•A night•

192 35 9
                                    

|Previous|

Wonpil kembali menatap Jennie tajam. "Bukankah kamu yang selalu tidak menghargaiku? Sejak dulu."

Lelaki itu meninggalkan Jennie tanpa membiarkan gadis itu mengucapkan sepatah kata.

————

Ditolak bukan berarti sebagai akhir sebuah perjuangan. Beruntunglah kata menyerah tidak ada di dalam kamus Jennie.

Gadis itu memutuskan untuk mencoba mendekati Wonpil lagi, dengan bantuan Dowoon tentunya.

Jennie tidak akan menyerah. Kecuali memang kalau lelaki itu yang meminta Jennie untuk berhenti, maka itu akan ia lakukan.

Jennie pikir ini gilirannya untuk memperjuangkan Wonpil seperti yang lelaki itu lakukan dulu sebelum mereka berdua memutuskan untuk berkencan. Dan perjuangan Jennie ini masih sangatlah awal.

Ia meminta Dowoon untuk menyuruh Wonpil malam ini ke Namsan Tower.

"Dowoon-a! Kamu sudah menyuruh Wonpil oppa untuk kesana?"

"Eo. Tidak mudah sih. Ia berulang kali menolak. Tentunya aku harus menggunakan alasan kalau kita membutuhkan sebuah inspirasi untuk menulis lagu."

"Wah! Tapi kamu akan menemaniku disana kan?"

"Dasar bodoh. Ini adalah kesempatanmu untuk bisa berdua dengan Wonpil hyung. Bagaimana mungkin bisa aku menemanimu? Lagian juga aku memiliki acara sendiri nanti malam. Ada pertemuan keluarga."

"Kamu..."

"Hehe. Aku sudah bertunangan. Datanglah ke pernikahanku nanti."

Jennie menganga. Bagaimana bisa ia dilewati oleh sahabatnya sendiri?

"Wah benar-benar! Aku iri sekali.."

"Makanya gunakan waktumu hari ini sebaik mungkin. Siapa tau kamu akan berakhir sepertiku dengan Wonpil hyung."

Gadis itu menyengir lebar.

"Baiklah. Aku tutup dulu. Terima kasih, Dowoon-a!"

Jennie memutuskan telfonnya sepihak. Ia buru-buru melihat keluar Jendela.

Guk..guk..guk..

Gadis itu menoleh dan mendapati Piri, anjing poodle miliknya, tengah mengendus kakinya. Anjing yang dihadiahi oleh Wonpil ketika ulang tahunnya dulu.

Ia menggendongnya dengan gemas.

"Piri-ya! Imut sekali sih, kamu! Nanti malam aku akan bertemu dengan ayahmu" ucap Jennie bermonolog.

Kalau orang-orang melihat ini, mungkin dirinya akan di katakan gila. Tapi Jennie sih tidak peduli. Ia sering kok berbicara sendiri dengan para anjingnya.

Jika Jennie sedang merindukan Wonpil, dirinya akan mengajak Piri berbicara. Itu salah satu cara agar gadis itu dapat meluapkan rasa rindunya terhadap lelaki itu.

Beautiful Feeling; KWP•KJN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang