Pemateri kireiskye
Jum'at, 17 Juli 2020
Selamat malam, teman-teman sekalian. Perkenalkan, namaku Kireiskye. Biasa dipanggil Kire, Kikyo, Kiky, Eki, dan banyak lagi berhubung nama asliku merupakan nama yang mendominasi database Badan Pusat Statistik Indonesia muehehe
Wattpad, Dreame, dan Instagram kireiskye
Aku sangat suka cerita bergenre sci-fi, misteri, dan fantasi.
Sebelumnya, aku ingin memaklumatkan kalau aku juga masih perlu belajar banyak tentang dunia kepenulisan. Materi yang akan kubagikan nanti adalah pembelajaran bagi kita semua, termasuk diriku sendiri. Jadi, mari belajar sama-sama! 😺😺😺
Malam ini aku akan membagikan materi "Cara Menghidupkan Karakter Tokoh".
Aku yakin kita semua sudah paham yang apa dimaksud dengan tokoh. Tokoh adalah pelaku yang memerankan sebuah karakter dalam cerita fiksi. Bila diibaratkan dengan film, tokoh adalah para aktor dan aktris yang beradu akting.
Apa pentingnya menghidupkan karakter dalam sebuah cerita?
Karakter adalah kunci utama yang membuat cerita menjadi berkesan. Kita akan selalu mengingat tiga sekawan Harry, Hermione, dan Ron sebagai penyihir kenamaan Hogwarts dalam serial Harry Potter. Begitu pula dengan Robert Downey dan Chris Evan sebagai Iron Man dan Captain America yang terkenal dengan imej superhero mereka hingga terbawa di dunia nyata. Karakter-karakter ini terus melekat di pikiran kita bahkan selama bertahun-tahun.
Di sisi lain, coba lihat bagaimana reaksi penonton terhadap peran Yeo Da-kyung dalam drama The World of the Married yang menggemparkan persatuan emak-emak di facebook beberapa waktu lalu. Penonton memberikan komentar pedas, hujatan, dan ujaran kebencian pada Han So Hee yang membawakan peran antagonis tersebut.
Mengapa? Jawabannya adalah karena mereka berhasil menghidupkan karakter yang mereka perankan.
Nah, sebagai penulis, kita tentu ingin karakter yang kita buat tak terlupakan seperti Harry Potter dan Tony Stark. Kita tentu ingin pembaca mengenal dan melihat karakter yang kita buat sebagai sosok nyata yang betul-betul ada sehingga mereka bisa tertawa, menangis, sampai banting piring karena membaca cerita kita.
Sekarang coba posisikan diri kita sebagai pembaca. Tanpa karakter yang kuat dan berkesan, cerita yang kita baca akan terasa membosankan dan kita mungkin akan memilih tutup buku lalu tidur karena mengantuk.
Lanjut, kita bahas kiat-kiat menghidupkan karakter utama dalam cerita. Materinya terdiri dari 7 poin dan agak padat jadi kusarankan untuk cari posisi yang nyaman, kalau perlu selonjoran saja biar kaki tidak kesemutan.
1. Buat karakter 3 dimensi yang kuat
Karakter 3 dimensi adalah karakter dengan aspek fisik, psikis, dan sosial. Kita bahas satu-satu, ya.
Dimensi Fisiologis. Meliputi umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, suku bangsa, raut muka, tinggi/pendek, kurus/gemuk, kecacatan, keabnormalan, penyakit, bekas luka, dan sebagainya.
Sebisa mungkin buatlah ciri fisik yang menarik, tapi tetap masuk akal. Kita juga bisa membuat julukan yang ikonik bagi para tokoh dari segi fisiknya, misalnya si botak licin, bulu mata unta, telinga caplang, si codet, half-blood prince dan sebagainya. Karena ciri fisik lumayan banyak, untuk mempermudah buatlah biodata tokoh.
Adapun kesalahan yang sering terjadi dari penggambaran fisik karakter adalah deskripsi yang terlalu detail. Menjelaskan ciri-ciri tokoh mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, atau menjelaskan wajah sampai bentuk philtrum dan lekuk bibir dalam satu paragraf itu tidak perlu. Kita bisa menyisipkan sedekit demi sedikit informasi fisik tokoh seiring jalannya cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seminar Kepenulisan bersama 300 Days Challenge
Non-FictionBerbagi ilmu pengetahuan tentang kepenulisan dan dunianya.