Haiiiii... I'm come back:v
.
.
."Gue mau kasih info yang gak kalah penting"
"Apa?
"Gue jadian sama Sinta"
Daniel dan David langsung terkejut sampai mengangga mendengar ucapan Drio, bagaimana bisa dia jadian dengan nenek lampir itu? .
"Lo frustasi banget ya yo ditolak mulu sama Adelia? sampe-sampe lo jadian sama Sinta? " tanya Daniel, seketika ia merasa prihatin dengan sahabatnya itu.
"Enggaklah anjir" ucap Drio sambil menjitak kepala Daniel.
"Lo kesambet setan dikelas ya yo? " tanya David lebih ngaur.
"Gue gak mungkin kesambet setan! orang tiap hari juga gue ketemu setan" ucap Drio sambil melirik Daniel dan David.
"Lo ngatain gue setan? Lo berani ngatain gue kayak gitu? " tanya Daniel menatap tajam Drio.
"Eh engga bos" ucap Drio sambil nyengir tak berdosa.
"EMANG BENER ANJIR HAHA, Gak usah gede-gede ngomongnya nanti orang pada tau " ucap Daniel diselingi tawa, Drio dan David pun ikut tertawa melihat keanehan Daniel.
"Back to topic, Jadi gimana lo bisa jadian sama Sinta? " tanya Daniel
"Jadi gini... "
Flashback
Saat pulang sekolah Drio sedang duduk diatas motornya sambil memperhatikan Adelia yang berada tidak jauh darinya, ia melihat gadis manis itu sedang berbincang dengan temannya, entah kenapa ia ikut tersenyum saat Adelia tersenyum dan tertawa bersama temannya.
"Kapan gue bisa milikin lo Del? bahkan setiap ketemu gue lo pasti langsung menghindar. Kenapa sih Del? " ucap Drio berbicara sendiri.
"Hai Drio" sapa Sinta yang baru datang tepat di depan Drio.
Karena suara Sinta lumayan besar saat menyapa Drio itu membuat Adelia menenggok sekilas kearah mereka berdua lalu kembali mengobrol lagi dengan temannya.
"Eh, hai Sinta"
"Lo lagi ngapain disini? " tanya Sinta.
"Lagi nungguin David nih" jawab Drio, memang benar Drio sedang menunggu David yang kini sedang menjemput pacarnya dikelas lalu melihat David dan pacarnya pulang bersama sambil peluk-pelukkan dan Drio hanya menjadi nyamuk. Padahal mereka bawa motor masing-masing entah kenapa David selalu minta Drio menunggunya dan keluar gerbang harus bersamaan.
"Lo pulang bareng david emang? " tanya Sinta lagi.
"Enggak, gue pulang sendiri. Cuma ya gak tau kenapa David minta gue nungguin dia"
"Gue boleh pulang bareng lo? Soalnya mobil gue lagi di bengkel terus supir gue juga gak bisa jemput, boleh ya? " tanya Sinta, Drio yang mendengar itu cukup terkejut! Pasalnya ia tidak terlalu dekat dengan Sinta.
"Oh, yaudah gue anterin lo pulang" ucap Drio membuat Sinta tersenyum senang.
"Oiya gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucap Sinta.
"Ngomong apa? " tanya Drio.
"Gue mau lo jadi pacar gue" ucap Sinta bertepatan saat Adelia berjalan disamping mereka, ia sampai memberhentikan langkahnya dan menatap Drio dengan lekat.
"Jadi gimana? Lo mau gak jadi pacar gue? " tanya Sinta memastikan.
"Ehm... Iya gue mau jadi pacar lo" ucap Drio sambil tersenyum menatap Sinta dan melirik Adelia sekilas, ia ingin tau bagaimana reaksi Adelia saat itu dan ternyata terlihat jelas sekali dari matanya bahwa ia merasa tersakiti mendengar percakapan mereka berdua. Jika Adelia merasa sakit apa mungkin sebenarnya ia menyimpan rasa pada Drio? Tapi kenapa ia selalu menolaknya dan selalu menghindar? Apa sekarang Drio harus merasa senang atau sedih?.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daniels
Teen Fiction"Bumi itu berputar, bisa aja sekarang lo benci gua terus besoknya lo malah jatuh cinta sama gua" ucap Daniel "Kalo pun cowok di dunia ini cuma tinggal lo..gua tetep ga mau sama lo! Dasar daki badak" Geram Elissa "Lo cantik kalo lagi marah" "Lo makin...