7- Balikan?

262 42 140
                                    

"Apa kamu memang orang yang seperti itu? Mudah mengucapkan janji lalu mudah mengingkarinya? Apa bagimu janji hanyalah obat penenang? Bukan sebuah tanggung jawab yang harus kamu tepati?"

-Elisa Zunata Chomte

🌹🌹

Hari sabtu ini diawali dengan hujan deras di pagi hari membuat siapa saja enggan meninggalkan kasur yang sangat nyaman itu, apalagi Elissa yang sedang libur membuatnya enggan meninggalkan kasurnya.

Ayah dan bunda Elissa pun masih terlelap di kamarnya, yang beraktivitas hanya pembantunya yang sedang membersihkan rumah.

Waktu berlalu dengan cepat tidak terasa sudah menunjukkan jam 11 siang, tapi elissa belum juga bangun dari tidurnya.

"LISAAAA BANGUN" Teriak bunda dari ruang makan.

"ELISSAAAA" Teriak bunda lagi. 

"Udah kamu jangan teriak-teriak, kamu kira ini lagi di hutan?" Ucap ayah meledek bunda.

"Lagian anak gadis jam segini belum bangun yah" Seperti biasa bunda akan mengadu ke ayah kalau ayah ada dirumah bunda pasti jadi lebih bawel dari biasanya, biasalah caper.

"Yaudah ayah aja yang bangunin elissa" ayah langsung berjalan menuju kamar Elissa yang ada dilantai dua.

Saat sampai didalam kamar Elissa ayah melihat ke sekeliling kamar anak gadisnya itu, kamarnya sedikit berubah. Dulu kamar Elissa banyak boneka mermaid dan ada lukisan-lukisan mermaid, tapi sekarang hanya ada banyak buku, foto Elissa dengan temannya dan lukisan bunga yang ditaruh di dinding.

"Ternyata anak ayah udah besar sekarang ya" Ayah tersenyum sambil mengelus kepala anak gadisnya itu.

Elissa merasa ada yang mengelus kepalanya langsung menggulet dan membuka matanya, saat ia bangun orang pertama yang ia lihat adalah ayahnya yang sedang tersenyum.

"Ayo makan, udah jam 11 pasti perut kamu udah keroncongan" Ucap ayah lalu mencium puncak kepala Elissa.

"Iyya ayah aku cuci muka dulu" Ucap Elissa langsung bangun dan masuk kedalam kamar mandi.

"Ayah tunggu dibawah ya"

"Iya yah"

Ayah keluar dari kamar Elissa lalu langsung menuju ruang makan, saat sampai diruang makan ia melihat bunda sedang membantu bibi menyiapkan makanan. Ayah jadi berfikir istrinya terlihat lebih cantik kalau ada di dapur seperti ini.

Tak lama elissa pun datang keruang makan dan duduk disamping ayahnya dan bunda duduk di depan Elissa.

"Senengnya bisa makan bertiga lagi" Ucap Elissa mendapat cubitan gemas dari ayahnya.

"Udah ayo makan" Ucap bunda sambil menyendokkan nasi dan lauk ke piring ayah, Elissa dan piringnya.

"Makan yang banyak ya sayang" Ucap ayah mengelus kepala putri semata wayangnya itu.

"Iya ayah juga ya" Ucap Elissa sambil menyendok makanan kedalam mulutnya.

"Masa elissa doang yang kamu bilang gitu! Masa aku engga? " Ucap bunda merajuk, khas bunda saat merajuk adalah memajukan bibirnya.

Ayah yang melihat tingkah istrinya itu terkekeh merasa gemas dengan tingkah istrinya yang sedang merajuk.

"Apa sih bunda iri aja" Ledek Elissa membuat bunda melototi elissa.

"Ayahh liat masa bunda melototin aku" Ucap Elissa mengadu ke ayahnya, ayah hanya tertawa melihat kelakuan dua perempuan yang ada di sampingnya ini.

DanielsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang