•Forever Ending•

280 39 24
                                    

1 years later...

"Aigoo, Piri-ya! Kamu sungguh lincah sekali!" teriak Jennie gemas ketika melihat anjing kesayangannya berlari kesana-kesini.

"Dia sungguh menggemaskan, seperti kamu." lelaki di sebelahnya menoel hidung Jennie yang membuat si empunya memasang wajah kesal.

"Jadi kamu menyamakanku dengan anjing?" tanya Jennie dengan mengerucutkan bibirnya yang membuat lelaki di sebelahnya menatapnya gemas dan mengecup bibirnya cepat.

Lelaki di sebelahnya tertawa melihat pipi Jennie merebus.

"Dowoon-a..."

Lelaki yang dipanggil —Dowoon— menoleh menatap Jennie.

"Pernikahanmu bagaimana?"

Dowoon terdiam mendengar pertanyaan itu.

Jennie menunduk. "Lebih baik tidak usah."

Lelaki itu menggeleng keras. "Itu tetap akan berlanjut. Jangan merasa bersalah, Jen. Aku sudah memilih tujuan hidupku dan dengan siapa aku mau."

Dowoon memegang bahu gadis itu. "Percaya padaku. Semua akan baik-baik saja."

"Aku haus. Kamu juga haus kan? Biar aku ke toko sebelah sana untuk membeli minum." lelaki itu berjalan meninggalkan Jennie yang masih menatapnya sedih.

Namun seketika ia teringat sesuatu. Kemana pergi anjingnya?

"Piri-ya!"

Jennie mencari kemana-mana dan belum menemukan anjingnya itu.

Ia jongkok dan menelungkupkan kepalanya. Ia tidak bisa kehilangan Piri. Apalagi itu anjing pemberian Wonpil.

Guk...guk...

Anjingnya telah berada di depannya. Jennie membelalak kaget dan buru-buru memeluknya.

"Astaga! Anjing nakal! Kemana saja kamu, huh?" omel Jennie lalu berdiri.

"Mau kamu marah sampai berbusa pun dia tidak akan mengerti"

Tubuh Jennie menegang. Suara itu...

Ia menoleh dan mendapati sosok Kim Wonpil.

"O---oppa!"

Wonpil melangkah mendekat. "Bagaimana kabarmu, Jen?"

Jennie sempat terdiam, namun sedetik kemudian ia tersenyum. "Aku baik seperti yang oppa lihat."

"Oppa sendiri baik kan?"

Belum sempat lelaki itu menjawab, sebuah suara memotong pembicaraan mereka.

"Wonpil-a!"

Sosok gadis cantik menghampiri mereka. "Kamu disini rupanya. Anak kita menangis terus."

Netra Jennie menatap sebuah kereta dorong bayi yang berisi sosok bayi cantik mungil yang tengah menangis. Ia tersenyum. "Itu putri kalian?"

Wonpil tersenyum kecut.

"Boleh aku sentuh?" tanya Jennie yang membuat keduanya mengangguk.

Senyuman Jennie merekah sendiri kala gadis itu menyentuh bayi mungil itu. Perasaan senang dan sedih bercampur dihatinya.

"Jennie-ya!"

Jennie menoleh. Dowoon berlari menghampirinya.

"Eo? Wonpil hyung dan---

Wendy noona?"

Benar. Perempuan yang bersama Wonpil adalah Son Wendy.

"Itu anak kalian?" tanya Dowoon kaget.

Beautiful Feeling; KWP•KJN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang