" Eits, tunggu Dy. Kok pintu mobil gue lecet ya? " Tanya Andre
" Mobil merah ini punya lo? "
" Iya Audy..."

Gue merasa tidak enak karena menggoreskan mobil Andre

" Sorry, tadi gue buru-buru "
" Jadi, mobil Gue lecet karena lu?"
" I...ya"
" Belum juga lunas ini mobil....udah lecet aja " keluh Andre
" Sorry (nunduk) "
" ganti rugi lu ya, traktirin gue makan tiap hari pokoknya " pinta Andre
" Wah pemerasan itu namanya "
" Mau atau nggak ni? ". Andre terlihat mengancam
" Yaudah deh "
" Gitu dong " Andre tertawa
" Ni (sambil memberi kunci mobil) Seterin mobil gue ". Kata gue
" Oke "

Kami pun berangkat, tapi sebelum ke club gue dan Andre pergi ke toko baju dulu.

" Ndre, masa ke club pake baju formal? " Tanya gue
" Mau beli baju dulu? "
" Iya sekalian mau make up dikit , ntar ada yang curiga " jawab gue
" Hahaha, tapi lu tetap cantik kok meskipun ga make up "
" Apaan sih!? "
" Orang tuh di puji makasih kek atau apa kek "
" Udah... Udah... Liat jalan ntar nabrak "
" Siap bos " Andre tersenyum

Gue dan Andre sampai ke toko baju, dan sudah berganti pakaian. Gue memakai dress dengan panjang selutut Sedangkan Andre memakai kemeja polos putih dan topi.
****************************************

Hallo, terima kasih telah meluangkan waktu membaca 'Bad Memories'. Jangan lupa vote dan comment ya, enjoy ✨

Kenangan Berganti [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang