•Bertemu Kembali•

168 40 1
                                    

Dentingan bel terdengar ketika sebuah pintu kaca terbuka. Seorang wanita berbalut long coatnya masuk dengan dua buah minuman hangat di kedua tangannya. 

"Oh, selamat pagi, Jen. Kamu datang 15 menit sebelum buka. Tumben banget datang awal?" 

Jennie tersenyum dan menyodorkan temannya itu satu buah minuman hangat.

"Entahlah. Cuaca pagi ini bagus, jadi aku ingin menikmati sebelum ada banyak polusi." jawabnya. "Minumlah, Eonni. Aku memang sengaja membelikan untukmu karena cuaca hari ini juga lumayan dingin. Dan aku sudah menduga pasti kamu juga sudah sampai di butik."

Bae Joohyun atau kerap dipanggil —Irene— sebagai nama designer nya, meminum kopi pemberian Jennie.

Di tempat sinilah Jennie bekerja paruh waktu. Ia bekerja di butik bernama beaute de korea yang berarti Kecantikan dari Korea. Joohyun yang merupakan mahasiswa lulusan sekolah fashion di Prancis, sengaja memberi nama itu karena ia berharap kecantikan khas Korea dapat ia perkenalkan ke penjuru dunia. Butik tersebut sudah hampir memilki banyak cabang di penjuru negeri Gingseng Merah itu. Joohyun juga berencana akan memulai membuka cabang di luar negeri.

Tentu rencana itu sudah terpikirkan matang. Jennie juga tidak semata-mata bekerja hanya sebagai pekerja paruh waktu. Ia juga turut andil dalam proyek pembukaan cabang di luar. Jennie adalah salah satu karyawan Joohyun yang sangat ia percaya. Sebab, berkat keringat Jennie juga butiknya kini memiliki banyak cabang di Korea. Ia memiliki selera fashion yang sangat kuat sehingga membuat Joohyun sangat mempertahankan Jennie di butiknya.

"Aku akan bersiap-siap dulu, Eonni." pamit Jennie kepada atasannya.

Jennie mengganti pakaiannya menjadi pakaian karyawan khas butik milik Joohyun. 

Setelah berganti, Jennie bergerak mengecek pakaian-pakaian yang tergantung di stand pakaian dan tak lupa ia mengecek mannequin. Ia memeriksa apakah ada kerusakan atau mungkin ada pakaian yang robek atau berdebu. Ia mengecek barang butik satu persatu tak ingin ada yang ia lewati. Joohyun tersenyum bangga karena Jennie bekerja sangat rajin dan berbeda dari karyawan yang lainnya. 

Setelah dipastikan tidak ada yang rusak, Jennie membuka butik dengan membalikkan tulisan Open.

Tak lama kemudian pelanggan mulai berdatangan satu persatu. Jennie bersama karyawan yang lainnya sibuk melayani pelanggan. Tak terkecuali juga dengan Joohyun. Ia juga sibuk menerangkan design karya nya terhadap pembeli.

"Terima kasih sudah membeli di butik kami." ucap Jennie ramah dibalik meja kasir. 

Ia menyeka keringatnya. 

"Istirahatlah sebentar, mumpung sekarang lagi tidak ada pelanggan. Kalian sudah bekerja keras." ucap Joohyun terhadap semua karyawannya. 

Jennie meneguk minumannya untuk menghilangkan rasa hausnya. 

Dentingan bel terdengar menandakan ada pelanggan masuk. Ia segera berdiri kembali dan menyapa.

"Selamat da—tang..." Jennie terpaku melihat pelanggannya ini. 

Orang tersebut juga tak sama kagetnya dengan Jennie.

"Loh Jennie, kamu kerja disini sekarang?" tanyanya. 

Jennie hanya terdiam.

"Jen, itu ada pelanggan. Kok kamu diam?" tegur Joohyun.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Jennie menghiraukan pertanyaan orang di depannya. 

Orang tersebut tersenyum menatap Jennie. "Kamu disini rupanya. Lama tak bertemu."

Joohyun menoleh menatap Jennie. 

Beautiful Feeling; KWP•KJN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang