"We had one hell of a love story, didn't we?"note:
kalo lg ngerelain seseorang,
coba dengerin lagu di mulmed ya hehe
Waktu buka mata, hal pertama yang gue liat adalah para supir taksi bandara yang menawarkan gue dan Kak Doy tumpangan menuju tujuan kami.Kak Doy keliatan sibuk— ngecek beberapa barangnya, mastiin semua lengkap dan nggak ada yang ketinggalan.
"Kita ke rumah dulu?" tanya gue sambil mengikat rambut gue.
"Iya, naro barang-barang setelah itu bebas deh lo mau ke mana," jawab Kak Doy.
Gue cuma mengangguk kecil lalu menatap Kak Doy yang sekarang mendekati seorang supir taksi. Setelah dirasa beres, dia memanggil gue dan mengisyaratkan untuk membawa barang-barang.
Supir taksi tadi senyum ramah ke gue lalu membantu Kak Doy memasukkan koper dan tas kita ke bagasi sementara gue masuk ke taksi duluan.
Setelah gue tinggal selama dua tahun, rupanya kota ini masih sama dan masih kerasa kayak rumah buat gue."Udah ngabarin Jaehyun?" tanya Kak Doy membuat gue yang tadinya lagi memandangi pemandangan kota dari jendela langsung noleh ke arahnya.
"Belum, mau surprise. Gue ninggalin dia tiba-tiba dan balik juga harus tiba-tiba," jawab gue.
"Untung lo bilang. Soalnya ini gue baru aja buka chat sama dia buat ngabarin kita udah balik."
"TAPI LO BELUM NGOMONG APA-APA, KAN?"
Suara gue yang terlampau kenceng kayaknya ngebuat supir taksi noleh sebentar buat memastikan apa yang terjadi antara dua penumpang aneh yang dibawanya ini.
"Buset suara makin kayak toa aja," Kak Doy menoyor pelan kepala gue, "Iya belum bilang apa-apa, sans."
"Sip."
Gue langsung mengeluarkan hp dan nyari nama Somi di kontak untuk gue telfon. Tapi, setelah tiga kali telfon dan nggak di angkat juga, gue pun memutuskan buat ngirim pesan singkat aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
mark lee; toxic ✔️
Fanfiction[finished.] mark lee surely ain't good for her, but here she is staying. ©saurbae,2020