Part 16 🌼

7 4 0
                                    

Gue pun duduk di ruang tunggu Rumah sakit

“ Bokap lo ada di ruang bangau lantai dua “ Kata Andre setelah mendapat informasi

“ Yaudah ayo (Gue beranjak dari kursi lalu bergegas ke lantai dua) kita naik tangga aja, lift ngantri”

Kami pun sampai di lantai dua

“ Ruang bangau dimana Ndre?”
“ Kata mbak tadi belok kiri,pojokan ”

Gue langsung berlari, lalu membuka pintu ruangan.

“ Papa... (berjalan lalu memeluk Papa) Maafin Audy, gara-gara Audy Papa kecelakaan” gue menangis

“ (terbangun dari tidurnya) Audy, ini bukan salah kamu kok nak (mengelus kepala gue)”

“ Audy... “ panggil seseorang dari belakang

Gue pun melepaskan pelukan gue ke Papa, lalu melihat ke belakang. Dan ternyata seseorang yang memanggil gue adalah Ibu tiri gue, dia datang bersama anaknya.

“ Tante, apa kabar? (Gue berusaha mengendalikan diri agar tidak emosional)”

“ Baik “ Dia tersenyum hangat

“ Oh iya, Satya kenalin ini Kak Maudy (mengenalkan gue ke anaknya)”

“ Hallo “ gue tersenyum tipis

Gue pun mengajak Andre duduk di sofa, kemudian Andre bertanya mengenai ibu tiri gue.

“ Oh jadi itu Tante Diana (Ibu tiri gue) yang sering lo ceritain dulu” bisik Andre

“ Iya, sekarang mereka udah punya anak “

“ Berarti lo anak cewek satu-satunya bokap lo ya?”

“ Iya “

Saat kami sedang mengobrol tiba-tiba Tante Diana menawarkan sarapan pada kami.

“ Audy, ini ada sarapan di makan ya “ kata Tante Diana sembari menaruh kantong plastik di meja sofa

“ Iya Tan, tapi kami udah sarapan kok “.

“ Heh, udah sarapan darimana!? Gue laper tau” bisik Andre

“ Yaudah, lo aja yang makan “ bisik gue ke Andre

“ Yaudah (Andre membuka kantong plastik)”

“ Tante, aku ambil ya nasi uduk nya “ kata Andre

“ Iya silakan aja “. Sahut Tante Diana yang duduk disamping Papa

“ Dy, gue masih penasaran deh bokap lo kenapa bisa nikah sama Tante itu”. Tanya Andre pelan

“ Mereka dijodohin". Jelas gue

“ Kan waktu itu bokap lo udah nikah sama nyokap lo, kok masih dijodohin sih?”.

“ Yah (Gue menghela napas). Lo tahu sendiri seberapa bencinya keluarga bokap gue sama Mama dan gue “.

“ Sabar ya Dy”.

Andre menatap gue sejenak kemudian melanjutkan sarapan

“ Gila.....(Andre takjub) gue udah lama banget nggak makan nasi uduk seenak ini”.

“ Gue kira lo udah anti sama makanan Indonesia”. Ledek gue

“ Sembarangan banget tuh congor! Badan gue boleh di Korea tapi kan hati gue tetap cinta Indonesia”.

“ Luar biasa emang Andre mah.... “. Gue tersenyum sembari mengancungkan jempol didepan wajah Andre yang kemudian ditepis olehnya

Saat kami sedang asyik bercanda tiba-tiba Tante Diana berjalan mendekati kami.

“ Dy, Tante boleh duduk disini?”.

“ Silakan”. Jawab gue datar

“ Udah lama ya Dy kita nggak ketemu”. Kata Tante Diana yang telah duduk tepat di samping gue

“ Iya, terakhir kita ketemu waktu Tante nikah sama Papa kan?”.  Gue kembali mengingat kejadian itu

“ Audy masih marah ya sama Tante?”.

“ Tentu “. Jawab gue tanpa ragu

“ Maafin Tante ya, Tante udah ngerebut kebahagiaan kalian”.

“ Kenapa baru sekarang minta maaf nya?”.

“ Dulu Tante nggak punya keberanian buat ketemu sama kalian”.

“ Heh... (Gue tersenyum sinis) Sekarang saya tahu kenapa kalian bisa berjodoh. Mau tahu kenapa?”. Tanya gue tersenyum sinis

“ Kenapa Dy?”.

“ Karena kalian berdua sama-sama pengecut! “. Tutur gue

" Oh iya, satu lagi dengan Tante minta maaf sama saya bukan berarti saya udah ngelupain semua perlakuan kalian sama saya dan Mama. Ingatan itu akan tetap tinggal selama saya hidup". Ungkap gue

Mendengar perkataan gue Tante Diana hanya terdiam sembari beberapa kali menyeka air matanya.

“ Jangan nangis, Audy nggak mau Satya salah paham nantinya”. Gue menatap Tante Diana

Kenangan Berganti [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang