Berawal dari pertemuan tanpa sengaja disebuah tebing, lalu mengantarkan mereka kepada masalalu masing-masing. Saling mengobati, saling menguatkan, hingga tumbuh perasaan lain karena seringnya bersama.
Namun, jalan yang mereka lalui tidaklah mudah. P...
Tenten sedang menunggu Neji menjemputnya diapartemennya, biasanya jam segini mereka sudah ada diperjalanan tapi entah kenapa sekarang dia belum datang juga
Dia sangat yakin bahwa seorang Neji Hyuuga tidak akan pernah mengalami hal yang bernama kesiangan, karena selama Tenten kenal dengannya, dia selalu bangun pagi-pagi buta bahkan saat menginap disinipun dia bangun lebih dulu dari Tenten dan lagi Neji adalah tipe orang yang on time, dia sangat tidak suka dengan kata terlambat ataupun ngaret
Perihal Tenten yang saat bangun sudah ada dikamarnya, dia tidak heran ataupun bingung lagi, dia sudah tahu pasti Neji yang membawanya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak lama kemudian muncul mobil Toyota Alphard putih milik Hinata, mata Tenten memicing untuk melihat siapa pengemudi mobil tersebut dan ternyata benar, dia adalah Hinata, bukan Neji
Hinata segera menghentikan mobilnya dihadapan Tenten yang sedang menunggu didepan apartemen itu, dia kemudian membukakan kaca mobilnya "Tenten-chan hari ini Neji-nii tidak bisa menjemput, dia sedang ke korea selatan katanya ada urusan bisnis" paparnya
Tenten hanya mengernyit bingung, tidak biasanya Neji tidak menghubunginya terlebih dahulu, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres
Menggelengkan kepalanya berkali-kali saat berbagai pemikiran buruk hinggap dikepalanya, mungkin perjalanan bisnis yang Neji lakukan sekarang benar-benar mendadak mengingat tadi malam juga Neji lembur karena banyak hal yang harus dia kerjakan
Hinata yang melihat tenten menggelengkan kepalanya berkali-kali sontak bertanya "Tenten-chan kenapa?"
"Ah tidak" Tenten segera membuka pintu mobil Hinata dan duduk dikursi depan samping hinata "Terimakasih sudah mau repot-repot menjemput Hinata-chan" ucapnya tersenyum
"Sudah kewajibanku sebagai adik ipar" jawab Hinata yang mana sukses membuat pipi Tenten memerah seketika
Hinata sedikit terkekeh, tanpa menunggu waktu lama dia segera melajukan mobilnya dengan pelan, walaupun dia sudah mahir menggunakan mobil tapi dia tidak seperti kakak sepupunya (Neji) yang selalu ngebut-ngebutan dijalanan. Dia lebih suka mengendarai mobil seperti ini, tenang dan santai
🏥 💔 🏥
Yonsei University Heath System, Seoul, Korea Selatan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disalah satu taman Indoor yang berada dirumah sakit yang kerap disebut Severance Hospital itu terlihat dua sejoli yang sedang duduk bersebelahan, yang satu duduk dikursi dan satunya lagi duduk dikursi roda
Dua orang yang sedang duduk itu ternyata bukan hanya berbeda gender saja tetapi berbeda ekspresi, terlihat seorang gadis yang sedang duduk dikursi roda tengah menampilkan raut bahagianya, walaupun wajahnya terlihat pucat pasi seperti orang yang tengah mengidap penyakit parah akan tetapi tetap tidak menghilangkan wajah ayu nya yang terlihat pucat namun berseri itu, atau mungkinkah gadis ini memang sedang sakit?
Sedangkan seorang laki-laki bermata seterang bulan yang tengah duduk dikursi taman menampilkan raut datar andalannya selama ini, tubuhnya memang berada disini, tapi jiwa dan hatinya ada di Tokyo, mungkin lebih tepatnya ada disalah satu orang yang saat ini sedang berada di Tokyo
Dia benar-benar tidak menyangka kejadiannya bisa secepat ini, padahal tadi malam dia masih bisa bersama dengan gadis pujaannya, masih bisa tertawa bersama dan masih bisa menjangkau gadis itu
Sepertinya ciuman singkat yang dia berikan semalam adalah ciuman perpisahan untuk mereka. Tanpa sadar ingatannya kembali ke saat dimana dia terlibat perbincangan yang serius dengan kedua orangtuanya dan sampailah dia disini, di Seoul
Rupanya diamnya Neji menjadi tanda tanya besar seorang gadis yang sedari tadi menatapnya itu, tidak ingin penasaran terus-menerus, akhirnya gadis itu memutuskan untuk bertanya "Neji-kun" panggilnya
Lamunan Neji sontak terbuyarkan saat mendengar panggilan dari gadis disampingnya, dia menolehkan kepalanya kearah gadis tersebut tanpa berniat menjawab sepatah katapun, bibirnya masih terkatup rapat
"Kau kenapa? Kenapa melamun?" tanya gadis itu
"Tidak" jawab Neji singkat
Melihat gadis yang berada disampingnya itu mengernyitkan alisnya bingung, Neji kembali buka suara "Sepertinya ini sudah waktunya untuk kembali ke kamar" ucapnya berusaha mengalihkan topik pembicaraan
Gadis itu hanya dapat mengangguk patuh, walaupun dia sangat penasaran dengan apa yang tengah dilamunkan oleh Neji barusan, tapi dia tentu tidak mau memaksa Neji untuk bercerita padanya, dia takut Neji marah dan malah meninggalkannya
Tanpa menunggu waktu lama, Neji segera bangkit dari duduknya dan mulai mendorong kursi roda yang ditempati oleh gadis itu, selama perjalanan menuju kamar rawat tidak ada percakapan yang berarti diantara mereka, karena hanya gadis itu yang berbicara sedangkan Neji hanya menjawabnya dengan gumaman saja
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat pintu ruangan dibuka, terlihat orangtuanya dan orangtua gadis itu sedang berbincang. Mereka sontak mengalihkan pandangannya kearah dua sejoli yang baru masuk kedalam ruangan itu
"Ah kalian sudah pulang" sapa ibu Shion
Shion tersenyum ceria "Sudah bu" jawabnya
Sedangkan Neji hanya mengangguk pelan, sungguh dia benar-benar tidak berniat berbicara sedikitpun sedari sampai disini dini hari tadi
Ibu Shion segera membantu Shion tidur ke brankarnya, tidak lama kemudian Shion tertidur, mungkin efek obat yang diminum olehnya tadi pagi sudah bereaksi
Melihat anaknya sudah tidur, ayah Shion segera menyuruh Neji mengikutinya keluar ruangan karena ada hal yang harus dia bicarakan dan tentunya tidak diruangan ini, karena ruangan ini bukanlah tempat yang pas untuk membicarakan hal yang akan dia bicarakan nanti
Ibu Shion dan kedua orangtua Neji turut mengikuti mereka keluar ruangan
Gomennasai karena kelamaan up🥺 Aku sedang berusaha buat konflik dicerita ini segreget mungkin biar feelnya ngena, jadi aku harap kalian mengerti 🤗❤️