Pemateri adistia99
Sabtu, 25 Juli 2020
Halo, teman-teman!
Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan bahagia ya
Perkenalkan nama saya, Gladistia Cuan. Teman-teman bisa memanggil dengan Glad, Gladis atau Adis. Bebas, asal jangan panggil sayang ajah, nanti repot kalau sampai terlalu sayang. Eakkk ....
Kalian bisa jumpai di wp atau ig
Mari kita berteman
Mari kita langsung mulai saja ya ....
Mungkin semua yang ada di sini sudah tidak asing lagi jika mendengar kata showing dan telling, bahkan mungkin sudah mengetahui kalimat "Show don't tell."
Kalimat tersebut digunakan sebagai strategi para penulis agar tulisannya menjadi lebih menarik, diharapkan pembaca menjadi terpikat dengan tulisannya.
Sebelum membahas lebih jauh tentang showing vs telling, saya akan jelaskan terlebih dahulu apa sih sebenarnya showing dan telling itu?
Apa sih sebenarnya showing dan telling itu?
Showing, di mana penulis merangkai kata-kata yang sangat detail dengan tujuan untuk memberi gambaran kepada pembaca. Sehingga setiap adegan dalam cerita yang ditulis dapat lebih dirasakan oleh pembaca.
Sedangkan telling lebih kepada, penulis hanya memberikan penjelasan secara langsung tentang apa yang terjadi dalam cerita yang ditulis, sesuai dengan keinginan yang disampikan oleh penulis tanpa membiarkan pembaca merasakannya sendiri.
Langsung diterapkan dalam contoh ajah ya
(1) Contoh sederhana:
Telling: Dia tersenyum.
Showing: Dia menarik kedua sudut bibirnya, membentuk setengah lingkaran. Wajahnya jadi terlihat tampak seperti Ji Chang Wook.
Contoh pada dialog:
Telling: "Kamu sangat menyebalkan!" ucap Dodo kesal.
Showing: "Kamu sangat menyebalkan!" ucap Dodo sembari menghentakkan sebelah kaki, lalu bibirnya mengerucut lima senti.
Contoh pada narasi:
Kuambil dari salah satu tulisanku, dengan judul "Berjuang"
Telling: Pada pukul 05.00 Wib, pemuda itu langsung mengambil sepatu di lemari.
Showing: Jarum jam masih menunjukkan pukul lima pagi. Langit kota Bogor masih menghitam, sebab sang surya belum menampakkan jati dirinya. Seorang pemuda berwajah oriental berlutut di depan sebuah lemari besi yang berisikan beberapa pasang sepatu tersusun rapi di dalamnya.
Berarti lebih baik showing dong? Kalimat show don't tell lebih bener dong atau ... Soalnya jadi kerasa banget deh.
Saya tidak bisa mengatakan hal tersebut oke atau tidak, sebelum kita lihat kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Showing
Kelebihan: Tulisan lebih menarik, tidak terasa datar dan pembaca dapat larut ke dalam cerita yang ditulis.
Tapi kelemahannya: terlalu banyak akan membuat cerita terkesan bertele-tele dan membosankan.
Telling
Kelebihan: pembaca mendapatkan informasi yang cepat dengan kata-kata yang singkat dan lugas.
Tapi kelemahannya: Pembaca hanya dijadikan pengamat luar saja, tanpa ikut terlibat ke dalam cerita.
Kalau begitu seharusnya bagaimana?
Showing dan telling digunakan secara seimbang, bagi pada porsi yang tepat dan diwaktu yang tepat. Dengan tujuan agar pesan yang ingin disampaikan penulis dapat tersampaikan dengan baik.
Yang terpenting showing dan telling diletakkan secara seimbangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan cerita, ya teman-teman
Sampai di sini, apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan?
TANYA-JAWAB
1. Kak Glad, aku izin bertanya kak mengenai Showing, apakah Showing itu harus dengan menjelaskan adegan tokoh secara detail ya kak? Terima kasih kak.
Jawab:
Ya, lebih detail lebih baik. Agar bisa memberikan gambaran yang jelas pada pembaca, sehingga pembaca bisa membayangkan dan ikut larut ke dalam cerita.
2. Mau tanya kak, kalau di genre teenlit, young adult dan romance, bagaimana porsi
showing and tellingnya ya? Soalnya kan setiap umur beda selera. Terima kasih kak untuk pertanyaannya
Jawab:
Pertanyaannya bagus banget. Pesanku tetap seimbangkan antara showing dan telling.
Sesuatu yang berlebihan itu akan membuat pembaca bosan, misalnya kalau dalam satu adegan (contoh: bangun dari tempat tidur) kita ceritakan sampai full satu paragraf, serasa membosankan. Maka showingnya jangan berlebihan.
Penggunaan telling, misalnya menceritakan suatu tempat, tapi menggambarkan. Pasti membosankan. Makanya seimbangkan.
3. Kak, aku mau nnya. Kan disini kak bilang diletakkan secara seimbang dan disesuaikan. Boleh dijelaskan lebih detail gak seimbang yg dimaksud disini itu sperti apa? Krna terkadang, ada yg lebih fokus pada telling daripada showing. Gomawo
Jawab :
Jangan terlalu banyak showing dan telling, sesuaikan dengan kebutuhan cerita.
4. Mirip pertanyaanya sama kak kim sih kak hehe, tapi aku ttp mau tanya, bagaimana ya cara kita supaya tahu batasan antara dimana harus telling dan dimana tempat yang pas untuk kita melakukan showing. Sekian terimakasih kak. Terima kasih kak untuk pertanyaannya
Jawab: Seimbangkan. Memang showing dan telling tak ada takaran pasti. Tapi balik lagi ke basic ceritanya. Kamu ingin memberi gambaran, tapi jangan terlalu bertele- tele, maka sisipkan telling.
Kesimpulan
Kesimpulan dari materi dan beberapa pertanyaan luar biasa dari teman-teman, showing dan telling dalam cerita fiksi sangat diperlukan. Letakkan secara seimbang diporsi yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan penulis dapat pembaca terima dengan baik.
Showing dan telling itu adalah lensa kamera video. Telling digunakan untuk menunjukkan fokus pada satu adegan, showing yang memberikan gambaran detail akan memberikan highlight pada adegan yang ditunjukkan.
Terima kasih banyak juga untuk semua teman-teman yang sudah bergabung untuk mengikuti kelas ❤❤❤❤❤ Semoga bermanfaat. Kalau ada kurang-kurang mohon maaf
Pesan kesan pemateri
Pesannya: praktekkan semua yang sudah didapat dari kelas 300DC ini dalam tulisanmu. Terus belajar dan berlatih, jangan patah semangat.
Semangat dan sukses selalu untuk kita semuaaa❤
Moderator: damaisland
Notulen: kireiskye
KAMU SEDANG MEMBACA
Seminar Kepenulisan bersama 300 Days Challenge
Non-FictionBerbagi ilmu pengetahuan tentang kepenulisan dan dunianya.