Tips Memenangkan Lomba

141 20 0
                                    

Pemateri HygeaGalenica

Sabtu, 4 Juli 2020

Tema hari ini tips memenangkan lomba. Sebenarnya aku juga engga merasa pro banget menang dalam sebuah kompetisi. Pasti ada kalah dan menang. Walau kebanyakan kalah juga. Tapi mari kita buat mindset baru biar kita tahan banting dalam lomba kepenulisan. Sekedar informasi, aku pernah memenangkan wattys 2019 genre misteri thriller. Enggak nyangka bisa menang dan disejajarkan sama karya orang famous wkwkwk.
Jadi, kita saling berbagi aja ya untuk persiapan lomba yang akan kalian ikuti, termasuk Wattys 2020 yang akan datang. 


TANYA JAWABPertanyaan
1. Kak mau tanya gimana caranya membuat tulisan kita menarik hingga memenangkan sebuah lomba menulis?
2. Izin bertanya, kak, kriteria yang dicari juri lomba kepenulisan biasanya apa saja? lalu cara menyesuaikan tulisan dengan tema lomba dan genre lomba, apakah kak Alfi punya saran?

3. Kak, mau tanya. Apakah prestasi kita dalam memenangkan lomba juga punya hubungan sama materi personal branding dari Kak Rahmah kemarin? Apa aja pengaruh positif dan negatifnya kalo ada?

4. Kak, aku suka ngerasa cerpen aku tuh gak pantes gitu buat ikut lomba, kadang ada pemikiran cerpen aku kan gak bagus apa bisa bersaing sama cerpen lain? Gimana ya kak agar aku gak kepikiran kaya gitu? Terima kasih kak.

5. Ka, aku mau nanya. Gimana cara mengatasi naskah yang terlalu panjang atau terlalu pendek untuk memenuhi kriteria lomba? Makasih. 

6. Mau tanya kak, maksud untuk mengemas cerita dalam bentuk berbeda. Sama contoh nya?

7. Makasih ka. Aku mau nanya. Di lomba biasanya suka ada ketentuan jumlah kata, gimana caranya biar pas nulis gak terfokus sama jumlah kata itu ka? Soalnya aku sering kaya gitu jadi naskah malah gak jadi-jadi. 


Jawaban

1. Pertama, ide kamu harus anti mainstream. Ide itu juga engga perlu original dari  buah pikiran kita, bisa juga hasil daur ulang dari ide cerita yang ada tapi kita bisa kemas dalam bentuk yang berbeda. Kedua, harus memenuhi semua syarat dan kriteria penilaian yang ada. Kalau bisa kita harus cari tau di tempat kita lomba, pemenang macam dan tipe bagaimana sampai mereka bisa juara. Masih jarang orang yang enggak berpikir untuk melihat tempat lomba atau dewan juri yang ada karena biasanya kita bisa dapat gambaran seperti apa tipe cerita yang mereka sukai.


2. Untuk pertanyaan pertama:
a) Ide cerita beda dengan yang lain. Ini sudah kubuktikan pas di wattys  karena dewan juri di sana sangat mengapresiasi ide cerita yang belum pernah ada di cerita yang ada di wattpad.
b) Tulisan udah rapi engga perlu diksi indah sampai menyentuh sanubari. Selama teknik kepenulisan udah lumayan dan minim kesalahan pasti ada aja yang tertarik.
c) Semua persyaratan terpenuhi, ini biasa banyak yang kecolongan jadi harus cek and recek semua kebutuhan kalian dalam lomba. Dan saat membuat sinopsis atau premis, jika diminta, kalian harus buat sesuai kaidah yang ada.
Pertanyaan kedua:
a) Penulis harus bisa menyesuaikan dengan pasar. Misal, saya ini penulis  genre misteri tapi lomba yang akan diikuti romansa. Mau tidak mau kita  harus belajar lagi dari nol untuk membiasakan diri. Engga apa-apa salah-salah yang penting kita udah berani melakukan hal baru.
b) Banyak riset tentang genre yang akan dilombakan, jangan coba-coba  untuk mengikuti kompetisi dengan kepala yang masih kosong. Yakin dan percaya kamu akan gagal duluan sebelum mulai lomba.

3. Wahhh, pertanyaan bagus. Benar loh kalau menang lomba itu bisa menjadi PB kita sebagai penulis yang artinya kita sudah naik level satu tingkat di atas penulis pemula. Kita sudah punya standar yang memumpuni dalam dunia kepenulisan. Dampak positif lainnya juga engga sampai di dunia kepenulisan, kamu bisa buat CV diri bahwa kamu pernah memenangkan sebuah perlombaan.  CV itu berguna banget kalau kalian mau kerja dan dari kemenangan kamu dalam lomba bisa menjadi sebuah softskill yang tidak akan bisa didapatkan di bangku sekolah. Pasti bakal dilirik sama perusahaan tertentu loh. Negatifnya? Mungkin kembali ke diri masing-masing. Kalau kita bisa sampai di tempat teratas jangan lupa lihat ke bawah.

4. Oke. Kita mulai dari mengubah mindset mu dulu. Pertama dan yang paling utama; jangan terlalu banyak berharap. Loh? Kok malah gitu? Wkwkwkw, sebentar-sebentar, saya jelaskan maksudnya terlebih dahulu. Kalau kita sudah memberikan seluruh kemampuan yang ada dan kita terlalu berharap untuk menang karena melihat kualitas kita udah oke, ide oke, semua oke, tapi tiba-tiba engga menang; itu artinya kita belum boleh berpuasa diri dengan kemampuan kita yang ada. Itu adalah kode agar kita bisa membangun diri dan memperbaiki teknik kita agar lebih baik lagi. Kalau kita terlalu berharap, yakin dan percaya kita bakal kepikiran sampai berbulan-bulan. Tapi kalau kita udah merasa kemungkinan menang kita memang kecil, ya sudah, move on, kita buat karya yang lebih baik lagi.
Nah, di sini kamu udah down duluan. Pesimis. Artinya bukan lagi terlalu berharap atau seperti yang kujelaskan di atas. Triknya itu gampang. Cintai karyamu seperti hal yang satu dengan dirimu. Itu hasil buah pikiranmu, kalau kamu udah engga sayang, cerita itu hanya sebuah sampah yang engga ada artinya dilahirkan di dunia ini. Miris kan? Ibunya sendiri engga sayang. Kayak gitu sih gambaran umumnya. Jadi, cintai dulu karyamu, usahakan yang terbaik, habis itu tunggu dengan sabar dan biarkan waktu yang menjawab. Kita boleh semangat, boleh pesimis, tapi jangan sampai kita buang karya kita sendiri. 


5. Caranya adalah tulis dulu semuanya. Egp panjang pendeknya, lalu biarkan mengendap satu dua hari, terakhir edit dan sesuaikan dengan persyaratan yang ada. Selain kamu bisa mengedit kesalahan yang terlewatkan, kamu juga bakal tahu di mana adegan/narasi/dialog yang engga terlalu penting. Saranku buang saja jika engga berhubungan dengan konflik cerita. Pengembangan tokoh juga engga usah kepanjangan, nanti malah jadi engga maju" konflik ceritanya. Kalau kependekan? Caranya sama. Tapi bedanya kamu bisa tambahkan adegan/narasi/dialog yang bisa mengembangkan tokoh cerita.

6. Contoh? Terlalu panjang kalau dibahas di sini. Kembali ke diri masing-masing, menurutmu cerita itu sudah unik atau engga? Udah banyak dipublikasikan atau engga? Kalau masih jarang, bagus. Tinggal kamu kembangkan dengan baik. Kalau ada dan banyak, jangan putus asa, masih bisa kamu buat cerita itu lebih  apik lagi dari biasanya. Caranya? Baca dan berlatih/menulis. Kalau kamu mau menulis karya yang bagus dan menarik, jangan malas membaca karya orang-orang yang sudah mendunia. Latihan-latihan, membaca-membaca. Itu saja. 

7. Selesaikan saja tulisanmu tanpa melihat peraturan. Bebaskan imajinasimu,  jangan jadikan syarat yang ada menjadi pembatas yang akan membuatmu makin susah menulis.  Kalau sudah selesai dan mood nulis sudah kembali setelah  beristirahat beberapa jam atau hari. Langsung eksekusi cerita sesuai dengan peraturan yang ada. Makanya, selain selesai menulis cerita, kita wajib hukumnya self editing biar kesalahan yang udah kita lakukan tidak menjadi nilai negatif dari penilaian orang lain. 


Engga ada yang instan di dunia ini. Cuma kita aja yang harus berusaha denganberlatih dan berlatih. Jatuh bangun dalam kompetisi itu lumrah. Tapi jatuh terus sampai tidak bisa bangkit itu bahaya.-HygeaGalenica- 


Moderator Novilieana_nana 

Notulen FibyRYN 



Seminar Kepenulisan bersama 300 Days ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang