Happy Reading:*
"kamu seharusnya menyadari kesalahanmu, bukan malah membuat orang lain terlihat bersalah agar kamu terlihat benar"
-Alvaro Abigail
🌹🌹🌹
Pagi ini dihari senin yang sangat sial bagi Daniel, ia datang terlambat ke sekolah karena ia bangun kesiangan dan jalanan jakarta yang sangat macet mendukung sekali keterlambatan Daniel.
Di SMA Arwana jika terlambat pada hari senin tidak akan ada yang berani panjat pagar, atau mengelabui guru untuk bisa lari dari hukuman karena penjagaannya sangat ketat untuk hari senin dan tidak pernah ada siswa yang bisa lolos dari hukuman.
Pada hari senin semua siswa diwajibkan mengikuti upacara dengan tertib, dan sepertinya khusus pada hari senin peraturan sekolah sangat diperketat, apalagi jika ada kepala sekolah. Seperti sekarang Daniel yang terlambat benar-benar dipisahkan dari barisan kelasnya, ia berdiri di paling belakang dibarisan khusus untuk orang yang terlambat! Tepatnya di tempat yang paling terkena sinar matahari.
"Aduh bu, masa saya disini sih? Panas banget bu," ucap Daniel yang terus mengeluh.
"Kamu udah datang terlambat! Bisa-bisanya protes! " ucap Bu Rani guru BK disekolah ini yang terkenal sangat galak.
"Ya tapi kan nanti skin care saya luntur gimana?" ucap daniel.
"Emang kamu pake skin care apa sih? Ribet banget kamu jadi cowok!"
"Skin Care saya air wudhu bu hehe" ucap daniel dengan cengiran khasnya, Bu Rani yang mendengar itu langsung menatap tajam daniel dengan tatapan yang mengisyaratkan Diam atau Mati. Daniel yang ditatap seperti itu langsung memilih diam dan mengikuti upacara dengan khitmat.
Saat upacara telah selesai, semua siswa tidak langsung diperbolehkan masuk ke kelas karena ada pemeriksaan oleh guru BK. Banyak siswa yang panik entah karena pemeriksaan yang mendadak seperti ini.
Banyak siswa yang ditarik kedepan karena pakaian mereka ketat, rok yang terlalu span, kaos kaki warna-warni, celana yang ketat, tidak memakai topi, dan ada juga yang tidak memakai dasi.
"David kenapa celana kamu ketat sekali? Kamu ini mau sekolah apa mau renang?" ucap Bu Rani mengintrogasi David sebelum menyeretnya kedepan.
"Saya dapet dari sekolahnya emang begini kok bu, Jadi bukan salah saya! Ini salah sekolah," ucap David yang membuat Bu Rani langsung menarikan telingan David.
"Kamu udah salah! Malah nyalahin sekolah! Ga usah ngada-ngada, sekolah ga pernah ngasih celana sekecil itu! Cepat berdiri didepan! " David yang mendengar itu langsung lari kedepan lapangan.
"Kamu juga Drio kenapa malah pake dasi anak SD? Balik aja sana kamu ke SD!" ucap Bu Rani membuat para siswa bergeridik ngeri sekaligus menahan tawa melihat Drio yang memkai dasi SD.
"Ini dasi adik saya bu hehe"
"Terus dasi kamu kemana?"
"Ehmm.. Gini bu, jadi kemarin saya ikut suprisein pacarnya David yang ulang tahun terus dasi saya dipake buat nutup mata pacarnya David gitu. Eh, habis itu dasi saya ga tau kemana bu" ucap Drio panjang lebar membuat David melotot tak percaya mendengar penjelasan Drio yang kelewat jujur, ya walaupun sebenarnya memang itu yang terjadi.
"Yaudah cepat kamu berdiri di depan! " ucap Bu Rani garang, Drio langsung menyusul berdiri disamping sahabatnya itu.
"Elissa, kamu pakai blush on ya? " tanya Bu Rani sambil menatap wajah Elissa dengan seksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniels
Teen Fiction"Bumi itu berputar, bisa aja sekarang lo benci gua terus besoknya lo malah jatuh cinta sama gua" ucap Daniel "Kalo pun cowok di dunia ini cuma tinggal lo..gua tetep ga mau sama lo! Dasar daki badak" Geram Elissa "Lo cantik kalo lagi marah" "Lo makin...