•Permasalahan Pt.2•

175 37 8
                                    


Hubungan Jennie dan Wonpil kian memburuk. Bahkan ini lebih parah dari pertengkaran hebat pertama mereka. Well, Jennie dan Wonpil tentu sering berdebat layaknya pasangan lain, namun mereka dapat baikan saat itu juga. Sudah mau memasuki 2 minggu mereka tidak saling berkomunikasi. 

Jennie kini tengah menunggu Taeyong di ruang latihan karena lelaki itu mengatakan akan menunjukkan koreo yang dipakai oleh dirinya dan Jennie nanti. Karena kejadian minggu lalu, mereka tidak bisa menggubah lagu bersama. Akhirnya Jennie menawarkan untuk melakukannya sendiri mengingat Taeyong sudah bekerja untuk membuat koreo.

Jennie menoleh ketika mendengar suara gesekan pintu. 

"Maaf Jen, telat. Ada masalah sedikit di kelas. Sudah lama?" tanya Taeyong sambil meletakkan ranselnya di sebelah Jennie.

Canggung rasanya berada disekitar Taeyong. 

"Jangan canggung. Aku sudah berusaha melupakan apa yang terjadi beberapa hari yang lalu. Kamu juga harus melupakannya." ucap Taeyong seakan membaca pikiran Jennie.

Jennie mengangguk pelan. "Kamu sudah menyiapkan koreonya?"

Taeyong mengangguk. "Lagunya juga sudah selesai kan? Biar kudengar dan bisa ku cocokkan dengan koreoku nanti."

Jennie memperdengarkan musik yang sudah ia siapkan di ponselnya. Taeyong mendengarkannya dengan serius dan terkadang ia menggerakkan tubuhnya sesuai irama musik yang ia dengarkan.

"Bagaimana?" tanya Jennie saat Taeyong sudah selesai mendengarkan musiknya.

"Bagus. Musikmu sesuai dengan koreo yang sudah kusiapkan. Jadi aku tidak perlu repot-repot untuk mengubahnya lagi," jawab Taeyong. "Bagaimana kalau kita langsung saja?"

Jennie mengangguk dan berdiri. Ia menunggu arahan dari Taeyong. Jennie cukup terkejut melihat beberapa potongan koreo yang sudah disiapkan Taeyong. Pasalnya ada beberapa bagian dimana Jennie dan Taeyong saling menempelkan tubuh dan sangat dekat. 

"Yong? Ini memang tidak bisa dirubah lagi ya? Bukankah ini terlalu berdekatan?" tanya Jennie ragu.

Taeyong mengernyit. "Berdekatan? Apa maksudmu? Ini bahkan tidak ada apa-apanya dibanding senior kita, Jen."

Senior yang di maksud Taeyong adalah Taemin, Seulgi dan Jongin. Bagi anak klub Dance ini mungkin tarian Jennie dan Taeyong memang tidak ada apa-apanya. Ketiga orang diatas sering melakukan tarian lebih dari ini. Ini hal yang biasa. Namun Jennie terlihat seperti orang yang baru meluncur ke dunia pertarian yang membuat Taeyong mengernyit heran.

"Ada apa denganmu Jen? Ini tidak seperti dirimu yang biasanya."

Jennie memang sudah terbiasa dengan gerakan seperti ini. Namun satu nama langsung terlintas dipikiran Jennie ketika Taeyong memperagakan koreonya. 

Kim Wonpil. Dirinya bahkan belum berbaikan dengannya sejak Taeyong mengatakan perasaannya. Tapi kini harus ditambah masalah seperti ini. Bukankah ini akan semakin menyakiti perasaannya?

Astaga, Jennie sungguh pusing.

"Jen, kamu harus bersikap profesional. Kamu ketua. Aku tau kamu memikirkan kekasihmu. Maka dari itu aku membuat gerakan yang tidak terlalu berlebihan. Kalau gerakan seperti ini saja kamu minta dirubah, lalu apa ciri khas klub dance yang akan kita tampilkan? Waktu kita juga tidak banyak." ucap Taeyong sedikit protes.

Benar. Perkataan Taeyong tidak sepenuhnya salah. Ia juga harus profesional dan menujukkan jati dirinya sebagai ketua. 

Jennie berpikir sebentar sebelum akhirnya ia mengangguk. 

"Baiklah."

🍑🍑🍑

Jennie berjalan menuju halte pemberhentian bus sendirian. Ia sungkan untuk meminta Wonpil menemaninya pulang. 

Beautiful Feeling; KWP•KJN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang