Part 33 🌼

5 2 0
                                    

“ Audy (Berbisik) Terima kasih, setidaknya kamu sudah memberikan saya kebahagiaan dalam satu bulan ini”. Kata pak Herman tersedu-sedu
“ Iya Mas (mengusap punggungnya) udah ya jangan nagis lagi”. Pinta gue sembari melepaskan pelukannya
“ (Menyeka air mata pak Herman) Audy pergi ya Mas “. Kata gue sembari tersenyum manis menatapnya
“ Iya.... “.

Gue pergi meninggalkan pak Herman yang masih tersedu didepan pagar nya

“ Maafin Audy ya Mas “. Kata gue sembari melihat pak Herman dari kaca spion mobil

Gue menelpon Andre

“ Ndre, lo dimana sekarang?”. Tanya gue begitu tersambung
“ Gue dirumah, kenapa?”.
“ Oke, gue kesana sekarang?”.
“ Kenapa emangnya?”.
“ Nanti gue ceritain“.

Gue mengakhiri panggilan

“ Kedua, lo harus bilang ke Andre kalo selama ini satu-satunya pria yang lo suka itu cuma dia”. Pungkas Kintan

Gue melaju dengan kecepatan tinggi

“ Hari ini, gue nggak akan mikirin perasaan orang lain. Gue hanya akan memperdulikan perasaan gue kepada Andre “. Ujar gue menyeka air mata sembari menginjak habis gas mobil

Sesampai di depan pagar rumah Andre, gue melihat Andre dengan jaket berwarna ungu sedang menendang-nendang batu kecil. Gue pun turun dari mobil lalu bergegas menemui Andre

“ Ndre.... “. Sapa gue
“ ( Andre berbalik melihat gue) Mau ngomong apa? Cepatan dingin ni “. Kata Andre sedikit menggigil sembari memasukkan tangannya disaku jaket
“ (Gue melihat jaket yang Andre pakai) Sebentar..... “. Gue melihat tulisan Korea yang ada di dada sebalah kiri Andre
“ Kenapa sih lo?”. Andre terlihat risih karena gue terus menatap jaketnya
“ Elo...... (Menatap Andre lekat) yang duduk di kursi pengunjung pas sidang keputusan Dimas kan?”. Tanya gue sembari memicingkan mata
“ Eng.....gak, lo kan tahu sendiri pas sidang Dimas gue lagi dikantor Papa “.
“ Nggak, wait...... “. Gue berlari ke mobil lalu mengambil kacamata hitam serta masker mulut

Gue memasang kacamata hitam dan masker pada Andre untuk menyakinkan kecurigaann gue

“ Benar! Itu elo, gue yakin. Lo masih nggak mau ngaku? “. Kata gue mengancam
“ Iya.....iya, itu gue”. Ujar Andre sembari melepas kacamata dan masker

Andre akhirnya mengakui

“ Ngapain lo datang ke sidang pake begituan?”.
“ Sebanarnya gue lagi kecewa banget sama lo, tapi karena..... lo sahabat gue jadi gue dateng tanpa perlu lo tahu”. Jelas Andre
“ Kecewa kenapa?”. Tanya gue
“ Karena....... “.

Andre tak melanjutkan kalimatnya lalu terdiam

“ (Gue menatap Andre) Karena lo nggak suka gue tunangan sama pak Herman, karena lo peduli sama gue, karena lo khawatir sama gue dan karena........ (Gue terdiam sejenak) lo cinta sama gue”.

Mendengar hal itu Andre nampak sangat terkejut

Kenangan Berganti [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang