Bab 5 : Belanja

16.7K 1.1K 11
                                    

"Ayo belanja" dia mengajak ku pergi belanja atau lagi bergumam sendiri. Jika mengajak mengapa pandangannya tidak melihat ke arah ku. Dia terus menonton televisi.

"Ya sudah" tunggu jadi sekarang diamengajakku pergi.

Aku mengejarnya masuk kedalam mobil. Tidak ada pembicaraan diantara kami membuat ku bosan jadi keputusan untuk membuka handphone.

KATANYA SAHABAT

Rena cantik :
Din, kemana sih kok Lo enggak nongol-nongol.

Ica manis:
Tolong yang jomblo jangan ganggu pengantin baru

Rena cantik :
Eh neng bukannya Lo juga jomblo

Ica manis:
Sorry aku jomblo yang berkelas enggak ganggu orang

Me:
Udah ya jangan berantem

Rena cantik :
Masih ingat kuliah enggak Lo ?

Me:
Besok berangkat

Suara pintu mobil terbuka mengagetkan ku. Kulihat dia sudah berjalan menuju supermarket. Apa dia tidak bisa mengatakan sudah sampai. Kamu segara menyusulnya dia sedang mendorong troli.

Ku pikir dia akan menanyakan pendapat ku. Biasanya suami mendorong troli istri yang memilih. Tapi berbeda dengannya Atha memilih sendiri dari mulai sayuran buah-buahan hingga bumbu dapur. Aku mengikutinya seperti anak ayam.

Ini mungkin salah ku juga jika disuruh memilih apa yang akan ku ambil. Mungkin waktu kami akan habis dengan percuma. Berbeda dengan dia yang cekatan memilih semuanya seakan sudah terbiasa.

"Jika ada yang ingin kamu beli ambil aja" ternyata dia melihatku ketika melirik box es krim. Tadinya aku takut meminta kepadanya.

Akhirnya aku putuskan membeli dua box es krim dan beberapa cemilan. Ku kira dia sudah pergi terlebih dulu ternyata dia sedang menunggu dibelakang ku setelah selesai dia membawa ke kasir.

Dua kantung kresek terisi penuh dia simpan di atas meja makan. Ini mungkin adalah kode agar aku yang membereskannya. Sampai kapan dia akan seperti ini. Berat sekali kah ketika dia berbicara bahkan bersama istrinya.


Bersambung

Why Atha (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang